Pilkada Jakarta
Tak Dukung Agus SBY Jadi Calon Gubernur Jakarta, Ini Alasan Logis Demokrat Pantas Pecat Ruhut
Meski berat, ini alasan logis Partai Demokrat pantas pecat Ruhut Sitompul dan Hayono Isman yang tak dukung Agus SBY jadi calon gubernur Jakarta.
Editor: Agung Budi Santoso
Adanya pembelotan yang dilakukan oleh kader partai, lanjut dia, mengancam tujuan dari partai itu sendiri.
"Logikanya, pengkhianatan dalam kondisi peperangan amat berbahaya, karena itu, orang seperti itu harus dikeluarkan," tambah Toto.
Maka dari itu, jika nantinya Demokrat mengambil keputusan memecat Ruhut dan Hayono merupakan hal yang wajar dalam politik. Di sisi lain, kedua kader itu juga sudah menyadari koneskuensianya "membelot" dari partai.
"Kecuali jika beda pendapat itu tidak sedang dalam peperangan atau kontestasi, harus dibicarakan secara baik-baik, dicari konsensus. Itulah demokrasi di internal partai," tutur Toto. (Fachri Fahrudin/ Kompas.com)
Ruhut: Silakan Pecat!

Sebelum diberitakan, seluruh kader Partai Demokrat diwajibkan mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dalam Pilkada DKI Jakarta.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan, di Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Menurut Syarief, hal ini sesuai keputusan Partai Demokrat beberapa waktu lalu bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Keputusan itu diambil dalam pertemuan di kediaman Ketua Umum Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Jawa Barat, hingga akhirnya keluar nama Agus-Sylviana.
Keberadaan kader yang "menyimpang" dari kebijakan partai pun menjadi masalah tersendiri.
Misalnya, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman, yang menyatakan dukungan untuk pasangan lain.
Menurut Syarief, kondisi itu tentu akan ditindaklanjuti oleh Badan Kehormatan Partai Demokrat.
Sanksi yang diberikan kepada kader-kader yang tetap "membelot" bisa berupa pemecatan.
"Ya itu ada mekanisme di Partai Demokrat, Badan Kehormatan akan selalu memonitor kader-kadernya yang begitu. Badan kehormatan yang menindaklanjuti," ujar Syarief.