Lama Tak Terdengar Kabar, Ternyata Begini Aktivitas Ahok di Penjara Mako Brimob
Sekian lama tak terdengar kabarnya, ternyata begini aktivitas hari-hari Ahok di Penjara Mako Brimob, Kelapa dua, Depok.
Editor: Agung Budi Santoso
Surat-surat yang jumlahnya sekitar ribuan itu hampir setiap hari dititipkan kepada tim kuasa hukum untuk diantar ke tempat Ahok.
"Surat yang kasih alamat, perangko, sama kertas kosong pasti dibalas sama Pak Ahok. Dia maunya balas sendiri satu-satu, mau dibantuinkatanya enggak boleh, harus dia yang balas sendiri," ujar Teguh.
Setiap dukungan, harapan, hingga doa dari pendukungnya itu dibalas dengan ucapan terima kasih serta doa yang sama dari Ahok.
Sebagai penutup, Ahok turut menyertakan nama terang dan tanda tangannya untuk diberikan kepada pengirim surat.
Adapun Ahok dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara melalui pidatonya semasa jadi Gubernur DKI di Kepulauan Seribu.
Majelis hakim menjatuhkan hukuman dua tahun penjara bagi Ahok. Putusan tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu hukuman penjara satu tahun dengan masa percobaan dua tahun. (Kompas.com/ Andri Donald Putra)

Di Penjara Ahok Baca Banyak Buku, Salah Satunya Novel "Sam Kok"
Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menghabiskan waktunya di penjara dengan membaca banyak buku. Salah satu bacaan Ahok adalah novel sejarah China Sam Kok yang ditulis Lupa Guan Zhong.
Novel itu berkisah tentang masa keruntuhan dinasti Han saat tiga kerajaan Wei, Shu, dan Wu saling berebut kekuasaan.
"Terakhir saya bertemu Ahok hari Jumat tanggal 5 kemarin. Banyak bercerita tentang baca buku Sam Kok China yang terkenal itu," kata pengacara Ahok, I Wayan Sudirta, di Denpasar, Bali, Minggu (6/8/2017).
Menurut Wayan, Ahok tertarik membaca buku itu karena bicara soal teori kekuasaan. Kenapa kekuasaan harus diturunkan atau kekuasaan tidak harus diturunkan. Buku itu juga mengisahkan bagaimana peran perdana mentri lebih besar dari kaisar.
Selain buku Sam Kok, Ahok juga membaca buku-buku lain seperti buku karya Nurcholis Majid.
"Bacaannya ya banyak sekali, saya tidak ingat semuanya. Selama di penjara Ahok juga aktif menulis kisah selama berada di balik jeruji besi. Belum dirampungkan jadi buku," kata Wayan.
Masih menurut Wayan, Ahok enggan bicara soal kondisi politik nasional dengan orang-orang mengunjunginya.
"Ketawa-ketawa saja ya, kalau bicara politik dia tidak mau. Soal kesaksian di Bandung gak mau (dalam kasus dengan terdakwa Buni Yani). Begitu juga soal simpang Semanggi dia tidak mau ngomong," kata Wayan. (Kompas.com/ RObinson Gamar)
