Astaga, Hidup Miskin, Perempuan Nepal Dikelabui untuk Jual Kulit Sebagai Pembesar Mr. P dan Payudara
Untuk memperoleh keuntungan, segala cara dan upaya dilakukan, tanpa memperhitungkan kebenaran dan kemanusiaan.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Dunia nampaknya semakin gila dan kejam.
Untuk memperoleh keuntungan, segala cara dan upaya dilakukan, tanpa memperhitungkan kebenaran dan kemanusiaan.
Dilansir oleh TribunStyle.com melalui laman dailymail.co.uk, ditemukan banyak perempuan Nepal yang mengalami nasib nahas di India.
Selain diperdagangkan di rumah bordir, mereka harus "kehilangan" jaringan kulitnya untuk dijual.
Situs berita India mengklaim kalau banyak perempuan Nepal yang jaringan kulitnya diambil untuk dijadikan bahan pembesar penis dan payudara.
Mereka secara tidak sadar diberi obat dan kemudian diambil jaringan kulitnya.
Webside kantor berita India (Youth Ki Awazz) mengatakan kalau jaringan kulit yang diambil 13 cm persegi dijual dengan harga $150 dolar atau sekitar Rp 2 juta.
Jaringan kulit diduga dijual ke laboratorium patologi di India.
Di tempat itu jaringan kulit diproses dan diekspor ke perusahaan di Amerika Serikat.
Perusahaan inilah yang kemudian memproduksi kulit dan jaringan produk derivatif untuk pasar operasi plastik global.
Sebetulnya perempuan-perempuan Nepal ini benar-benar mengalami nasib buruk.
Karena selain diperdagangkan mereka juga dimanfaatkan sebagai pekerja buruh dan mengalami eksploitasi seksual.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengalami transplantasi hati.
Menteri Perempuan, Anak, dan Kesejahteraan Sosial Nepal, Kumar Khadka mengatakan kepada The Thomson Reuters Foundation kalau pemerintahannya benar-benar shock dengan berita ini.