Pembunuhan Sadis di Pulomas
Cerita Pilu Diona Diseret Pembunuh Sadis, Dilukai Sampai Akhirnya Tewas Kehabisan Oksigen di Toilet
Diona Arika, 16, tahun itu diseret, dilukai pembunuh sadis, sampai akhirnya tewas kehabisan oksigen di toilet penyekapan.
Editor: Agung Budi Santoso
Pantauan Tribunnews.com, unggahan foto Diona tersebut banjir ucapan belasungkawa dari para kerabatnya, setelah mendengar berita duka.
Diberitakan sebelumnya, perampokan disertai penyekapan di kediaman Dodi Triono pada Senin (26/12/2016), dengan total 11 korban, mengakibatkan 6 penghuni tewas.
Keenamnya ditemukan tewas sehari berikutnya karena kehabisan oksigen, setelah disekap bersama lima orang lainnya di dalam toilet berukuran 1,5x1,5 meterpersegi, tanpa ventilasi udara.
Keenam korban yakni, pemilik rumah, Dodi Triono (59); putri pertama Dodi, Diona Arika Andra Putri (17); putri ketiga Dodi, Dianita Gemma Dzalfayla (9); teman sekolah Gemma, Amel (9); serta dua sopir pribadi Dodi, Yanto (23) dan Tasrok (40).
(Baca juga: Cerita Menarik Mengapa Model Cantik Itu Dipanggil 'Mama Baru' Oleh Putri Korban Pembunuhan Sadis )
Sementara, lima korban selamat adalah putri kedua Dodi, tiga Zanette Kalila Azaria (13); serta empat pembantu rumah tangga Dodi, Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
Kepolisian sudah berhasil menangkap pelaku perampokan yang menewaskan enam korban tersebut pada Rabu (28/12/2016), namun satu pelaku masih buron. (Tribunnews.com)

Rumah nomor 7A, Pulomas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016).
Banyak Rumah Mewah di Pulomas, Ini Alasan Perampok Sadis Menyasar Rumah Dodi Triono
Polisi mempertanyakan mengapa para tersangka perampok dan penyekap sejumlah orang di Pulomas, Jakarta Timur, memilih rumah Dodi dan bukan rumah lainnya sebagai target. Polisi mencari dugaan adanya pihak yang menunjukkan rumah itu kepada para perampok.
"Tadi saya ingin memeriksa langsung kepada Erwin dan Sinaga, berkaitan kenapa mobil tersebut berhenti di rumah Pak Dodi. Padahal di sepanjang jalan tersebut ada rumah-rumah lain," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan, Kamis (29/12/2016).
(Baca juga: Bikin Iba! Betapa Tegar Anet Terima Kenyataan Kematian Tragis Ayah dan dan Adiknya, di Depan Mata )
Erwin Situmorang adalah tersangka perampok yang telah ditangkap polisi. Dia kini harus dirawat di rumah sakit karena terluka tembak saat ditangkap di Bekasi pada Rabu kemarin. Temannya yang merupakan otak dari aksi itu, yaitu Ramlan Butarbutar, tewas ditembak polisi saat hendak ditangkap.
Hasil pemeriksaan terhadap Erwin menyebutkan, rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara itu dipilih secara acak tanpa alasan tertentu.
Iriawan mengatakan, ada kemungkinan para perampok masuk rumah Dodi karena faktor kesempatan.
"Mungkin rumah-rumah yang lain terkunci, kalau rumah Pak Dodi itu saat pelaku lewat itu terbuka pintunya. Kenapa terbuka? Itu pembatunya baru mengeluarkan kursi plastik diberikan kepada sopir yang rumahnya berada di Pulomas Residence, sehingga mereka melihat ada peluang pintu itu dibuka," kata Iriawan.