Keren! 6 Cara Virtual Reality Bisa Digunakan Mengubah Kesehatan, Mulai Olahraga Sampe Ilangin Fobia
Badan Kesehatan Inggris telah memprediksi bahwa 2017 akan menjadi tahun bagi virtual reality.
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Diah Ana Pratiwi
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Kamu ingin ke pantai dari kamar tidurmu?
Bisa, sebentar lagi dengan sebuah program virtual reality, kamu bisa mendapatkan sebuah lingkungan yang seperti kamu inginkan.
Badan Kesehatan Inggris telah memprediksi bahwa 2017 akan menjadi tahun bagi virtual reality.
Virtual reality biasanya digunakan untuk bermain game, tapi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, VR bisa digunakan untuk dunia kesehatan dan kebugaran baik terapi ataupun aktifitas fisik.
Baca: Pasangan Baru We Got Married - Manisnya Jung Hye Sung Pertama Bertemu Gong Myung Kekasih Virtual
Walau memiliki efek samping seperti pengguna berat yang mungkin tidak bisa terlepas dari teknologi tersebut, namun keuntungan yang ditawarkan pun sudah terbukti oleh para ilmuwan.
Melansir dari Daily Mail, berikut ini kegunaan dari VR untuk dunia kesehatan.
1. Terapi depresi

Masalah kesehatan mental memiliki potensi untuk diselesaikan dengan virtual reality.
Dan sekarang masih dalam tahap proses, di Inggris, sebuah percobaan oleh 15 orang yang sedang dirawat atas depresi.
Para pasien ini ditunjukkan sebuah avatar, yang mereplikasi gerakan tubuh dari pasien, sebuah proses yang dinamakan perwujudan.
Pasien lalu ditunjukkan sebuah avatar anak kecil menangis.
Lalu mereka diminta untuk menenangkan anak tersebut dengan cara yang sabar dan halus.
Lalu perannya diubah dimana si pasien akan menjadi anak tersebut.
Orang dewasa akan berbicara dengan kalimat yang sama.
Dan hasilnya sembilan dari 15 orang tingkat depresinya berkurang selama sebulan percobaan.
Walau memang ini studi kecil, tapi ini dapat menunjukkan potensi penggunaan VR untuk menenangkan pikiran dari seseorang yang mengalami kecemasan dan depresi.
2. Menghilangkan fobia

Terapi VR dapat membantu untuk menghilangkan fobia orang-orang.
Arachnophobia IgnisVR mampu membantu orang-orang yang takut akan laba-laba dengan memberikan mereka terpaan terhadap laba-laba.
Semakin lama, orang akan semakin biasa.
Dalam Arachnophobia, pemain diminta untuk duduk dimana mereka diminta untuk memasukkan laba-laba ke dalam kandangnya.
Martin Sgeres, pendiri dari IgnisVR, mengatakan aplikasinya masih diuji coba dan belum bisa dianggap serius.
Namun, dengan terpaan ini ternyata sudah menemukan hasilnya.
23 partisipan diminta untuk mendekati laba-laba virtual tersebut.
Setelah itu 83 persen dari pasien menunjukkan peningkatan.
3. Olahraga seluruh tubuh

Bosan saat berolahraga pemandangannya itu-itu saja>
Perusahaan VR Icaros membuat sebuah aktifitas fisik dengan pengalaman virtual.
Sistem seluruh tubu, dimana kamu harus berbaring dengan posisi plank, bertumpu pada kekuatan tubuh untuk mengontrol game yang kamu visualisasikan.
Pergerakan di tempat itu akan beraksi kepada headset dan bekerja pada bagain tubuh yang berbeda tergantung permainan yang kamu mainkan.
"Ini adalah kombinasi dari mesin olahraga dan simulator virtual reality yang mengubahmu menjadi Superman," ucap Johannes Scholl dari Icaros kepada Daily mail.
4. Bertemu dengan bayi yang belum lahirmu
Para orang tua sebentar lagi bisa bertemu dengan model 3D dari bayi mereka yang ada dikandungan menggunakan VR.
Penelitian di Brasil mengkombinasikan gambar USG dan scan MRI, yang membuat model tiga dimensi dari janin yang ada di kandungan.
Dalam fitur anatomi nanti akan ada tali pusar, plasenta dan fetus dan gambarnya akan semakin jelas dan tajam dibandingkan USG atau gambar MRI.
5. Ketenangan di sebuah pantai surga

Kita semua menginginkan untuk melarikan diri ke sebuah pulau surga untuk ketenangan.
Oculus, menawarkan solusi tersebut dengan membuat sebuah lingkungan suara dengan pengalaman VR.
Melalui aplikasi seperti The Guided Meditation dan Perfect Beach kamu bisa memilih yang bisa kamu observasi secara 360 derajat, dengan suara dan musik yang sangat menenangkan.
6. Mengurangi gejala trauma

Selama beberapa tahun, penerapan terapi telah digunakan bagi para tentara di Irak dan Afganistan yang mengalami kelainan stres pasca trauma (PTSD).
Dengan adanya VR ini, Universitas Southern California sedang mencoba menggunakannya sebagai alat untuk bisa mengurangi PTSD.
Pasien diarahkan oleh seorang terapis terlatih untuk menghadapi ingatan traumatis mereka dengan merasakan skenario yang mirip, namun dibawah kondisi yang aman dan terkontrol.(*)