Pria Ini Dekati Gadis yang Duduk di Atas Rel Kereta, Saat Diajak Ngobrol, Hal Mengerikan Terungkap!
Michal Klein melihat dua orang duduk di sebuah balok, sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter) di atas peron rel kereta bawah tanah.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Siapapun pasti pernah mengalami berada di titik terendah kehidupan.
Tak peduli seberapa parah, tapi cara untuk mengatasi keterpurukan adalah hal yang paling layak diperjuangkan.
Perpisahan dalam sebuah hubungan atau mendapat nilai kerja yang buruk adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan mood memburuk.
• Veronica Tan Ulang Tahun, Akun Instragram Ahok Unggah Foto yang Bikin Netizen Adem!
Terkadang kesedihan muncul tanpa alasan yang jelas.
Terkadang, masalah kesehatan mental berkontribusi pada pemikiran bunuh diri.
Namun, saat ada yang tertekan dan merasa ingin bunuh diri, bisa jadi solusinya adalah percakapan dan penghiburan.
Michal Klein dari New Jersey baru saja keluar dari stasiun Broadway-Lafayette di Manhattan.
Saat itu juga, dia melihat dua orang duduk di sebuah balok, sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter) di atas peron rel kereta bawah tanah.
Sepintas, dia mengira mereka berdua hanya iseng duduk bersama di tempat yang sangat berbahaya.
"Saya tidak bisa benar-benar tahu apakah mereka tertawa atau menangis."
"Saya pikir mereka berteman. Tapi saya tidak yakin."
"Pikiran pertama saya adalah: Bagaimana mereka bisa sampai di sana? Saya pikir mereka hanya main-main saja," katanya kepada CBS New York.
Dari foto yang diunggah Klein, tampak anak laki-laki itu merangkul gadis di sampingnya.
Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius.

Penasaran dengan apa yang mereka lakukan di sana, Klein bertanya kepada penumpang wanita lain tentang apa yang terjadi.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa gadis itu telah memanjat rel dan melintasinya, dan dia mengatakan hal-hal tentang bunuh diri," kata Klein.
Awalnya gadis itu hendak melompat saat pria asing yang tak disebutkan namanya itu berani mengikuti dan mendekatinya, memeluknya, dan membujuknya untuk tidak bunuh diri.
Kemudian semua tampak berjalan baik.
"Itu seperti orang asing yang datang untuk membuatnya tetap tenang," kata Klein kepada New York Daily News.
Melihat pria itu mempertaruhkan nyawanya untuk membantu orang asing yang tak dikenalnya, Klein berkata pada CBS New York:
"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan."
"Saya tidak berpikir saya akan melakukan hal yang sama seperti pria itu."
"Dia benar-benar cukup peduli, siapa pun dia, untuk membantu gadis itu."
"Banyak orang seperti, 'Oh, ini New York,' dan terus berjalan tanpa memedulikan gadis itu."
Polisi segera tiba dan mengantar gadis itu dari stasiun ke sebuah ambulans.
"Saya hanya berharap dia mendapat pertolongan," pungkas Klein kepada New York Daily News.

(TribunStyle/Yohanes Endra)
Momen Mengerikan Saat Seorang Polisi Menghampiri Mantannya & Melakukan Hal Ngeri Ini Lalu Bunuh Diri
TRIBUNSTYLE.COM - Ini adalah momen mengerikan ketika seorang sheriff di Amerika Serikat mengancam mantan pacarnya dengan pistol.
Dengan pistol tersebut ia menembak mantan pacarnya dan kemudian memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri.
Melansir Mirror, Detektif Florida Michael DeMarco, 55 menembak Yuly Solano, 41, dan kemudian membunuh dirinya sendir pada 12 Oktober 2017.
Melansir dari media AS, keduanya diketahui baru saja putus dari hubungannya sebelum pertemuan mematikan yang tertangkap kamera tersebut terjadi.
"Kamu memperlakukanku lebih jahat dari pada seekor anjing," ungkap DeMarco sebelum menembakkan pistolnya di kawasan Pantai Boynton di Palm Beach County.
Dalam rekaman yang merekam kejadian tersebut, DeMarco masih dalam keadaan berseragam sheriff mengendarai sebuah mobil menghampiri Solano yang sedang berjalan bersama anjingnya, Coco.



Ia kemudian dapat terlihat mengeluarkan senjatanya sebelum akhirnya menembak wanita malang tersebut empat kali, dua di tangan dan dua di bagian dada.
Ia kemudian berganti mengarahkan pistolnya ke arah kepalanya, namun belum jelas apakah DeMarco meninggal atau tidak.
Di sebuah halaman GoFundMe, putri Yuly, Aryana menulis: "Ibuku telah berada di rumah sakit sejak 12 Oktober tahun ini karena perilaku kekerasan mantan pacarnya.
"Ia ditembak empat kali dan masih bisa selamat! Ia merupakan keajaiban dari Tuhan! Ia adalah malaikatku."

"Karena ia di rumah sakit, ia tidak bisa bekerja lagi," ungkap putrinya tersebut.
"Aku saat ini adalah seorang mahasiswa dan setelah kelasku selesai aku langsung mengajak jalan anjingku dan kemudian harus berkendara selama 30 menit untuk bisa menemani ibuku.
"Kami tidak memiliki penghasilan yang tetap dan kamii membutuhkan sedikit bantuan tangan dari kalian"
Sejauh ini halaman penggalangan dana tersebut telah mengumpulkan sekitar $3300 dari target $20 ribu.
Rekaman atas insiden tersebut pun telah dilepas oleh polisi setempat dan korban telah diwawancarai yang mengatakan bahwa DeMarco merupakan orang yang rasis dan posesif.
Melansir dari Palm Beach Post, Yuly saat ini berencana untuk menuntut sheriff setempat karena tidak bisa mengatur anak buahnya, yang dikatakan oleh Yuly mengalami penyakit mental dan masalah emosional."