Pernikahan Putri Jokowi
Suvenir Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution Ternyata Buatan Tangan Seniman Tasikmalaya
Kotak kaca ekslusif untuk tamu penting dan payung dari Tasikmalaya untuk undangan lainnya.
Penulis: Sinta Darmastri
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Hingga saat ini mungkin banyak yang bertanya-tanya mengenai suvenir pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Untuk setiap prosesi memiliki suvenir tersendiri, misalkan saat siraman dan pengajian, lebih dominan dengan kain jumputan dan perlengkapan mandi, berbeda lagi pada saat resepsi.
Suvenir pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution ada dua.
Kotak kaca ekslusif untuk tamu penting dan payung dari Tasikmalaya untuk undangan lainnya.
• Jelang Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby, Tagar #JokowiMantu Jadi Trending, Ini 9 Kicauan Netizen
"Yang namanya suvenir itu kan pasti untuk umum pastinya, ya payung dibordir bikinan pengrajin payung Tasikmalaya itu," kata Kepala Media Center Pernikahan Kahiyang-Bobby, Quirinto, di Media Center, Jl Letjen Suprapto, Surakarta, Minggu (5/11/2017).
Sebelumnya diberitakan, kotak kaca dengan ukiran berbagai motif itu dibikin oleh Risang Aji Art Glass di Solo.
Jumlahnya hanya 500 buah saja.
Adapun undangan yang disebar mencapai 8 ribu nama.
Kotak kaca itu adalah suvenir eksklusif yang diberikan untuk tokoh tertentu saja seperti, Ibu Megawati dan Pak Jusuf Kalla.
Sedangkan tamu undangan yang lain bakal mendapat suvenir payung berbordir bikinan Tasikmalaya. (TribunStyle.com/Sinta Darmastri)
Kental dengan Adat Jawa
Pernikahan Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution memang hanya tinggal hitungan saja.
Ya, momen sakral tersebut sedianya bakal berlangsung pada Rabu (8/11/17) esok di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah.
Pernikahan tersebut bakal dihelat dalam suasana adat Jawa yang kental.
Sebelum acara akad nikah dan resepsi, pada Selasa (7/11/17) siang, Kahiyang telah lebih dulu menjalankan prosesi siraman.
• Usai Pasang Bleketepe, Jokowi dan Istri Lakukan Prosesi Adang Sepisan, Ternyata Ini Maknanya!
Ia dan keluarga besarnya tampil kompak dalam balutan busana adat Jawa berwarna orange.
Momen yang berlangsung di kediaman Jokowi tersebut ternyata tak hanya sarat makna serta filosofi.
Namun ternyata juga tak lepas dari suasana haru.
Berikut 7 momen siraman Kahiyang yang dilansir TribunStyle.com dari laman bridestory.com.
1. Pemasangan Bleketepe

Prosesi siraman Kahiyang Ayu dimulai dengan pemasangan bleketepe oleh Presiden Jokowi.
Beleketepe merupakan anyaman janur (daun kelapa) sebagai tarub yaitu tanda pada gerbang rumah.
Pemasangan tarub dimaknai sebagai tanda resmi bahwa Presiden Jokowi telah siap menyelenggarakan hajat mantu.
2. Pasang Tuwuhan

Usai pemasangan bleketepe dilanjutkan dengan pemasangan tuwuhan yaitu buah-buahan serta tumbuhan yang menjadi simbol dari pernikahan.
Tuwuhan ini terdiri dari pohon pisang raja serta buahnya yang telah masak, tebu wulung warna merah, cengkir gadhing, daun randu, pari sewuli randu, serta godhong apa-apa.
Tuwuhan mengandung arti harapan orang tua kepada anak agar nantinya memperoleh keturunan yang baik agar dapat meneruskan sejarah keluarga.
3. Adang Sepisan

Acara Siraman Kahiyang Ayu dilanjutkan dengan prosesi Adang Sepisan.
Di mana Ibu Iriana akan memasak nasi dan Bapak Joko Widodo melakukan 'cethik geni' (menyalakan api di tungku).
Prosesi ini memiliki makna bahwa orang tua sama-sama memikul tanggung jawab.
4. Sungkeman

Momen berikut ini bisa dibilang sebagai momen yang paling mengharukan.
Ya, dalam prosesi sungkeman, calon mempelai wanita akan sungkem dan meminta maaf pada kedua orang tuanya.
Tak hanya itu, ia juga akan meminta restu pada kedua orang tua agar diperbolehkan menikah dengan pria pilihan hatinya.
Momen minta maaf dan minta ijin inilah yang biasanya membuat si calon mempelai wanita tak bisa menahan air mata.
Mereka biasanya akan teringat semua jasa kedua orang tua yang telah membesarkan dan mendidiknya.
5. Dodol Dawet

Setelah sungkeman lalu dilanjutkan dengan prosesi dodol dawet.
Dalam prosesi ini, kedua orang tua Kahiyang yaitu Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan berjualan dawet.
Makna dodol dawet diambil dari cendol yang berbentuk bundar, diartikan sebagai lambang kebulatan kehendak orang tua menikahkan anaknya.
Bagi orang yang akan membeli dawet tersebut harus membayar dengan kreweng (pecahan genting) bukan dengan uang.
Hal itu menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi.
Di prosesi ini, pembeli adalah ibu sedangkan yang menerima pembayaran adalah ayah.
Hal ini mengajarkan kepada anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah, bahwa sebagai suami istri harus saling membantu.
Di balik itu ada juga makna jenaka dari acara ini yaitu simbolisasi kalau esok hari pada saat akad nikah dan resepsi, tamu-tamu yang datang akan sebanyak dan seramai jualan cendol/dawet tersebut.
6. Dulang Pungkasan

Di penghujung acara, Kahiyang Ayu yang telah berganti busana menerima uang kreweng hasil penjualan dodol dari Ibunda.
Prosesi ini melambangkan pengajaran sang Ibu tentang bagaimana hidup mandiri dan mengatur nafkah dalam kehidupan pernikahan.
Dulang pungkasan atau suapan terakhir serta cium sayang dari kedua orang tua mengakhiri rangkaian acara siraman adat Jawa ini.
7. Foto Keluarga

Usai acara siraman tersebut, tak lupa Kahiyang berfoto bersama dengan anggota keluarganya lengkap.
Tak hanya ayah dan ibunya saja, tetapi juga ada sang kakak Gibran Rakabuming Raka yang didampingi istri dan anaknya, serta tampak pula sang adik bungsu, Kaesang Pangarep.
Senyum manis dan ekspresi bahagia terlihat jelas dari keluarga satu ini.
(TribunStyle.com/Fathul Amanah)