TRIBUNSTYLE.COM - Kejadian guru cukur rambut murid secara sembarangan kembali terjadi.
Kali ini dialami murid SMP N Sianjur Mula-mula, Samosir, Sumatera Utara.
Rambutnya dibotaki di bagian depan hingga tengah oleh sang guru.
Ya, video seorang murid SMP N Sianjur Mula-mula, Samosir, Sumatera Utara dicukur botak tengah viral.
Dalam video yang beredar luas, tampak orangtua murid tak terima karena rambut anaknya dicukur hingga botak di bagian tengahnya saja.
Bagian belakang rambut murid itu masih utuh.
Bagian depan hingga tengah kepala botak.
Baca juga: BAK Trend, Muncul Lagi Kasus Guru Cukur Rambut Siswi, Pakai Gunting hingga Diwadahi Pengki
Sedangkan bagian pinggir kanan kiri masih ada.
Padahal rambut anak itu tidak terlalu panjang.
"Kelewatan kau guru ya, bukan panjangnya, nggak lewat kuping. Pendek. Kau keterlaluan, tega, seperti boneka anakku ya," ucap orangtua murid itu.
Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@dickyahmad.abinayya' "Saya guru, namun tindakan ini bodoh atau plg halus ya, krg bijak . Akn jd panjang, buat gaduh, tdk memanusiakan siswa didik, ptokan nya output pd tatib aja. Rambut d atur utk ap? Tentu agar rapi dan bntuk disiplin. Ptongan trsebut kan tdk rapi"
@arief_fahrur "Tujuan rambut di cukur kn biar rapi... Kl gini kn ya nggak umum. Wlpun sifatnya hukuman tp kl di cukur model gini ya nggak efektif. Knp ga di cukur cepak saja model ala bros mlh rapi.."
@ikapuspita123' "Kalo ini sih sudah keterlaluan menurut saya,,tindakan membully oleh guru membuat mental anak jadi down,,perlu di usut"
@bordir_tangerang_raya' "jangan di manja anak didik,lanjut terus pak guru...saya salah satu yg mendukung anda,salam buat alumni 80 dan 90 an"
Dilansir Tribun Bengkulu, ada 8 murid di SMP tersebut yang dicukur oleh oknum guru itu.
Baca juga: VIRAL Aksi Anggota TNI Cukur Rambut Siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta, Bermula Laporan Obat Terlarang
Satu di antaranya adalah JS (13) yang dicukur botak tengahnya saja.
Aksi itu dilakukan oleh guru tersebut pada Selasa (4/9/2023).
Seusai video ini viral, Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir mengaku sudah memanggil oknum guru SMP yang memangkas asal-asalan rambut JS.
Guru itu sendiri berinisial TM.
Kini TM sudah diberi surat peringatan dan sudah membuat surat permintaan maaf.
Insiden ini sendiri bermula saat TM melakukan pemeriksaan kerapihan penampilan siswa.
Rambut JS terlihat sedikit panjang.
TM lalu mencukur botak rambut muridnya.
Selain JS, ada 7 siswa lain yang dicukur asal-asalan.
Namun hanya rambut JS yang dicukur paling parah.
SANKSI Bu Guru di Lamongan yang Tega Botaki 19 Siswinya Gegara Tak Pakai Ciput, Tak Boleh Ngajar
Sebanyak 19 siswi SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur dibotaki oleh gurunya sendiri yang berinisial EN.
EN tega melakukan hal itu karena para siswi tidak memakai dalaman hijab alias ciput.
Kini EN tak diperbolehkan mengajar.
Ya, begini nasib guru berinisial EN yang memotong rambut 19 siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, hingga botak.
EN kini harus menerima sanksi imbas aksinya tersebut.
Diketahui, belasan siswi dibotaki oleh guru EN menggunakan pisau cukur elektrik.
Baca juga: KETAHUAN Tak Pakai Ciput, Belasan Siswi SMP di Lamongan Dibotaki Ibu Guru, Orang Tua Tak Terima!
Gara-garanya mereka tidak mengenakan dalaman kerudung atau ciput pada Rabu (23/8/2023).
"Mulai Senin (28/8/2023) kemarin (guru EN) sudah tidak lagi mengajar di sekolah kami. Mulai Senin sudah ditarik ke dinas (pendidikan) untuk pembinaan," ujar Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Harto menyebut dirinya tak mengetahui sampai kapan sanksi tersebut akan diberlakukan terhadap guru EN.
Sebab, dalam surat pemberitahuan Dinas Pendidikan Lamongan kepada sekolah, tak disebutkan sampai kapan guru EN dinonaktifkan dari kegiatan mengajar.
"Tidak tahu sampai kapannya, hanya yang kami tahu itu ditarik ke dinas untuk pembinaan," ucap Harto.
Guru EN sudah lama menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Baca juga: Demi Lulus Ujian, Siswa Suap Guru dengan Menyelipkan Uang di Lembar Jawaban hingga Tulis Kisah Sedih
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif turut menyayangkan insiden pembotakan yang menimpa 19 siswi SMPN 1 Sukodadi.
Munif meminta para guru tak semena-mena dalam menghukum muridnya.
"Setelah kejadian kemarin, guru yang bersangkutan kita tarik sementara ke dinas. Soal berapa lama sanksinya, ya nanti kita evaluasi. Ini sekaligus menjadi perhatian bagi sekolah-sekolah lain untuk bisa melakukan pendekatan yang lebih baik,” kata Munif.
Menurutnya, sanksi dilarang mengajar menjadi pelajaran berharga dan sudah cukup berat bagi seorang guru.
"Tentu hal ini menjadi perhatian bagi kita semua. Saya kira, sanksi ini sudah cukup berat bagi yang bersangkutan karena dari yang sebelumnya mengajar, terus sekarang tidak lagi mengajar,” tutur Munif.
Baca juga: Sudah Frustasi, Para Siswa Asal Jawab Soal Ujian, Tulis Karena Boleh hingga Kamu Nanya
(TribunJateng.com/Like Adelia)(TribunSolo.com)
Diolah dari artikel TribunJateng.com dan TribunSolo.com