Raja Arab Kunjungi Indonesia
Liburan ke Bali, Ini Hotel yang Mau Dibooking Raja Salman dari Saudi, Lihat Tarifnya, Wow!
Raja Salman kan tiba di Indonesia pada 1 Maret nanti dan melakukan kunjungan hingga 9 Maret.
Editor: Delta Lidina Putri
Kunjungan Raja Salman ini dinilai sangat bersejarah bagi Indonesia, karena lawatan Raja Arab Saudi terakhir ke Indonesia adalah pada 1970 atau 47 tahun lalu.
Menurut Arief, kunjungan ke Bali merupakan kegiatan keluarga kerajaan alias kegiatan berlibur pribadi.
"Ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk promosi pariwisata," ucapnya.
Kedatangan Raja Salman di Bali untuk berlibur itu diharapkan memberikan pengaruh positif bagi rakyatnya termasuk wisatawan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah.
Arief menjelaskan wisatawan mancanegara (wisman) dari Timur Tengah merupakan salah-satu wisatawan kelas premium dengan tingkat pengeluaran yang tinggi untuk sekali kunjungan.
“Rata-rata pendapatan per kunjungan wisman adalah 1.200 dolar AS (sekitar Rp 15,6 juta). Tetapi kalau wisman dari Timur Tengah yang berkunjung, pendapatan dari mereka bisa sampai 2.000 dolar AS (sekitar Rp 26 juta) per kunjungan,” tandas Arief.
Wisatawan dari Timur Tengah dikenal suka belanja dan berkantong tebal.
Meski demikian, Arief mengakui, jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Indonesia masih rendah yakni di bawah 200 ribu orang setahun.
Jumlah itu masih kalah dibandingkan yang diraih Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 300 ribu dan 600 ribu orang wisatawan dari negara-negara Timjur Tengah, termasuk Arab Saudi .
Ketua PHRI Bali, Cok Ace, menjelaskan bahwa peningkatan wisman Arab Saudi ke Bali terjadi cukup signifikan. Berdasarkan data PHRI yang dipegangnya, dari tahun 2015 ke 2016 terjadi kenaikan jumlah wisman Arab Saudi hingga 46,27 persen, yakni dari 7.003 menjadi 10.243 wisman.
Sementara itu, jumlah wisman dari Middle East (Timur Tengah) secara keseluruhan naik 59,33 persen, dari 30.644 pada 2015 menjadi 48.824 pada 2016.
“Ini ranking tertingi peningkatan kunjungan wisatawan Middle East, dibandingkan wisman dari China yang hanya naik 36 persen dari 2015 ke 2016,” kata Cok Ace.
Antisipasi Bandara
Terkait rencana kunjungan ke Bali itu, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah melakukan antisipasi baik dari sisi pengamanan maupun teknis kedatangan.
Menurut Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Awaluddin, sesuai SOP (Standard Operating Porcedure) kedatangan tamu kenegaraan, akan dilakukan delay terencana terhadap jadwal penerbangan reguler agar tak berbarengan dengan kedatangan pesawat Raja Salman.