Breaking News:

Apakah Normal Masih Masturbasi Setelah Menikah? Temukan Jawabannya di Sini!

Masturbasi dapat membantu wanita untuk tetap aktif secara seksual, begitu juga untuk pria karena dapat menjaga fungsi ereksi.

Editor: Amirul Muttaqin
kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Masturbasi merupakan bagian dari kehidupan seks kebanyakan orang, bahkan ketika mereka telah menikah. Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa masturbasi merupakan suatu bentuk perselingkuhan terhadap pasangan.

Padahal, orang melakukan masturbasi bisa jadi karena ingin menghilangkan stres atau hanya karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk berhubungan seks.

Masturbasi masih dianggap sebagai hal yang tabu di kalangan masyarakat, oleh karena itu, studi mengenai masturbasi masih sangat sedikit. Namun, kita masih bisa mengetahui fakta-fakta seputar masturbasi dari beberapa studi yang ada, yaitu:

  •     Masturbasi biasanya dilakukan oleh kaum remaja
  •     Pria lebih sering melakukan masturbasi dibandingkan dengan wanita (rata-rata 2-4 kali per bulan untuk wanita dan 4-9 kali per bulan untuk pria)
  •     Banyak orang yang mempelajari tubuhnya sendiri dengan masturbasi
  •     Suatu alternatif yang aman untuk menghindari penularan infeksi alat kelamin
  •     Membantu orang yang tidak memiliki pasangan untuk mempertahankan fungsi dan ekspresi seksualnya
  •     Menyediakan tempat untuk melepaskan hasrat seksual bagi individu ketika pasangannya sedang tidak tertarik untuk melakukan seks

Selain itu, seperti yang dilansir dari medicaldaily.com, masturbasi dapat mempersiapkan wanita untuk efek menopause, bahkan sebelum mereka mencapai usia 40 tahun, tanpa bergantung dengan obat-obatan apapun.

7 Tips Agar Tubuh Tetap Sehat dan Bugar untuk Si Gila Kerja

Nyatanya, masturbasi dapat membantu wanita untuk tetap aktif secara seksual, begitu juga untuk pria karena masturbasi dapat melindungi serabut saraf dan pembuluh darah yang bertanggung jawab dalam fungsi ereksi.

Kekhawatiran saat pasangan masih masturbasi

Panelis Ricky Shetty menjelaskan bahwa bukan hanya tindakan fisik, namun masturbasi juga dapat masuk ke dalam ranah psikologi.

Hal tersebut disebabkan oleh apa yang dipikirkan seseorang ketika masturbasi, apakah ia sedang berkhayal melakukan hubungan dengan suami/istrinya sendiri, dengan bintang film, atau dengan orang lain yang ia kenal.

Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran pada pasangannya yang telah berkomitmen untuk saling mencintai hingga maut memisahkan.

ilustrasi masturbasi
ilustrasi masturbasi (IPGGutenbergUKLtd)

Selain itu, dikhawatirkan bahwa suami/istri yang senang melakukan masturbasi melihat seks hanya sebagai kegiatan fisik belaka, bukan sebagai ekspresi keintiman terhadap pasangan. Seperti yang kita ketahui, keintiman sering diekspresikan melalui hubungan seks, dan hal tersebut dapat mempengaruhi diri kita secara fisik, emosional, maupun spiritual.

 Dr. Fran Walfish, ahli psikoterapi Beverly Hills, yang juga penulis The Self-Aware Parent menyatakan bahwa pria mudah terobsesi dengan masturbasi dan lebih mudah beralih dari hubungan seks karena masturbasi adalah cara mudah untuk melepaskan hasrat seksualnya.

Masturbasi bukan tanda selingkuh

Menurut Anne Semans, salah satu penulis Sexy Mamas: Keeping your sex life alive while rising kids, masturbasi tidak dihitung sebagai selingkuh. Namun, janganlah berpikir bahwa berhubungan seks dan masturbasi merupakan hal yang berbeda. Sebenarnya kedua hal tersebut memiliki ikatan yang erat satu sama lainnya karena masturbasi merupakan kegiatan pelengkap hubungan seksual.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
TribunStyle.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved