Terpopuler Kemarin
Kena PHK Saat Ahok Menjabat, Supir Taksi Ini Tetap Pilih Paslon No 2, Alasannya Bikin Netter Kagum
Seperti kisah supir taksi yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Priscilla Moningka berikut ini.
Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Diah Ana Pratiwi
Ia senang. Tapi rasa senangnya tidak berlangsung lama. Ketika Ahok naik jadi Gubernur menggantikan Jokowi, ia kena PHK. Gara-gara Ahok.
Ia melanjutkan, selama 12 tahun ia bekerja sebagai supir perusahaan distributor Minuman Keras.
Perusahaan tempat ia bekerja terpaksa gulung tikar akibat kebijakan Ahok yang mempersempit gerak peredaran minuman keras.
Sehingga banyak tempat-tempat yang biasa ia 'drop-kan' minuman tutup.
Ia kecewa dengan Ahok. Karena bebannya menghidupi keluarga dengan dua anak yang sedang bersekolah, menjadi sangat berat, tanpa pekerjaan. Apalagi ia sudah sempat membeli rumah dengan menyicil.
Tetapi, sekarang, ia mengaku menyoblos Ahok Djarot di Pilkada DKI. Saya bingung. Sekaligus penasaran. Kenapa?
Setelah di PHK ia kemudian akhirnya bekerja menjadi supir taxi. Ia mengaku pendapatannya lebih baik dari perusahaan sebelumnya.
Kesehatan ia dan keluarganya terjamin. Ia juga melihat hasil dan bukti dari kerja Ahok. Jalanan perumahan lebih bersih dan lebar, banjir jadi berkurang, Jakarta terlihat lebih bersih.
Dulu saat hujan, ia nyaris tidak bisa kemana-mana. Boro-boro narik taxi a.k.a nganter penumpang, untuk balik ke rumah atau ke pool taxi aja ia sulit.
Gara-gara banjir dimana-mana. Sekarang ia merasakan perubahannya. Ia bisa narik saat hujan.
Jalanan yang mulai berkurang titik dan durasi banjirnya membuat ia bisa leluasa mengantar penumpang.
Malah pendapatannya jadi lebih besar kala hujan.
Saya bertanya. Kalau cuma itu alasannya, apa cukup membuatnya melupakan 'dosa' Ahok yang membuatnya dipecat dari pekerjaan.
Ia menjawab. Justru karena Pak Ahok ia kena PHK. Dan karena ia di PHK, ia mendapat pekerjaan sebagai supir taxi.
Benar waktu awal ia kecewa, tetapi sekarang ia percaya, Pak Ahok membuatnya 'terlepas dari rasa bersalah' menjadi supir mobil distributor Minuman Keras yang sebenarnya bertentangan dengan hati nuraninya.