Sudah Setia pada Pasangan Pun, Kanker Serviks Seperti Jupe Tetap Bisa Mendera, Ini Sumbernya
Kanker serviks atau leher rahim yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) telah merenggut nyawaJulia Perez ( Jupe).
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Kanker serviks atau leher rahim yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) telah merenggut nyawaJulia Perez ( Jupe).
Pada hari Sabtu (10/6/2017) lalu, pelantun lagu Aku Rapopo itu meninggal dunia setelah bertahun-tahun berjuang melawankanker serviks.
Masyarakat awam mengidentikkan HPV sebagai virus yang ditularkan melalui aktivitas seksual.
Padahal, selain melalui hubungan kelamin, HPV juga bisa disebarkan melalui tangan dan makanan, misalnya dengan makan menggunakan tangan.
Dihubungi oleh Kompas.com pada hari Senin (12/6/2017), Prof Andrijono, SpOG (K), staf di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM mengatakan, penyebar HPV paling banyak lewat aktivitas seksual.
• Menjelma Menjadi Sosok Kanjeng Ratu Kidul, Julia Perez Buat Rio Motret dan Kru Kagum, Merinding!
Tapi ada juga lewat tangan. Nanti suami-istri jadi ramai, dikira ada orang ketiga, padahal tangannya yang kotor.
Selain itu, benda-benda di sekitar juga ikut berperan dalam penyebaran HPV. Andrijono menuturkan, sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan bahwa HPV positif terdapat pada gagang pintu.
“Lalu, toilet kotor juga jadi sumber penularan. Kotor, lembab, tidak kena sinar matahari, (tentu) virusnya banyak. Kalau laki-laki posisinya berdiri jadi tidak masalah, tapi kalau perempuan kan harus jongkok atau duduk, bisa kecipratan. Tukar-tukaran celana dalam juga potensial menyebarkan,” ucap Andrijono.
Jika sudah terinfeksi, HPV bisa menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks seperti Jupe, mulut, tenggorokan, lidah, dan dubur.
Lalu, tidak hanya perempuan, laki-laki juga berpotensi terinfeksi HPV dan menderita kutil kelamin, kanker dubur, dan kanker penis.
Sayangnya, infeksi HPV tidak memiliki gejala tertentu. Untuk itu, pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan dalam mengetahui kemunculan HPV.
Salah satunya melalui Pap smear, yaitu mengambil sampel dari sel leher rahim untuk melihat kondisi sel.
Pap smear dapat dilakukan setiap tahun dengan biaya sekitar RP 400.000-450.000.
Lalu, HPV juga bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Agar efektif, vaksinasi HPV perlu diberikan dalam rentang usia sembilan hingga 44 tahun.