Breaking News:

Wanita Ini Senang Bisa Akrab dan Tidur dengan Ular, tapi Penjelasan dari Dokter Hewan Bikin Kaget!

Cerita tentang ular dan majikannya ini mungkin bisa membuat netizen bertanya-tanya tentang arti persahabatan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Tiara Shelavie
tosh.cc.com
Ilustrasi 

Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di dearah gigitan untuk mengeluarkan darah. Tujuanya pun sama, menghindari penyebaran bisa ular.

Menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali. Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi, Minggu (10/9/2017).

Tri menjelaskan, cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak.

Caranya sebenarnya tak sulit. Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

Akibat gigitan ular berbisa.
Akibat gigitan ular berbisa. ()

“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.

Kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.

Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung.

Teuku Muh Guci S Sugiyanto (33) memangku Ananda Yue Riastanto (8) di teras rumahnya di RT 27/14 Pedukuhan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Sabtu (9/9/2017).
Teuku Muh Guci S Sugiyanto (33) memangku Ananda Yue Riastanto (8) di teras rumahnya di RT 27/14 Pedukuhan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Sabtu (9/9/2017). (Kompas.com)

Pelajaran Berharga dari Kasus Ananda yang Lumpuh akibat Gigitan Ular Berbisa

Gigitan ular berbisa tak bisa disepelekan dan butuh penanganan gawat darurat yang tepat. Kasus Ananda Yue Riastanto bisa memberikan pelajaran.

Pada 5 Januari 2017 lalu, Ananda digigit ular weling (Bungarus candidus). Kini, dia mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan tidak mampu bicara.  

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Chris PlanerFacebookMetro
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved