Berita Viral

NAHAS Gadis 9 Tahun di Ende Tewas usai Konsumsi Daging Anjing Mati Mendadak, 10 Warga Dirawat

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu gadis meninggal, 10 dirawat usai konsumsi daging anjing mati di Maurole, Ende, NTT pada Senin (25/9/2023).

TRIBUNSTYLE.COM - Innalillahi, nahas nasib bocah dan kakek-kakek ini.

Mereka harus dirawat di rumah sakit setempat karena keracunan makan daging anjing mati mendadak.

Diketahui insiden ini terjadi di Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tercatat satu orang meninggal dan 10 orang dirawat usai mengonsumsi daging anjing yang mati mendadak.

Sejumlah pasien menjadi rawat inap di Puskesmas Maurole, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, usai mengonsumsi daging anjing yang tiba-tiba mati, Jumat 22 September 2023 dan ilustrasi anjing. (ISTIMEWA/HO)

Informasi tersebut dibagikan seorang anggota grup WhatsApp sebuah organisasi, Senin 25 September 2023 malam.

Laporan itu disampaikan dengan memohon izin kepada kepala pusat (Kapus) dan kepala Tata Usaha (KTU), agar menjadi perhatian bersama.

"Apabila ada hewan/binatang yang mati sendiri tanpa diketahui penyebabnya, sebaiknya daging hewan/binatang tersebut jangan dikonsumsi," demikian imbauan dalam laporan tersebut.

Baca juga: Anjing Kecil Jatuh ke Sungai, Buaya Mendekat Dikira Bakal Memangsa, Ternyata Malah Menyelamatkan!

Untuk itu, petugas P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) dan Epidemiologis diminta melakukan PE (physical examination), dan petugas Promkes (Promosi Kesehatan) melakukan siaran keliling.

Laporan selanjutnya berisi kronologi anjing mati lalu dikonsumsi hingga ada yang meninggal dan dirawat di Puskesmas Maurole.

Berdasarkan keterangan pemilik anjing, Paulus Pita, 73 tahun, warga Borokapa, Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, pada hari Jumat 22 September 2023 sekitar jam 18.30 wita, ketika dirinya baru pulang dari kebun, dia melihat anjing peliharaannya itu masih hidup.

Tetapi  sekitar pukul 19.00 wita, saat sedang duduk santai, dia terkejut melihat anjingnya itu tiba-tiba terjatuh dan langsung tertidur.

Ketika didekati, ternyata anjing tersebut sudah tidak bergerak lagi alias mati.

Beberapa menit kemudian datang Frederikus Raflin Nggili bersama beberapa orang lainnya langsung mengambil kemudian membakar anjing tersebut.

Menurut Paulus, pada saat itu atau pada hari-hari sebelumnya anjing tersebut tidak menunjukkan gejala atau tanda penyakit yang menyerang pada tubuhnya.

Laporan tersebut juga mencantumkan daftar nama dan biodata pasien yang meninggal dan sedang dirawat di Puskesmas Maurole.

Dari daftar yang disampaikan, diketahui ada 11 orang korban dengan rentang usia antara 9-69 tahun.

Ada tujuh pria, dan empat wanita. Semuanya warga Desa Maurole.

Namun satu dari mereka sudah meninggal, perempuan berusia sembilan tahun.

Sedangkan 10 lainnya dirawat di Puskesmas

"Saat ini pasien yang sedang dirawat di Puskesmas Maurole sebanyak 5 orang dan yang rawat jalan sebanyak 5 orang."

"Untuk mengetahui penyebab kematian dari korban tersebut pihak Puskesmas Maurole masih melakukan penyelidikan epidemiologi,"

Laporan itu juga membagikan sejumlah foto tentang para korban akibat mengonsumsi anjing mati tersebut.

Salah satu foto memperlihatkan tiga orang yang duduk mengeliling jenazah yang dibaringkan di sebuah tempat tidur.

Diduga jenazah itu adalah korban yang meninggal. Seluruh tubuhnya ditutup sarung tenun, termasuk wajahnya ditutupi kain.  

Foto lainnya memperlihatkan sejumlah pasien yang dirawat di ruang puskesmas.

(*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com