Emmy Awards 2017
Saking Miripnya dengan Donald Trump, Alec Baldwin Berhasil Sabet Piala di Emmy Awards 2017!
Berkat perannya sebagai Presiden AS Donald Trump, aktor Alec Baldwin dinobatkan aktor pemeran pendukung terbaik untuk program komedi televisi
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNSTYLE.COM - Apakah kamu penggemar acara-acara televisi asal amrik?
Kalau iya kamu pasti tak asing lagi bukan dengan ajang Emmy Awards?
Acara satu ini merupakan bentuk penghargaan para sineas televisi Amerika terhadap program-program yang tayang di layar kaca.
Emmy sendiri bisa dikatakan sebagai ajang yang memiliki pamor setara dengan ajang penghargaan film seperti Oscar atau ajang penghargaan musik seperti Grammy.
Ajang Emmy Awards 2017 sendiri telah digelar di Microsoft Theater, Downtown Los Angeles, AS pada Minggu malam (17/9/2017) waktu Amerika Serikat.
Nah, dalam ajang tahun ini sosok Alec Baldwin jadi sorotan nih!
Berkat perannya sebagai Presiden AS Donald Trump, aktor Alec Baldwin dinobatkan aktor pemeran pendukung terbaik untuk program komedi televisi
"Setelah sekian lama, Pak Presiden, ini Emmy Anda," kelakar Baldwin saat memulai sambutannya dengan trofi Emmy di tangan.
Sebelumnya pembawa acara Emmy Awards 2017, Stephen Colbert, secara berkelakar menyalahkan Hollywood karena tidak pernah memberi Emmy kepada Trump yang pernah menjadi host program The Apprentice.
"Kalau dia mendapat Emmy, dia pasti tidak akan mencalonkan diri jadi presiden," kata Colbert.
Alec Baldwin berperan sebagai Presiden Donald Trump dalam program Saturday Night Live (SNL). Baldwin menjadi Trump selama 15 episode.
Karena tampil begitu total, performa akting Alec Baldwin saat memerankan Donald Trump ini menorehkan pujian banyak pihak.
Selain itu, penampilan Baldwin pun membuat lonjakan besar pada rating SNL.
Selain mengucapkan terima kasih kepada rekan mainnya di SNL dan istrinya, Baldwin mendorong rekan-rekannya di dunia hiburan untuk terus berkreasi dan meyuarakan pendapat.
Baldwin mengatakan ada yang pernah mengatakan bahwa ketika meninggal, seseorang tidak tidak akan ingat rancangan undang-undang yang diloloskan Kongres atau putusan Mahkamah Agung atau pidato presiden.
"Orang akan ingat lagu, dialog film, buku, lukisan, atau pun puisi," kata Baldwin.