TRIBUNSTYLE.COM - Dua kereta api (KA) mengalami insiden tak terduga di kawasan Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Keduanya adalah KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis yang anjlok pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Akibat insiden tersebut, tampak beberapa gerbong keluar dari lintasan rel kereta api.
Ya, Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis anjlok di kawasan Sentolo, Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) siang.
Pantauan reporter Tribun Jogja di lokasi kejadian, beberapa gerbong dari dua kereta api tersebut keluar dari lintasan rel.
Baca juga: TERKUAK! Penyebab KA Brantas di Semarang Tak Bisa Ngerem Mendadak Padahal Ada Truk Nyangkut di Rel
Belum diketahui secara pasti terkait kronologi dan penyebab dari anjloknya dua kereta api tersebut.
Termasuk ada atau tidaknya korban dalam insiden anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Sentolo ini.
Saat ini, reporter Tribun Jogja masih berada di lokasi kejadian untuk mencari informasi lebih detil terkait peristiwa tersebut.
TERNYATA Ini Penyebab Kecelakaan 3 Kereta Api India, 10 Gerbong Keluar Jalur, Rumah Sakit Mencekam
Begitu pilunya kecelakaan kereta api di India.
Hingga hari ini Minggu (4/6/2023) pagi, setidaknya 288 orang tewas dan 800 orang lainnya luka-luka.
Diketahui kecelakaan tiga kereta api yang terjadi di negara bagian Odisha, India.
Baca juga: Asyik Bikin Konten Video, Remaja Indramayu Berujung Tertabrak Kereta Api, Tewas Disaksikan Teman
Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan terburuk di India yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam.
Saat itu kereta penumpang Shalimar-Chennai Coromandel Express menabrak sebuah kereta barang yang berhenti, menyebabkan 10 gerbongnya keluar jalur.
Dari arah berlawanan Bengaluru-Howrah Superfast Express bertabrakan dengan gerbong Coromandel Express yang tergelincir, yang menyebabkan tiga hingga empat gerbongnya sendiri terguling.
Menurut pejabat kereta api, lebih dari 2.200 penumpang berada dalam Bengaluru-Howrah Superfast Express dan Shalimar-Chennai Coromandel Express.
Dugaan Penyebab
Melansir Hindustan Times, dari laporan awal sementara, penyebab kecelakaan kereta api India tersebut diduga karena kegagalan sinyal.
Investigasi awal telah mengungkapkan bahwa sinyal sempat diberikan kepada Coromandel Express untuk memasuki jalur utama tetapi dibatalkan.
Baca juga: Ada Tubuh Terputus, Darah di Rel, Penumpang Selamat Ungkap Detik-detik Usai Kecelakaan Kereta Api
Kereta Coromandel Express kemudian memasuki jalur melingkar dan menabrak kereta barang yang diparkir di sana.
"Sinyal diberikan dan dilepas untuk jalur utama atas untuk kereta nomor 12841 tetapi kereta memasuki jalur putaran atas dan putus dengan kereta barang yang berada di jalur putaran dan tergelincir".
"Sementara itu, (kereta nomor) 12864 melewati jalur utama bawah dan dua gerbongnya tergelincir dan terbalik," bunyi laporan investigasi awal tersebut.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi telah mengunjungi lokasi kecelakaan dan diberi pengarahan oleh menteri perkeretaapian Ashwini Vaishnaw serta petugas tim manajemen bencana. Dia juga bertemu dengan beberapa korban luka di rumah sakit.
Modi memerintahkan agar penyebab kecelakaan kereta api India ini bisa diusut tuntas dan pelaku yang bertanggung jawab dihukum seberat-beratnya.
"Saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan rasa sakit saya. Tidak ada yang akan terhindar dan tindakan keras akan diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah. Instruksi telah diberikan untuk memastikan penyelidikan yang tepat dan cepat atas tragedi tersebut," kata Modi.
Suasana Mencekam Rumah Sakit
Beberapa saat setelah kejadian, jenazah dan korban luka kecelakaan kereta api mulai berdatangan di rumah sakit distrik Balasore, Odisha pada Jumat pukul 10 malam
Dr Mrutunjay Mishra, Petugas Medis Distrik Tambahan (ADMO) mengaku itu adalah keadaan paling mengerikan yang pernah dialaminya selama menjadi petugas medis.
“Saya telah menjalani profesi ini selama beberapa dekade. Tapi saya belum pernah melihat kekacauan seperti itu dalam hidup saya," ucap Mishra.
"Hampir seluruhnya, 251 korban kecelakaan dilarikan ke rumah sakit kami, dan jujur saja, kami tidak siap. Tetapi staf kami bekerja sepanjang malam dan memberikan bantuan medis kepada semua orang," lanjutnya.
(TribunJogja.com/Alexander Aprita)(KompasTV/Dian Nita)
Diolah dari TribunJogja.com dan Kompas.tv