Pembunuhan Sadis di Pulomas
Dobrak Kamar Mandi dengan Kapak, Begini Keadaan 11 Korban di Kejadian Pulomas
Ia menambahkan pendobrakan dilakukan pada kamar mandi pembantu yang berukuran kurang lebih sekitar 1,5x1,5m.
Editor: Diah Ana Pratiwi
Pada waktu pendobrakan dirinya mencoba membuka pintu mengunakan kampak bersama temannya.
"Saya sama teman saya mencoba membuka pintu tapi susah, akhirnya dengan kampak berhasil, pas kebuka saya kaget mayat semua isinya," ujarnya.
Ia menambahkan pendobrakan dilakukan pada kamar mandi pembantu yang berukuran kurang lebih sekitar 1,5x1,5m.
Ada pula korban selamat yaitu Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy yang merupakan pembantu rumah tangga.
"Waktu itu pembantunya masih sempet ngomong Zanette hidup, tapi langsung pingsan," ujarnya sambil mencontohkan gerakan si pembantu. (Warta Kota/Alija Berlian Fani)
Kerabat Korban Pembunuhan di Pulomas: Maafin Mas Dodi, Ya...

Kerabat korban penyekapan di Pulogadung, Jakarta Timur, memberikan ucapan belasungkawa kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). Duka mendalam masih menyelimuti lorong dekat IGD di tempat ini. (Kompas.com / ANDRI DONNAL PUTERA)
Suasana duka sangat terasa di sepanjang lorong menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat) di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) sore.
Keluarga dan kerabat korban penyekapan di rumah Jalan Pulomas Utara masih berkerumun menanti mereka yang masih dirawat usai disekap sejak Senin (26/12/2016) sore.
"Maafin Mas Dodi, ya. Maafin ya," kata seorang ibu dengan kerudung sambil menangis.
Menjelang pukul 16.30 WIB, kerabat semakin banyak berdatangan ke rumah sakit ini.
Mereka masih menunggu di lorong menuju ruang IGD karena belum diperkenankan menjenguk anggota keluarga yang dirawat di lantai dua.
"Sama polisinya masih belum boleh (masuk), masih ditanya-tanya," ucap salah seorang anggota keluarga yang enggan menyebutkan namanya kepada Kompas.com.
Samar-samar, terdengar obrolan di antara anggota keluarga dan para kerabat tentang penyekapan tersebut.
Menurut mereka, pihak keluarga tidak pernah memiliki musuh atau berseteru dengan siapapun.
Mereka juga masih tidak menyangka Dodi dengan anak-anaknya meninggal dunia dengan cara seperti ini.