Fobia, Wanita Ini Hanya Sarapan Susu Selama 24 Tahun, Lihat Menu Makan Siang dan Malamnya, Kasihan!
Louise mengatakan kalau ia sudah mencoba makanan yang lain, tapi malah dimuntahkan sebelum ditelan.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan Tribunstyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Bisa memakan berbagai jenis menu menjadi berkah tersendiri untuk kita.
Banyak orang yang harus menjaga pola makanannya karena penyakit yang diderita.
Kejadian serupa juga dialami oleh Louise Newton, 28.
• Hati-hati! 7 Makanan Ini Disinyalir Ga Cocok Dikonsumsi untuk Sarapan
Bukan karena sakit, perempuan ini harus menjaga pola makannya karena mengalami fobia makanan.
Louise menderita fobia makanan sejak bayi yang kemudian membuat lambungnya hanya bisa mengkonsumsi makanan tertentu.
Ia ingat bahwa ia memiliki masalah lambung, diare dan muntah di enam bulan pertama.
“Aku ingat pada awalnya aku punya fobia makanan,” jelasnya.
“Aku tidak bisa mencoba setiap makanan baru yang akan membuatku muntah.
Aku akan benar-benar pilih-pilih tentang apa yang saya makan di rumah.” katanya dikutip laman The Sun.
Orangtuanya sudah mencoba membawanya ke dokter, namun tidak ada hasilnya.
Untuk mengatasi itu, Louise menyusun menu makanannya sendiri.

Ia hanya memakan makanan yang tidak ia takuti.
Untuk sarapan, ia akan makan sereal tanpa susu.
Makan siang, roti baguette tawar atau terkadang ikan cod yang diberi mentega dan kentang.
Sementara makan malam, chicken nugget dan kentang dari restoran Sainsbury.
Selain itu ia hanya makan keripik kentang asin dan vinegar, yogurt vanilla, dan coklat batang dari Dairy Milk.
"Orang-orang banyak bertanya padaku apakah aku bosan dengan makanan yang sama seumur hidupku, tetapi itu tidak masalah," kata Louise.
Dalam ceritanya, ia mengatakan kalau ia sudah mencoba makanan yang lain, tapi malah dimuntahkan sebelum ditelan.
Untuk makan siang Natal ia akan memakan chicken nugget, cod dan chips.
Akhirnya, di umur 24 tahun, ia mulai meneliti tentang penyakitnya dengan mencarinya di situs online.
Ia menemukan kalau ada kasus sama terjadi pada seorang perempuan.
Perempuan tersebut mengalami Selective Eating Disorder (SED) yang bisa disebut dengan phobia makanan.
Perempuan ini kemudian merekomendasikan hipnosis kepada Louise untuk menangani masalahnya.

“Aku tidak pernah mencoba hipnosis seperti ini tapi aku sudah mencapai titik di mana benar-benar merasa harus melakukannya,” katanya.
Tak lama kemudian, Louise pun mengontak seorang hipnoterapis, Felix Economakis.
Delapan minggu kemudian, Louise resmi mendapat jadwal konsultasi.
Felix meminta Louise untuk membawa beberapa makanan yang tidak bisa dimakannya.
Lalu saat terapi itu selesai, Louise perlahan bisa memakannya tanpa sedikitpun merasa mual.
Tak hanya Louise, sang ayah pun terkejut dengan fakta tersebut.
Sekarang perempuan ini berani mencoba setiap makanan dan bahkan mencoba memasak.
Ia mengaku ia hampir menyukai semua makanan yang ada di depannya.