Pasien Anoreksia Beberkan Cerita Mencengangkan tentang Kondisi Tubuhnya; ‘Kelaparan Membuatku Aman’
Stephanie menghabiskan waktunya bertahun-tahun keluar masuk rumah sakit dan pusat perawatan, merasa seolah-olah ia telah melakukan lebih baik,
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Tiara Shelavie
"Tidak ada yang menanyaiku pertanyaan yang lebih dalam, seperti apa yang terjadi di sekolah, atau bagaimana, atau mengapa, sehingga aku dengan cepat kambuh lagi."
Stephanie kemudian mencari bantuan lagi, pada usia 19 tahun, ia masuk fasilitas perawatan perumahan di Indiana.

"Aku merasakan hubungan yang lebih kuat pada jiwaku, terapi tersebut sangat kuat tapi juga menenangkan"
Namun perawatan tersebut membutuhkan biaya 1200 dollar per harinya.
Setelah 3 bulan, biaya perawatan tersebut menjadi tak terjangkau oleh kedua orangtuanya.
Jadi, Stephanie dipulangkan, tapi tanpa rencana apa-apa, ia dengan cepat kambuh lagi.

Setphanie mulai berkuliah di Universitas New York, menggunakan aktivitas hariannya sebagai cara untuk mengalihkan diri dari penyakitnya.
Tahun 2012, setelah lulus, ia mulai membuat perhiasan agar tetap teralihkan, tapi kemudian kambuh lagi.
Ia mencoba pendekatan holistik, berhubungan dengan penasehat dan ahli diet, ikut kelas yoga dan meditasi agar "kembali ke jalan yang benar."

Namun, semua perawatan gagal.
Ia kembali masuk rumah sakit, makan cukup, dipulangkan, tapi kemudian kelaparan lagi.
Pertengahan Februari lalu, Stephanie ditemukan tak sadarkan diri di aprtemen saudara perempuannya, Janete.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit Mount Sinai dimana ia menghabiskan waktu 2 minggu di ICU.
Berat badannya saat itu kurang dari 31 kg.

Saat ini, Stephanie berada dalam pusat perawatan bernama Monte Nido di Medford, Massachusetts.