Film Unggulan TV Kabel
Film The Water Diviner - Crowe Cari Anaknya Usai Perang Dunia Malam Ini di HBO Pukul 23.00 WIB
Film The Water Diviner berlatar pada masa setelah Perang Dunia pertama.
Penulis: Regi Yanuar Widhia Dinnata
Editor: Delta Lidina Putri
lihat foto
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Regi Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - The Water Diviner adalah film ber-genre fiction-historical yang dirilis pada 24 April 2015 di Amerika Serikat (AS).
Disutradarai oleh sang aktor peraih Oscar dalam film Gladiator sebagai pemeran utama terbaik yakni Russell Crowe.
Diproduseri oleh Troy Lum, Andrew Mason, dan Keith Rodger.
Cerita film ini ditulis oleh Andrew Anastasios dan Andrew Knight.
Dibintangi oleh sang sutradara sendiri yakni Russell Crowe, beserta pemeran lain seperti Olga Kurylenko, Jai Courtney, Cem Yılmaz, dan Yılmaz Erdogan.
Aransemen musik oleh David Hirschfelder, sinematografi digarap oleh Andrew Lesnie, dan editing film oleh Matt Villa.
Sinema berdurasi selama 111 menit ini didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures di AS, sedangkan tersebar luar secara global oleh Mister Smith Entertainment.
Film ini mendapatkan keuntungan sejumlah 30 juta dollar AS, angka sedikit untuk film yang dibintangi bintang papan atas seperti Russell Crowe.
The Water Diviner mendapatkan rating dari IMDb sejumlah 7.1, dari Rotten Tomatoes 63%, dan Metacritic dengan nilai 50.
Film The Water Diviner berlatar pada masa setelah Perang Dunia pertama.
Sang istri Eliza (McKenzie) mendesak Joshua (Crowe) untuk melakukan perjalanan dari Australia ke Turki untuk mencari dan mengembalikan jenazah tiga putra mereka yang jatuh di Gallipoli.
cinemaaustralia.com.au
Eliza secara mental dipengaruhi oleh hilangnya anak-anaknya dan Joshua yang didera rasa bersalah karena membiarkan mereka pergi berperang.
Joshua Connor tinggal di sebuah peternakan Australia, ia diberkati dengan kemampuan untuk menemukan air di daerah yang kerap dianggap tidak memiliki sumber air.
Dalam perjalanannya Joshua kemudian berkenalan dengan seorang perwira militer Inggris pejabat tinggi di Istanbul dan dia diberitahu bahwa Gallipoli tidak di izinkan untuk siapa pun yang tidak personil militer.
