Kecelakaan Heli Basarnas
Tak Terduga, Afandi Mengubah Foto Profil BBM Beberapa Menit Sebelum Jadi Korban Tewas Heli Basarnas
Afandi merupakan satu dari delapan penumpang helikopter HR 3602 milik Basarnas ydilaporkan jatuh di Temanggung.
Editor: Amirul Muttaqin
"Piket juga mas? Harus kuat. Jangan lupa minum susu," pesan Fandi, begitu saya memanggilnya, sebelum mengakhiri perbincangan telepon.
Jelang tengah malam, saya berpamitan dengan wanita pujaan melalui pesan singkat. Kami pun sempat bertengkar, lantaran harus membatalkan janji bertemu pada Minggu (2/7) pagi. Akhirnya, kami saling berdiam seharian.
• Bikin Nangis! Ini Foto-foto Terakhir Kru Heli Basarnas Sebelum Jatuh dan Tewaskan Para Penumpangnya
Sebelum memastikan keberangkatan, saya menghubungi Arif Novianto (Vito), News Manager Tribun Jateng. Hal itu mengingat setiap jurnalis harus mendapat izin redaksi untuk melakukan peliputan ke luar kota.
"Kalau mau berangkat ya berangkat saja, tidak apa-apa," tulis Vito, sapaan Arief Novianto, membalas pesan singkat saya.
Begitu mendapat izin, saya segera mengisi daya powerbank dan kamera DSLR. Segala persiapan sudah lengkap, termasuk mengisi pulsa kuota untuk siaran langsung dari helikopter melalui Facebook, sebagaimana sudah biasa dilakukan LIVEREPORT Tribunjateng.com.
Usai mempersiapkan perbekalan, saya sempat menelepon seorang jurnalis TV swasta, Yusuf. Ia termasuk jurnalis yang dikatakan Fandi turut ke Gringsing untuk memantau arus balik Lebaran.
"Saya tidak berangkat bro, yang berangkat Hanif (rekan Yusuf-Red), karena Minggu pukul 05.00 pagi ada acara liputan di Pedurungan," tutur Yusuf.
Mengetahui Yusuf tak turut serta, saya berpikir kemungkinan perjalanan ke Gringsing kurang 'ceria' bagi saya.
Saya pun segera menghubungi Fandi sekitar pukul 22.05 WIB. Saya mengabarkan tak dapat turut serta pantauan udara ke Gringsing.
Pesan saya pun dibalas Fandi keesokan harinya, sekitar pukul 05.58 WIB. Dia mengetik kata: "Waduh", disertai emotikon cemberut.
Singkat cerita, Fandi telah tiba di Gringsing untuk melaksanakan pantauan udara lalu lintas arus balik.
Kami pun kembali bertegur sapa, ketika ada kejadian meletupnya kawah Sileri, Dieng di Banjarnegara.
Sekitar pukul 15.47 WIB, saya menulis pesan singkat ke Fandi. Dalam pesan itu saya meminta foto pantauan udara Basarnas di sekitar lokasi kejadian di Dieng.
Fandi pun membalas pesan berupa lampiran foto persiapan para personel Basarnas memasuki helikopter. "Nunggu bentar mas, lagi persiapan" tulis Fandi terakhir kalinya, pada pukul 15.50 WIB.
