Rela Tinggalkan Gemerlap Keluarga Kerajaan, Kisah Pangeran Ganteng Ini Sungguh Menyentuh!

TRIBUNSTYLE.COM - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia belakangan ini menjadi topik pembicaraan yang menarik perhatian publik.

Raja Salman dikabarkan akan mengunjungi Indonesia dengan membawa serta 25 pangeran Arab Saudi.

Hal ini tak pelak menjadi obyek obrolan menarik di kalangan masyarakat Indonesia.

Selain punya paras yang rupawan, para pangeran dari Arab ini juga dimanjakan dengan materi.

Hidup sebagai pangeran Arab, membuat mereka identik dengan kemewahan.

Namun rupanya hal itu tak berlaku bagi Fahad bin Faisal Al Saud, salah satu pangeran rupawan dari Arab.

Sebagai pangeran, ia tentu saja bisa hidup mewah dan nyaman dengan sangat mudah.

Tapi ternyata ia lebih memilih jalan lain.

Fahad justru memilih meninggalkan segala kemewahan sebagai pangeran dan bersusah payah sukses dengan usahanya sendiri.

Dilansir dari Business Insider, Fahad merupakan lulusan dari Stanford dengan gelar di jurusan Tehnik Mesin.

Ia juga mengambil dua jurusan lain, yaitu Ilmu Manajemen dan Studi Timur Tengah.

Lulus dari Stanford, Fahad ternyata tak memanfaatkan statusnya sebagai pangeran.

Fahad lebih suka berusaha sukses dengan caranya sendiri.

Ia pun memulai karirnya sebagai seorang pengusaha di mulai dari bawah.

Karir Fahad dimulai ketika ia menjadi pegawai di Facebook Arab Saudi di tahun 2009.

Saat itu ia menjabat sebagai Head of User Operations.

Fahad juga lah yang saat itu meluncurkan Facebook berbahasa Arab.

"Facebook merupakan alasan saya tidak mengambil MBA saat ini. (Malah) Facebook itu merupakan MBA saya. Facebook juga PhD," kata Fahad.

"(Bekerja di Facebook) merupakan kesempatan dalam bidang pendidikan yang bisa saya minta. Sangat mengagumkan bekerja pada proyek yang bisa mengubah kehidupan orang," lanjutnya.

Pada tahun 2011, Fahad meninggalkan Facebook dan mulai merintis usahanya.

Fahad berperan dalam penemuan beberapa startup tehnologi di Arab seperti Na3M Games dan Appiphany.

Fahad juga berinvestasi dalam aplikasi games.

Ia membantu mengembangkan program yang memungkinkan pemain dari bahasa yang berbeda bisa saling berinteraksi melalui game.

Saat ini Fahad tinggal di Los Angeles dan menjadi konsultan untuk pemerintah Arab berkaitan dengan tehnologi dan program remaja yang berorientasi pada kemahasiswaan.

Usia Fahad kini telah menginjak kepala tiga, namun jiwanya masih sangat muda.

Hal tersebut terlihat dalam akun Instagram miliknya, @yolofahad.

Dalam beberapa kesempatan, terlihat jika ia masih suka bergaya anak muda.

Melalui akun Instagram tersebut juga diketahui jika Fahad sebelumnya pernah berkunjung ke Bali.

Terlihat dalam beberapa postingan, ia berpose di depan bangunan dengan corak Bali yang khas.

(Tribun Solo/Galuh Palupi Swastyastu)