Breaking News:

Ditemukan Sekarat, Pasien Ini Bikin Seisi Rumah Sakit Bingung, Dokter Panik Lihat Tato di Dadanya!

Ia tidak sadarkan diri, dengan riwayat masalah kesehatan yang serius dan tingkat konsumsi alkohol berlebihan.

Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
Asiaone
Tato yang ada di dada pasien bikin dokter dilema 

Pria berusia 70 tahun itu dirawat di Jackson Memorial Hospital di Miami dengan masalah pernapasan, konsentrasi alkohol dalam darah tinggi dan tidak ada dokumen identifikasi, menurut studi dokter yang dipublikasikan pada hari Kamis (30/11/2017) di The New England Journal of Medicine.

Studi yang baru diterbitkan tersebut mengeksplorasi teka-teki etika dan medis staf yang dihadapi saat dihadirkan dengan seorang pasien pria berusia 70 tahun yang 'menolak' pengobatan.

Awalnya, dokter ingin mengabaikannya.

Menurut penelitian, yang ditulis oleh tim profesional medis dari University of Miami, para dokter yang merawat pria tersebut tidak ingin memedulikan tato karena sulit meyakini bahwa itulah yang diinginkan pria tersebut.

"Awalnya kami memutuskan untuk tidak menghormati tato tersebut, dengan meminta prinsip saat menghadapi ketidakpastian," kata studi tersebut.

Para dokter memilih untuk merawat pasien dengan antibiotik dan tindakan penyelamatan lainnya.

Namun, mereka memanggil konsultan etika rumah sakit, yang memiliki pendapat berbeda.

Hukum tentang DNR terkadang rumit dan bervariasi dari satu negara bagian ke negara lain.

Tato yang ada di dada pasien bikin dokter dilema
Tato yang ada di dada pasien bikin dokter dilema (Asiaone)

Menurut sebuah artikel di Journal of General Internal Medicine, "Dokter secara moral dan hukum berkewajiban untuk menghormati preferensi pasien agar tidak menjalani perawatan yang menopang kehidupan."

Namun, ini harus melalui kesepakatan berbentuk dokumen yang ditandatangani.

Sementara, tato tidak mengikat secara hukum, dan biasanya dianggap terlalu ambigu untuk bertindak.

Lalu, tato itu mungkin tidak dihasilkan dari keputusan yang benar-benar dipertimbangkan.

"Kesalahan dalam penafsiran mungkin memiliki kehidupan dan konsekuensi kematian," jelas artikel Journal of General Internal Medicine.

Dalam kasus pria di rumah sakit Florida, konsultan etika mengatakan bahwa dokter harus menghormati tato tersebut.

"Mereka menyarankan bahwa paling masuk akal untuk menyimpulkan bahwa tato tersebut menunjukkan preferensi yang sah, bahwa apa yang mungkin dilihat sebagai peringatan juga dapat dilihat sebagai adat istiadat, dan peraturan tersebut terkadang tidak cukup gesit untuk mendukung perawatan yang berpusat pada pasien dan menghormati kepentingan terbaik pasien," tulis studi tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved