Ahmad Dhani Tegaskan Dirinya Pemilik Masterpiece Family Karaoke
Ahmad Dhani menegaskan, dirinya pemilik Masterpiece Family Karaoke. Dirinya bukan Brand Ambassador Masterpiece.
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Pancarini
TRIBUNSTYLE.COM - Musisi dan penyanyi Ahmad Dhani menegaskan, dirinya pemilik Masterpiece Family Karaoke. Brand Masterpiece sudah dia daftarkan ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), sehingga sah jadi pemiliknya.
Penegasan itu disampaikan Ahmad Dhani atas pemberitaan yang menyebut dirinya Brand Ambassador Masterpiece.
Ia juga membantah berita yang menyebut dirinya dipecat dari Masterpiece, karena dia sendiri pemiliknya.
Ya, memanfaatkan momentum Presiden Joko Widodo yang sedang gencar memberantas penyebaran berita palsu alias
hoak, musisi Ahmad Dhani melaporkan 9 media online, yang menurutnya sudah memberitakan dia dipecat dari Masterpiece Family Karaoke.
Ahmad Dhani berujar, berita dia dipecat itu tidak berdasar.
Ia keberatan karena sumbernya pemberitaan 9 media online tersebut semuanya dari akun Insgram @lambe_turah.
Ia juga merasa keberatan karena pemberitaan tersebut tanpa disertai klarifikasi langsung pada pihak dirinya.
"Saya melaporkan ini karena memang saya tidak dipecat (dari Masterpiece Karaoke). Makanya saya melaporkan, bahwa ini berita bohong, fitnah," tegas Ahmad Dhani kepada pers usai mengadukan 9 media online ke pihak kepolisian di Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Pemberitaan media online yang dia komplain terjadi pada Maret 2017, mengapa baru lapor sekarang?
Menurut Ahmad Dhani, awalnya dia tak mau ambil pusing.
Tapi suami penyanyi Mulan Jameela ini menemukan momentum mengadukan 9 media online tersebut ketika Presiden Joko Widodo belakangan hari aktif memerangi berita hoaks.
"Karena ini pas momen, Pak Jokowi sedang memberantas hoak, saya menunggangi Pak Jokowi. Kita mendukung Pak Jokowi memberantas hoak," tuturnya.
Ahmad Dhani memilih mengadukan 9 media online ke polisi ketimbang menyerat akun gosip yang dia sebut sebagai sumber kutipan berita media-media yang dia permasalahkan.
"Yang mengunggah pertama kan, kita nggak bisa kita telusuri. Kita nggak punya kemampuan menelusuri. Tapi kalau ini (9 media online) kan alamatnya jelas," tuturnya.