Bikin Nangis! Kakek Ini 5 Jam Jalan Kaki Keliling Jualan Sayur, Dagangannya Dibanderol Seikhlasnya
Kakek tua ini harus berjalan kaki belasan kilometer hanya demi bisa mencapai lokasi tempatnya berjualan sayuran.
Editor: Desi Kris
Aki Enju pun tidak pernah mematok harga untuk sayuran yang ia jual itu.
Saat ditanya berapa harga tomatnya, beliau jawab:
"Segimana acep aja maunya berapa," kata lelaki yang berasal dari daerah Siliwangi tersebut.
Netizen yang melihat postingan foto ini pun meharuh rasa iba bahkan salut dengan usaha keras Aki Enju meski usianya sudah tidak lagi muda.
"Subhanallah. Lebih baik seperti ini dari pada haruz mengemis dan meminta minta," tulis akun @aprilwulan14
@thities_noor: "Ya Allah sy smpe nangis bca ny...smoga daganganya habis tetis yah aki...kpn ktemu sy beli deh,sayuranya jg bgus2..."
@liaratumakeup : "Ya allah sedihnya klo liat org tua yg sdh renta gini asih nyari nafkah mana jalan kakinya jauh, smoga dagnganya laris manis bnyk rejeki n d beri kesehatan slalu sama allah swt, yg liat mohon d bantu d beli daganganya ya,"
Akun @nillarachmi: "Sayurnya seger2 semua, enak liatnya, kalo deket rumah sudah tak borong itu. Ini apa ga ada open donasi?,"
Akun @manique_weddingmakeup berdoa untuk Aki Enju: "Ya Allah Robbi... Berikanlah kesehatan kebahagiaan di dunia dan akhirat buat kakek enju, angkat lah derajat nya ya Allah, mudahkanlah dia dlm mencari rizki,"
Banyak juga netizen yang bertanya lokasi persisnya Aki Enju ini berjulan.
"Bantu jawab @shy.ang : ini deket rmh nenek saya.. tiap pagi nenek saya suka belanja sayur ke si abah.. di sarijadi blo7 deket SDN Sarijadi 7," ujar akun @lailanknew.
Berikut ini kisah lengkap yang ditulis akun @ketimbang.ngemis.bandung yang diposting pada Senin, 23 Kanuari 2017 :
"Malam sahabat KNB, admin dapet info dari dm nih. Yuk yang sekitaran Siliwangi sampai Gegerkalong, kalau ketemu Aki Enju di beli ya sayurannya. Nama beliau aki Enju, secara ga sengaja ketemu beliau di depan rumah di jalan Gegerkalong, beliau jualannya ga tetap, gimana capenya aja kalo jalan dari rumahnya. Kata beliau, rumahnya di daerah Siliwangi (tidak menyebutkan persisnya). Beliau jalan kaki dari rumahnya jam 6 pagi dan baru sampai di Gegerkalong sekitar jam 11an. Beliau kelahiran tahun 1912, masyaAllah aki semangatnya patut di contoh. Beliau punya anak 5, tapi sama2 kurang mampu juga. Barang dagangannya berasal dari kebun anaknya, anak2nya juga udah ngelarang jualan, tp kata beliau kalau tidak jualan tidak bisa makan. Istri beliau pun sudah sakit2an dan tidak bisa bangun dari kasur. Saat ditanya berapa harga tomatnya, beliau jawab "segimana acep aja maunya berapa". Ya ampun aki, semoga dagangannya laris terus dan diberi kesehatan serta rejeki yang cukup ya" (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)