20 Tahun Tak Terungkap,Sutradara Titanic Akhirnya Beberkan Alasan Kenapa Jack Harus Mati di Filmnya!
Setelah 20 tahun menjadi kontroversi, sosok sutradara Titanic yakni James Cameron menjelaskan kenapa kisah filmnya ini berakhir tragis.
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
Dalam wawancara bersama Inside Edition, James akhirnya menjelaskan kenapa kisah Titanic ini berakhir tragis.
"Penjelasannya sangat sederhana. Hal itu (kematian Jack) jelas adalah pilihan yang sangat artistik. Sebenarnya benda itu (papan kayu) cukup besar untuk menahannya (Rose), tapi bakalan tidak cukup jika dia (Jack) ikut naik," terangnya dalam wawancara.
Menanggapi fans film Titanic yang memprotes ending film tersebut, James Cameron pun juga angkat bicara.
• Demian Aditya Buka Suara Soal Insiden Death Drop! Edison Sudah Seperti Kakak Buat Gue
"Menurutku ini semua (protes ending) sangat konyol, sungguh, konyol karena kita mendiskusikan ini 20 tahun kemudian."pungkasnya
"Tapi itu (protes fans) menunjukkan bahwa filmnya sangat efektif membuat Jack begitu disukai penonton, sehingga menyakitkan bagi mereka melihatnya (di film) meninggal." ujar James.
Tak cukup sampai di situ, alasan lain menurut James Cameron adalah karena film "Titanic" sendiri adalah tentang kematian dan perpisahan.
Jadi tidak akan ada artinya jika Jack bisa bertahan hidup.
"Film itu tentang kematian dan perpisahan, jadi dia (Jack) memang harus mati," tutup James Cameron.
"Jadi apapun yang terjadi, entah cerobong asap menimpanya, dia akan jatuh. Itu yang disebut seni, semua yang terjadi karena alasan artistik, bukan alasan fisika."
(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)