Ulang Tahun Wiji Thukul - Mengenang Perjuangan Sang Peluru Tajam Kebanggaan Indonesia
Tahukah kamu hari ini adalah hari istimewa bagi Wiji Thukul?
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Delta Lidina Putri
Adapun informasi terakhir seputar penyair cadel itu diterima sekitar bulan April-Maret 1998.
Melansir beritagar.id, pada Oktober 2006, Tim Ad Hoc Komnas HAM telah merilis hasil penyelidikan terhadap kasus penghilangan orang secara paksa.
Di dalamnya dijelaskan bahwa kasus ini merupakan pelanggaran HAM berat, yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Terkatung-katung selama bertahun-tahun, timbul secercah harapan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pemerintah telah melontarkan gagasan untuk menyelesaikan sejumlah kasus pelanggaran ham berat lewat komite rekonsiliasi.
Orang-orang menuntut keadilan agar kasus ini lekas tuntas melalui berbagai media.
Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan bersama KontraS dan Jaringan Relawan Kemanusiaan, mengadakan kegiatan guna bertahan dalam perjuangan mengungkap fakta kebenaran, mencari keadilan dan melawan lupa.
Kegiatan itu selama ini dikenal dengan Aksi Kamisan.
Banyak pula orang yang karyanya terinspirasi dengan semangat perjuangan Wiji Thukul.
Pandji Pragiwaksono membuat lagu dengan syair yang kental dengan kerinduan terhadap pahlawan berjudul Menolak Lupa.
YouTube Pandji Pragiwaksono
Di dalamnya ada kata-kata provokatif yang popular dari Wiji Thukul.
"Hanya Satu Kata, Lawan!"
Yang terbaru, Yosep Anggi Noen menulis dan menjadi sutradara dalam film Istirahatlah Kata-Kata.
Film yang berdasarkan kehidupan seorang penyair besar Indonesia, Wiji Thukul, ini telah merilis trailer pada 5 Agustus 2016.