Pelajar SMK di Mamuju Sulbar Ditemukan Tergeletak di Jalan, Dikira Kecelakaan Ternyata Dibunuh Teman

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat ditemukan di pinggir jalan, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

TRIBUNSTYLE.COM - Innalillahi, pelajar SMK ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Ternyata dibunuh teman.

Warga Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat di pinggir jalan.

Dikira korban kecelakaan, pelajar SMK yang tewas tersebut dibunuh oleh temannya sendiri.

Ilustrasi garis polisi (aclu-ms.org)

Puluhan luka tusuk ditemukan di tubuh korban.

Berikut fakta lengkapnya!

Baca juga: Bocah Laki-laki di Minahasa Sulut Menangis Histeris Saksikan Ibunya Dibunuh Ayahnya Sendiri

Seorang pelajar SMK berinisial FH (18) ditemukan tewas tergeletak dengan luka di sekujur tubuhnya di pinggir jalan, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (9/5/2024) sekitar pukul 18.30 WITA.

Mayat FH ditemukan di pinggir jalan pintas Topore -Toabo, Dusun Pamalaliang, Desa Topore.

Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar mengatakan awalnya FH diduga korban kecelakaan lalu lintas setelah ditemukan tewas tak jauh dari motornya.

Namun saat dibawa ke puskesmas, dokter menemukan kejanggalan dengan menemukan puluhan luka tusukan di tubuh korban.

Ilustrasi mayat (Kompas.com)

Dari pemeriksaan ini, polisi menduga FH meninggal karena dibunuh.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter puskesmas, luka korban bukan karena kecelakaan lalu lintas tetapi luka korban menunjukkan luka bekas tikaman senjata tajam di sekujur tubuh korban," kata Iskandar, Jumat (10/5/2024).

FH mengalami 28 luka tusukan di sekujur tubuhnya.

11 di antaranya luka tusukan di bagian punggung, serta beberapa tusukan lain di bagian lengang hingga wajah.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi mengungkap bahwa FH dibunuh oleh pemuda berinisial HK (18) yang tak lain adalah teman sekolah FH.

HK, kata Iskandar, ditangkap 5 jam setelah dia menghabisi rekannya.

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Mayat Wanita di Kos di Cirebon, Setengah Berbusana di Lemari, Ini Sosok Korban

"Dalam waktu 5 jam setelah dilakukan penyelidikan identitas terduga tersangka diketahui yakni atas nama inisial HK (18) dan dapat diamankan di tempat persembunyiannya," ujar Iskandar.

Saat diperiksa penyidik, HK mengaku telah menikam FH hingga 28 kali tusukan dengan menggunakan sebilah badik.

HK nekat menikam korban karena kesal dan dendam sering dirundung korban di sekolah.

Puncak kekesalan pelaku ialah saat mereka berdua memasang Air Conditioner (AC) di sekolah.

"Terduga pelaku sudah kita amankan dan masih terus dilakukan pemeriksaan di ruangan satuan Reskrim Polresta Mamuju," tandas Iskandar.

Kasus Lainnya - Tragis Nasib Istri Dibunuh Suami di Karimun Kepri, Leher Ditusuk Sikat Gigi, Tubuh Dilumuri Bedak

Kasus istri dibunuh suami lagi-lagi terjadi, kali ini menimpa Risma Fatmawati.

Wanita di Karimun, Kepulauan Riau itu tewas dihabisi suaminya sendiri yang bernama Iwan menggunakan sikat gigi yang ditancapkan ke leher.

Iwan kemudian melumuri tubuh korban menggunakan bedak diduga untuk menghilangkan sidik jari.

Ya, Iwan pun berhasil dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki sebelah kanan oleh jajaran Polsek Kundur Utara.

Pelaku sempat melakukan upaya perlawanan. Sehingga polisi mengambil tindakan dengan tembakan terukur.

Iwan berhasil diamankan di Pelabuhan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur Utara saat hendak kabur dan menyebrang ke Pulau Karimun.

Saat ini terduga pelaku telah dibawa ke Polres Karimun untuk dilakukan pemeriksaan terkait dugaan pembunuhan yang dilakukan.

Kapolres Karimun AKBP Fadli Agus mengatakan, korban ditemukan di dalam kamar dalam posisi terlentang dan mengalami luka tusuk dibagian leher sebelah kiri.

"Korban ditemukan pertama kali oleh orangtuanya pagi tadi sudah dalam keadaan terlentang dengan leher tertancap sikat gigi," ujar AKBP Fadli Agus.

AKBP Fadli menyebut sebelum membunuh pelaku sempat cek-cok dengan korban hingga akhirnya berniat menghabisi nyawa korban, sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu 4 Mei 2024.

"Mereka sempat berkelahi. Hingga pelaku mencekik korban sebanyak dua kali, dan menusuk leher korban menggunakan sikat gigi yang telah diruncingkan," ujarnya.

Baca juga: Ya Allah Ngerinya! Suami di Ciamis Jabar Mutilasi Istri, Lanjut Tawarkan Daging Korban ke Pak RT

Pelaku Iwan saat digiring tim gabungan personel Polres Karimun yang kemudian dibawa ke Makopolres Karimun menjalani pemeriksaan. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Pengakuan pelaku, setelah melakukan pembunuhan ia melarikan diri dan malam itu menumpang tidur di teras rumah warga.

Dan paginya, naik angkutan umum menuju pelabuhan Tanjung Berlian untuk kabur ke Pulau Karimun.

"Pelaku sempat numpang tidur di teras rumah warga, dan pada pagi harinya ia mencari angkutan umum untuk ke Pelabuhan," ujarnya.

"Namun, upaya kabur yang dilakukan gagal setelah tim gabungan Polres Karimun meringkus pelaku setelah turun dari angkutan umum," ujarnya.

Ibu Korban Curiga Anaknya Gak Bangun-bangun

Tewasnya Risma Fatmawati (18) menjadi duka mendalam bagi ibu kandung korban bernama Norida.

Norida tak menduga anaknya meninggal dunia dengan cara dihabisi oleh suaminya sendiri di dalam kamar rumahnya.

"Awalnya saya kira kalau dia (Risma-red) belum bangun. Karna melihat sendalnya ada diluar rumah kakaknya," ujar Norida.

Kemudian, setelah melihat sendal yang biasa digunakan oleh korban. Norida mencoba membangunkan korban dengan mengetok pintu kamar.

"Saya ketok-ketok pintu kamarnya tapi tak ada yang menyaut. Kemudian saya cek dari jendela kamar belakang dan melihat dia sudah kaku. Saya langsung teriak minta tolong," ujarnya.

Baca juga: FAKTA Suami Bunuh Istri karena Cemburu di Pidie, Tidur Semalam dengan Jasad Korban: Masih Cinta

Ilustrasi - Jasad Risma Fatmawati pertama kali ditemukan sang ibu (Kompas.com)

Dari pengakuannya, korban tergeletak posisi telentang diatas kasur dan pakaian kaus berkerah dan celana pendek yang melekat ditubuhnya.

Tidak hanya itu, tubuh korban juga seolah dilumuri bedak yang diduga dilakukan oleh suaminya untuk menghilangkan sidik jari.

Alasan Suami Bunuh Istri di Karimun

Pembunuhaan dilakukan Iwan (23) kepada sang istri, Risma Fatmawati (18) di Karimun, Kepulauan Riau.

Mereka telah melangsungkan pernikahan empat tahun silam, dan telah di karuniai seorang anak laki-laki.

Saat diwawancarai secara eksklusif, pelaku mengaku nekat membunuh istrinya itu lantaran sakit hati yang telah lama dipendamnya.

Hal itu juga yang menjadi pemicu pasangan suami-istri muda ini sering cek-cok atau bertengkar dengan masalah yang dianggap sepele.

"Setiap saya pulang kerja, dia tidak pernah masak. Selalunya saya makan sendiri," ujar Iwan.

"Kalau saya suruh masak atau cuci baju, dia (korban-red) selalu bilang kalau bukan babu dirumah ini," timpanya.

Setiap terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya, pelaku menyebutkan bahwa ibu mertuanya selalu ikut campur.

Baca juga: Kesal Dibandingkan dengan Mantan, Suami Tega Bunuh Istri di Magelang, Jasad Dibuang ke Kolam Bekas

Jasad Risma Fatmawati (18) saat di evakuasi pihak kepolisian dan Babinkamtibmas Kundur ke RSUD Tanjungbatu, Kepulauan Riau, Minggu (5/5/2024) (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Bahkan yang paling membuat pelaku sakit hati, mertua perempuan menyuruh anaknya untuk mencari laki-laki lain.

Selain itu, pelaku juga cemburu dengan menduga bahwa sang istri mempunyai selingkuhan dengan laki-laki lain.

Pelaku pernah memergoki istrinya berhubungan badan dengan laki-laki lain, bahkan di rumah pernah melakukan panggilan video.

Sehingga, sakit hati yang telah dipendam oleh pelaku. Diluapkan dengan cara yang salah hingga membuat istrinya meregang nyawa ditangannya sendiri.

"Sering kali. Pertama saya jumpa di hotel dengan laki-laki. Kemudian kedua saya pernah jumpa dia pergi dengan laki-laki lain," ujarnya.

"Dan ketiga dia telponan video call terus adalagi video lainnya. Disitulah saya tak akan maafkan dia lagi," timpanya.

Meskipun sakit hati yang menyelimuti hingga berujung membunuh istrinya. Iwan mengami menyesal karna harus berpisah dengan anaknya.

"Menyesal. Sekarang jauh dengan anak. Kemarin masih bersama-sama sekarang tidak bisa lagi," ujarnya.

Artikel diolah dari Kompas.comTribunBatam.id, TribunBatam.id, dan TribunBatam.id