Breaking News:

Samakan Dokter dengan Pemabuk Saat Membahas Vaksin, Pengamat Ini Dianggap Lecehkan Profesi Dokter!

Masalahnya saat ini bukan lagi tentang penting atau tidaknya vaksin tersebut, melainkan membahas kehalalalan vaksin tersebut.

Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Twitter
Tweet dari Zaim Saidi 

TRIBUNSTYLE.COM - Di Indonesia saat ini sedang ramai dengan masalah vaksin.

Masalahnya saat ini bukan lagi tentang penting atau tidaknya vaksin tersebut, melainkan membahas kehalalalan vaksin tersebut.

Seorang pengamat kebijakan publik dan perlindungan konsumen di Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC), pun ikut mengomentari masalah ini.

Melalui akun Twitter miliknya @ZaimSaidi, ia mengomentari tentang perkara vaksin ini.

Zaim Saidi menyatakan bahwa membahas vaksin dengan dokter serupa dengan membahas miras dengan pemabuk.

Berikut ini adalah tweet darinya.

Dari ungakapan di Twitter tersebut beliau mendapatkan komentar yang beragam dari netter.

Seperti dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI):

Lalu ada juga dari netter lainnya:

@yennykhrist: Tapi supaya jadi dokter saya belajar 12 tahun pak..kalau jadi pemabok sih enak ga perlu belajar susah2

@SinthaS5: Adalah hak anak utk hidup, tanpa terjangkit penyakit berbahaya yg mengancam kematian.

@tonny_iskandar: Kalo sekolah, hak anak atau hak orang tua pak @ZaimSaidi ?

@Kadar55: Baca UU Wabah No. 4/1984, bisa dipidana 1 tahun yg menghalang-halangi.

@doni9548: Di vaksin atw tdk memang hak orang tua..jdi klo ank ny sakit/meninggal kena cacar, hepatitis, rubela krn gk vaksin jgn anda salahkan dokter.

@kang_opik: Kami dokter insyaallah mau yg terbaik untuk pasiennya, upaya pemerintah buat program vaksin gratis adalah krn sudah jelas manfaatnya

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1/2
Tags:
TwitterZaim Saidi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved