Berita Duka
Sebut Renita Sukardi Pejuang Sejati, Suami: Dia Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir
Meski menyadari kondisinya semakin tak berdaya lantaran digerogoti kanker payudara, Renita Sukardi tak henti berjuang hingga akhir.
Editor: Cecylia Rura Patulak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNSTYLE.COM, JAKARTA - Sang suami, Hilmi, menyebut aktris Renita Sukardi sebagai pejuang sejati.
Meski menyadari kondisinya semakin tak berdaya lantaran digerogoti kanker payudara, Renita Sukardi tak henti berjuang hingga akhir.
"Dia (Renita) itu real fighter. Kenapa saya bilang begitu, karena dia on fire till the end of the time. Dia berjuang sampai tetes darah terakhir. Dia berjuang tiga tahun, dari 2014," ujar Hilmi ketika ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (10/4/2017).
Pemilik nama sapaan Iren itu pun ternyata telah lama ikhlas dengan kondisinya yang sewaktu-waktu berpeluang dipanggil Allah.
"Dia (Renita) udah lama (ikhlas) dengan kondisinya. Sejak kami treatment di RSCM, sudah dibilang stadium
seperti apa, akan seperti apa, dokter bilang semua dari hati ke hati. Dia bilang, ikhlas, kapan aja dipanggil, dia ikhlas," ujar Hilmi.
• Saat-saat Terakhir Sebelum Dikuburkan, Putra Kecil Renita Sukardi Cium Jenazah Ibunya di Liang Lahat
Sang suami pun sama pasrah dan ikhlasnya jika sewaktu-waktu Renita Sukardi harus mengembuskan napas terakhirnya.
"Dari hari Sabtu, dia (Renita) pengin pulang dan ternyata dia benar-benar pulang. Saya sudah siapkan dari beberapa bulan lalu, kami berdua juga sudah tahu bahwa ini akan menjadi terminal, sewaktu-waktu bisa diambil. Pas tahu (Renita) akan pergi, saya minta Al dibawa ke rumah sakit. Dia (Renita) nggak mungkin balik ke rumah dalam keadaan masih bernapas," tutur Hilmi.
Menurut Hilmi, sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Renita Sukardi sempat menyampaikan permintaan maafnya pada semua orang.
Ia juga sempat berpesan pada Hilmi untuk menjaga buah hati mereka, Al Mukhti.
Di samping itu, mendiang Renita Sukardi sempat beberapa kali berada dalam kondisi tak sadarkan diri sebelum pada akhirnya meninggal dunia.
Pada Minggu (9/4/2017) malam, Renita Sukardi sempat mengalami koma.
Kemudian, ia sempat kembali sadar.
Pada Senin (10/4/2017) subuh, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
Dengan bantuan alat kejut, Renita Sukardi sempat sadar.
Namun, nasib berkata lain. Sebelum meninggal pada pukul 08.19 WIB, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
Jenazah Renita Sukardi hingga kini masih disemayamkan di kediamannya sebelum nantinya akan dimakamkan berdampingan dengan jenazah sang ibunda di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, setelah asar, hari ini, Senin (10/4/2017).
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan, Renita Sukardi mengembuskan napas terakhirnya hari ini, Senin (10/4/2017), pukul 08.19 WIB, setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara yang bersarang di tubuhnya selama tiga tahun belakangan.
Keinginan Renita Sukardi untuk Salat Jelang Akhir Hidupnya Tak Kesampaian
Pada Minggu (9/4/2017) malam, aktris Renita Sukardi sempat mengutarakan keinginannya untuk menunaikan ibadah salat.
Namun, hingga maut menjemput, Renita Sukardi tak kesampaian melaksanakan ibadah salat terakhirnya.
"Dia (Renita) mau salat. Dia mau salat terakhir, tapi tidak kesampaian. Itu dia mau salat tadi malam, waktu dia sadar," ujar sang suami, Hilmi, ketika ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (10/4/2017).
Hilmi juga mengisahkan penyebab istri tercintanya itu tak dapat melaksakan salat.
"Berhubung kemarin kan dia (Renita) pakai kayak gips gitu, ya. Nah, gips itu ada kapasnya, itu kena pipisnya dia. Dia bilang, 'Yah, aku mau salat, aku mau salat.' Aku bilang, 'Jangan, kamu itu ada najisnya. Mending kamu zikir aja daripada kamu salat tapi nggak diterima. Kalau zikir, meskipun kamu najis, tetap akan diterima.' Cuma, dia pengin banget salat. Aku bilang, 'Ntar, deh, aku buka dulu yang semacam gipsnya itu, aku bersihin dulu, terus kamu salat.' Nah, aku baru mau lakukan itu, tapi dia udh kolaps. Sampai akhirnya meninggal tadi," papar Hilmi.
Selain itu, Senin (10/4/2017) pagi, Renita Sukardi juga sempat memberitahu dirinya lapar dan meminta makan kepada Hilmi.
Sayangnya, permintaan itu tak sempat terpenuhi lantaran tak lama setelahnya Renita Sukardi tak sadarkan diri hingga akhirnya menemui ajal.
"Permintaan terakhir dia (Renita) tadi pagi, sekitar pukul 6.30 WIB, dia bilang, 'Ayah, aku lapar.' Nah, nggak lama, kok, nggak sampai semenit saya keluar, kasih tahu suster, 'Sus, pasien minta makan, ya,' pas masuk, dia tidak sadar lagi, koma," ucap Hilmi.
Mendiang Renita Sukardi memang sempat beberapa kali berada dalam kondisi tak sadarkan diri sebelum pada akhirnya meninggal dunia, Senin (10/4/2017).
Pada Minggu (9/4/2017) malam, Renita Sukardi sempat mengalami koma.
Kemudian, ia sempat kembali sadar.
Pada Senin (10/4/2017) subuh, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
Dengan bantuan alat kejut, Renita Sukardi sempat sadar.
Namun, nasib berkata lain. Sebelum meninggal pada pukul 08.19 WIB, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
"Meninggal pukul 08.19 WIB setelah dua kali mengalami koma. Sempat bangun, terus tadi pagi pukul lima subuh, hilang lagi. Kasih alat kejut, ada (sadar) lagi. Akhirnya, pukul tujuh tidak sadar sampai akhirnya meninggal," tutur Hilmi.
Jenazah Renita Sukardi hendak dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, setelah asar, hari ini, Senin (10/4/2017).
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan, Renita Sukardi mengembuskan napas terakhirnya hari ini, Senin (10/4/2017), pukul 08.19 WIB, setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara yang bersarang di tubuhnya selama tiga tahun belakangan. (Tribunnews.com/Regina Kunthi Rosary)