Sedih! Bangun Dari Koma Hanya Untuk Ucapkan Sebuah Kata, Remaja Ini Lalu Meninggal
Seluruh keluarga kecil termasuk adik-adiknya Harry dan Ella berada di sisinya untuk menemani perhentian terakhirnya.
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Delta Lidina Putri
Kata terakhir tersebut sangat membekas bagi keluarganya karena 16 hari kemudian setelah ia mengatakan kalimat itu, tepatnya 10 Januari 2017, ia meninggal.
Seluruh keluarga kecil termasuk adik-adiknya Harry dan Ella berada di sisinya untuk menemani perhentian terakhirnya.
"Dari hari pertama kami mengetahui ia memiliki kanker, ia telah melawan kanker tersebut melebihi orang yang mungkin pernah menghadapi kondisi ini.
"Untuk mengatakan kami bangga dengannya adalah sebuah hal yang kecil.
"Karena Jay memiliki hati layaknya seekor singa dan tidak pernah menyerah." tambah Claire.
Orang tuanya saat ini membuat sebuah penggalangan dana di GoFundMe untuk membantu anaknya mendapatkan lisensi traktor dan motor roda empat.
Mengingat Jay saat ini sudah meninggal, mereka akan mendonasikan uang tersebut ke sebuah organisasi kanker remaja, organisasi The Sick Children, Rainbow's Hospice dan ANthony Nolan.
Kebiasaan Jay yang paling diingat oleh keluarganya adalah ia sering menggunakan flatcap dan belajar mengenai pertanian ketika pertama kali didagnosa.
Claire mengatakan: "Saat ia merasa lebih baik ia mengatakan, aku ingin semua orang tahu apa yang terjadi. Aku hanya tidak memiliki sumsum tulang dan semuanya baik-baik saja.
"Kami ingin membawa anak kami yang lainnya untuk berlibur sebisa mungkin karena mereka tidak memiliki apa-apa. Selama ini kami hanya memikirkan Jay."
David Walker, profesor pediatrik onkologi di Pusat Kesehatan Queens mengatakan: Jay adalah seorang individualis dan sangat berpikir kedepan, remaja yang sangat dewasa.
"Ia membantu kami untuk mengembangkan pengetahuan kami atas apa yang anak muda butuhkan ketika mereka sakit dan ia ingin membantu kan utuk membantu orang lainnya.