Ditanya Alasan Kenapa Cintai Linna, Mario Teguh: Sentuhannya Bagai Minyak Telon Bagi Otot-otot Saya
"So sweetnya, om. semoga Bahagia selalu keluarganya, om! Aamiin," tulis netizen mendoakan
Penulis: Lilis Maryati
Editor: Lilis Maryati
Ya. Hahaha!
Bener Om, saya baru sadar bahwa saya bernafas karena Om Mario bertanya.
Yah seperti itulah cinta saya kepada Tantemu itu.
Dia itu nafas saya, senyumnya adalah parfum saya, sapanya adalah musik di telinga saya, dan sentuhannya adalah minyak telon bagi otot-otot saya yang letih.
Hahaha !!! Minyak telon! Kenapa begitu Om?
Saya ini pekerja keras sejak muda, sampai sekarang, sehingga yang namanya capek dan letih itu sudah sangat saya kenal.
Dan semua laki-laki tahu bahwa pijatan tangan wanita kecintaannya pada tubuhnya yang letih adalah awal dari rasa kedamaian surga.
Uuuhh ... Om Malio ini tuu tuiiit tetali !!!
Hehehe ... cinta mengubah sekaku-kakunya laki-laki menjadi penyair.
Memang begitu ya Om?
Ya.
Cinta itu melebaykan.
Jika seseorang tidak menjadi lebay karena cintanya, pasti dia sedang menghitung untung rugi.
Itu jenis cinta apa Om?
Itu cinta yang berstrategi dagang.
Wah wah wah ... parah sekali ya Om?
Terus sampai kapan Om akan mencintai Tante Linna?
Till the end of time (sambil tiup poni).
Hehehe ... tapi Om Mario, jadinya aku nyesel tanya itu tadi.
Kenapa?
Karena terasa sekali sepinya hidup tanpa cinta.
Hmm ... tidak perlu merasa begitu.
Hidup Anda masih luber dengan cinta dari Tuhan, cinta dari orang tua dan saudara, cinta dari para sahabat, dan cinta dari para guru.
Iyya yah Om. Terima kasih. Jadi sebetulnya aku sudah hidup dalam cinta.
 
							 
											 
											 
											 
											