TRIBUNSTYLE.COM - Jerit tangis TKW asal Cianjur disekap di Kamboja, butuh uang tebusan Rp 66 juta untuk bebas: tolong bantu saya pak!
Viral di media sosial video seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur diduga disekap di Kamboja.
Berdasarkan video yang sudah tersebar, TKW tersebut meminta tolong karena disekap dan butuh uang tebusan.
TKW bernama Vivi Hartati (20) tersebut pun mengaku pasport ditahan dan dijaga.
Dirinya tampa berada disebuah ruangan, Minggu (1/10/2023).
Baca juga: Wanita Lulusan SD Betah Jadi TKW di Amerika Serikat, Kerja 14 Rumah Sekaligus, Sebulan Rp100 Juta!
"Saya ditahan di Kamboja dan pasport juga ditahan," kata dia dalam rekaman video yang berdurasi sekitar 32 detik.
Selain itu ia mengaku para pelaku meminta sejumlah uang tebusan sebesar Rp 66 juta.
"Saya tidak bicara kencang-kencang karena di belakang ada yang menjaga. Tolong pak!, bantu saya. Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong sekali lagi tolong," ucapnya.
Rupanya, Vivi Hartati merupakan warga Kampung Kaum Tengah RT02/01, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.
Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja dan sudah berjalan selama satu bulan.
"Awalnya berangkat dari sana di kasih tiket dari sana, di iming-imingi kerja di hotel baru satu bulan, katanya tidak betah. Sehingga disekap karena masih ada kontrak," ucapnya.
Dia menambahkan, adiknya tersebut juga mengirimkan lokasi penyekapan, dan meminta sejumlah uang tebusan agar bisa pulang ke Indonesia.
"Sampai saat ini masih terus komunikasi, tapi tetap meminta uang tebusan senilai Rp 66 juta, tapi kita punya uang dari mana sebesar itu. Jadi mohon kami mohon bantuannya kepada pemerintah," kata dia.
NASIB Giarti TKW Tulungagung, Hilang 10 Tahun, Uang Kiriman Ditilep Tetangga, Ibu Sampai Meninggal
Kisah pilu Giarti, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung, Jawa Timur yang sempat dikabarkan hilang selama 10 tahun di Malaysia.
Giarti hilang dan tidak ada kontak dengan pihak keluarga sama sekali.
Namun faktanya memilukan, selama 10 tahun, Giarti mengirim uang hasilnya bekerja namun tidak pernah sampai ke keluarganya.
Ternyata uang kirimannya itu ditilep oleh tetangganya.
Bagaimana kisah pilu Giarti ini?
Inilah nasib Giarti TKW Tulungagung yang disebut hilang.
Kabar hilangnya Giarti TKW Tulungagung sampai membuat ibunya meninggal dunia.
Baca juga: Wanita Lulusan SD Betah Jadi TKW di Amerika Serikat, Kerja 14 Rumah Sekaligus, Sebulan Rp100 Juta!
Fakta mengejutkan kemudian terkuak.
Sosok tetangganya yang berinisial WT menilap uang kiriman Giarti untuk keluarganya selama ini.
Diketahui bahwa WT jugalah yang memberangkatkan Giarti ke Malaysia 10 tahun lalu.
Giarti (39), warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur itu dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp 2.000.000 per bulan.
Namun sejak saat itu, Giarti seperti hilang dan tidak ada kontak dengan pihak keluarga.
Sedangkan WT selalu mengatakan Giarti hilang di Malaysia dan tidak pernah bertemu lagi.
Belakangan diketahui, selama 10 tahun, Giarti mengirim uang hasilnya bekerja lewat WT, namun tidak pernah sampai ke keluarganya.
Kakak sulung Giarti, Ismiatin (41) mengaku saat ini adiknya ditemukan oleh sesama pekerja migran asal Jember di Johor, Malaysia.
“Sekarang sedang ditampung sementara, terus dalam proses pemulangan. Kami sudah berkomunikasi lewat video call,” ucap Ismiatin, Kamis (31/8/2023).
Ismiatin berkisah, adiknya itu memang dalam kondisi mengalami kekurangan mental.
Namun di tengah kondisi kemiskinan, keluarga merelakan Giarti diajak oleh WT.
WT pula yang memberangkatkan Giarti ke Malaysia dan mencarikan kerja di sana.
“Waktu itu WT bilang punya bos bagus. Nanti adik saya dipekerjakan sebagai pembantu di rumah bosnya,” kenang Ismiatin.
Sejak saat itu, Giarti tidak ada kontak lagi dengan keluarganya.
Berulang kali WT pulang kampung ke Tulungagung, namun dia selalu mengelak saat ditanya keberadaan Giarti.
WT beralasan Giarti hilang di Malaysia dan tidak tahu keberadaannya.
Baca juga: Leganya Hati Ela Lastari TKI Garut, 3 Bulan Disekap Majikan Arab Saudi Akhirnya Pulang: Aku Bongkar!
Kabar hilangnya Giarti membuat ibunya tertekan hingga akhirnya meninggal dunia, dan ayahnya mengalami stroke.
Hingga tiga bulan lalu, ada seseorang dari Malaysia yang menghubungi kontak Pemerintah Desa Kaliwungu yang didapat dari website desa.
Orang itu ternyata pekerja migran asal Jember yang menemukan Giarti saat bekerja di sebuah panti jompo.
“Dari pendamping itu akhirnya kami bisa berkomunikasi. Dia cerita kalau pernah jadi pembantu, lalu kerja di restoran, terakhir di toko,” tutur Ismiatin.
Saat telepon dengan keluarga, Giarti menanyakan gajinya yang dikirim ke rumah.
Ia mengaku selama 10 tahun bekerja di Malaysia, setiap bulan gajinya dikirim ke rumah melalui WT.
Pihak keluargapun kebingungan karena saat ini WT masih bekerja di Malaysia.
“Dia (Giarti) tanya, uangnya sudah diambil di WT? Kami bingung, selama ini tidak ada kiriman sama sekali,” ungkap Ismiatin.
Saat ini, Giarti dibantu majikan barunya berupaya memulangkannya ke Indonesia.
Namun upaya ini kemungkinan terkendala karena dokumen keimigrasiannya sudah mati.
Ismiatin ingin memastikan adiknya kembali selamat tiba di Tulungagung dan menemui ayahnya.
“Yang penting dia selamat, pulang dulu ke Tulungagung. Soal gaji, kalau bisa nanti kita urus di sini,” katanya.
Sekretaris Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Hadi Wahono, mengatakan pihaknya aktif berkomunikasi dengan pendamping Giarti di Malaysia.
Sejak 3 bulan lalu, Pemdes Kaliwungu terus berkomunikasi untuk memastikan kepulangan Giarti.
Sejauh ini, masih ada kendala dokumen, sehingga proses pemulangan belum bisa dilakukan.
“Pihak majikan yang punya inisiatif memulangkan ke Indonesia. Nanti kami yang akan menjemput di bandara,” ujar Hadi.
Sementara itu, Ela Lastari (39) TKW asal Garut, Jawa Barat, yang pernah dikabarkan hilang di Riyadh, Arab Saudi, akhirnya bisa pulang ke Tanah Air.
Ela tidak pulang seorang diri, tapi bersama tiga TKW asal Jawa Barat lain.
Baca juga: TKW Indramayu di Malaysia Ditikam Pacar Sahabat: Tengah Malam Ada Cowok Menunggu Bawa Pisau di Kamar
"Yang pulang dari Jawa Barat ada yang dari Bandung, Subang, dan Indramayu. Kasus mereka hampir sama kayak saya," ujar Ela saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (12/8/2023).
Ela mengaku sempat syok saat pertama kali dievakuasi oleh pihak keamanan dari rumah majikannya pada Juni 2023.
Namun, kondisinya saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisinya dua bulan yang lalu.
"Sekarang sudah baikan, sudah sehat, alhamdulillah keperluan apa pun selama di kantor Sakkan (penampungan) sangat terpenuhi," ungkapnya.
Ela adalah warga Kampung Cikondang, Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sebelumnya, ia dilaporkan telah mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan di tangan majikannya, termasuk penahanan paksa dan perlakuan yang tidak manusiawi.
Setelah upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, Ela akhirnya bisa segera bertemu anak-anaknya di Garut.
"Untuk keluarga dan anak-anak tercinta saya, tunggu saya di Tanah Air, saya sudah merdeka," ungkap Ela.
(TribunJabar.id/Fauzi Noviandi).
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id