Jadi Pejuang LDR, Begini Pesan Zivanna Letisha Buat Para Suami yang Takut Temani Proses Persalinan
Lalu, Zizi memulai dengan menyebutkan jam-jam yang bermakna penting selama persalinan.
Penulis: Diah Ana Pratiwi
Editor: Diah Ana Pratiwi
Jam 6.30 sampai di RS, baru diperiksa dokter pukul 8.30 dan dinyatakan bukaan 1.
Saat itu sakitnya udah lumayan berasa, tapi masih disuruh tunggu 4 jam lagi dokter akan kembali periksa.
Jujur saat itu aku lumayan panik krn baru bukaan 1 tp kok sakitnya udh WOWW rasanya, gak kebayang hrs nunggu 4 jam nahan sakit kyk gini.

Belajar teknik hypnobirthing dari hamil, kita nggak boleh nyerah sama rasa sakit yg datang.
Duduk di gymball, melakukan gerakan2 yoga di matras, dan jalan mengelilingi ruangan terus menerus, sambil sekali rebahan di kasur kalau sakitnya betul2 dahsyat. Ternyata cara itu berhasil membuka paggul lebih cepat.
Pukul 11 pagi aku ternyata sudah bukaan 5, pukul 11.30 bukaan 7, sekitar pukul 12 sudah bukaan 9.
Intensitas kontraksi semakin HEBAT dan benar2 dahsyat. Akupun dibawa langsung ke ruang bersalin.

Dengan menggunakan sisa-sisa tenaga yg ada, mencoba mengejan sesuai arahan bidan, dengan didampingi suami.
Buat para suami-suami diluar sana, percayalah, kehadiran kalian di ruang bersalin pengaruhnya BESAR sekali.
Kalau kalian aja takut, bayangin brp kali lipat rasa takutnya istri yg melahirkan.
Kasih semangat, kasih afirmasi positif, kasih cium banyak-banyak krn melahirkan butuh banyak hormon oksitosin alias hormon bahagia untuk melancarkan jalan keluar bayi saat proses berlangsung.
Dan aku bersyukur bgt, walaupun jadi #PejuangLDR cuma ketemu 3x selama hamil sm suami, tetap selalu melibatkan suami selama 9 bulan perkembangan bayi.
Kuncinya, kerjasama! (To be continued)," tulis pemilik akun @zivannaletisha sebagai caption.
Tunggu cerita dari Zizi selanjutnya ya.
(TribunStyle.com/Diah Ana)