Buset! Gara-gara Alasan Ini, Pembeli Wanita di Kafe Ini Harus Bayar Kopi Lebih Mahal!
Karyawan perempuan masih memperoleh gaji yang lebih rendah ketimbang karyawan laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYEL.COM - Guys, apakah kamu pernah mendengar istilah gender gap?
Gender gap digunakan untuk menggambarkan ketidaksetaraan gender antara perempuan dan laki-laki.
Meskipun sudah abad 21, ternyata gender gap masih berlaku, loh.
Di beberapa perusahaan, karyawan perempuan masih memperoleh gaji yang lebih rendah ketimbang karyawan laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
Selai itu, masih ada kursi perwakilan untuk wanita yang masih kosong di beberapa parlemen daerah.
Dilansir dari huffingtonpost.com, Girl Talk HQ, sebuah website media berkaitan dengan women empowerment sedang menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh perempuan di Kanada, guys.
Webside ini sedang mengkampanyekan penghapusan "Pajak Pink" yang masih berlaku di negara tersebut.
Pajak pink adalah kondisi seorang perempuan harus membayar lebih mahal dari pada pria untuk memperoleh produk ataupun jasa yang sama.

Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh ParseHub yang berbasis di Toronto, perempuan Kanada membayar rata-rata 43 persen lebih mahal untuk layanan dan produk yang sama dibanding dengan pria.
Hal ini terlihat untuk beberapa produk perempuan seperti krim cukur, pisau cukur, deodoran, sampo.
Dan contoh lain penggambaran seksisme terlihat di salah satu toko kopi yang ada di Kanada.
GirlTalkHQ mengunggah video ini dalam akun YouTube untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan berharap dapat mendorong jalan keluar yang lebih adil.