TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia berasal dari keluarga berada, kelilit utang pinjol tapi malu minta ayah.
Fakta baru terungkap tentang sosok Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya, Muhammad Naufal Zidan (19).
Diketahui jika ternyata ayah dari Altaf merupakan sosok yang berasal dari keluarga berkecukupan.
Namun ternyata Altaf merasa malu untuk meminta sang ayah untuk melunasi utangnya.
Baca juga: TERUNGKAP Borok Pelaku Pembunuh Mahasiswa UI dari Teman Indekos, Sampai Terlilit Hutang & Crypto
Hal itu terungkap dari cerita teman kosan Altaf bernama Akbar.
Akbar menyebut ayah Altaf berprofesi sebagai seorang arsitek.
Bahkan Altaf rupanya pernah meminta uang kepada ayahnya untuk membayar utang pinjol.
Namun Altaf pun merasa malu lama-lama meminta uang kepada sang ayah.
"Dia pernah minta ke orang tua tapi dia lama kelamaan kayak gak enak minta sama ortunya terus," jelas Akbar dilansir dari Tribun Jakarta, Senin (7/8/2023).
"Jadi dia mikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tapi caranya gak pernah dijelaskan ke kita," ujar Akbar.
Sehingga hal tersebut membuat Altaf tega menghabisi nyawa Zidan lantaran ingin menguasai harta adik tingkatnya itu untuk n melunasi utang pinjaman onlinenya akibat rugi kripto.
Setelah membunuh, Altaf mencuri barang-barang berharga korban seperti iPhone hingga MacBook.
Altaf sudah setahun lebih tinggal bareng dua temannya di sebuah kosan di Kukusan, Beji, Kota Depok.
Sebenarnya kosan tersebut berbentuk rumah yang sistem pembayarannya setiap bulan dibagi-bagi penghuni.
Disisi lain, Akbar juga mengungkap kepribadian dari Altaf.
Ia menyebut bahwa Altaf awalnya bermain Crypto hanya untuk mencari tambahan uang.
Namun lama kelamaan Altaf mulai berubah tanpa sebab hingga akhirnya Akbar mengetahui jika temannya rugi Rp 80 juta setelah adanya kasus pembunuhan ini.
Sebelum pembunuhan terjadi, Altaf rupanya memang pernah mengeluh kepada Akbar mengenai utang yang menjeratnya.
"Sempat ngeluh soal kebingungan dan kepusingan dia cara mencari uang ya.
Cuma lanjutannya ga ada si, dia cuma cukup ngeluh aja sih dan nggak ngomongin gimana mau ngehandle masalah ini," sambung Akbar.
Karena terlilit utang pun Altaf jadi kesusahan untuk membayar uang kosan.
Altaf tinggal bersama dua rekannya sehingga pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.
Sedangkan, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.
Pembayaran kosan dilakukan per tiga bulan.
Penjaga kosan, Sunarsih sempat menagih uang kosan Altaf.
Pasalnya, dua rekan Altaf telah membayar kosan. Hanya pelaku yang belum melunasi kewajibannya.
Altaf Sempat Tawarkan HP Ke Pemilik Kos Untuk Lunasi Tunggakan Sewa
Disisi lain, terungkap pengakuan dari Sunarsih selaku pemilik kos Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan (19).
Diketahui jika Altaf sempat menawarkan hp ke pemilik kos untuk membayar uang sewa yang ditempatinya di Wisma Ladika di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Sunarsih selaku ibu kos menyebut bahwa Altaf sempat menawarkan hp untuk melunasi uang sewa dengan alasan tak mengerti menjual ponsel.
"Saya bilang enggak, saya gatau soal jual-jual hape, saya mau uangnya aja," kata Sunarsih.
Altaf akhirnya melunasi tunggakan kosannya kepada Sunarsih pada Kamis sore pukul 16.00 WIB.
Ia sempat meminta maaf kepada Sunarsih karena tak membayar tepat waktu.
"'Ini bu saya abis jual hape ini kekurangannya Rp 1,2 juta maafin saya ya bu saya sering ngerepotin ibu'," kata Sunarsih menirukan ucapan Altaf.
Saat itu, Sunarsih memaklumi asalkan tak terus-terusan diulangi.
Sunarsih mengatakan, ketika ditagih uang kosan, Altaf memang kerap mengaku tak punya uang.
Sebab, dia mengaku membayar kosan dengan uangnya sendiri hasil bekerja paruh waktu.
Namun, dibalik itu Sunarsih tak mengetahui lebih detail mengenai kehidupan Altaf.
Akan tetapi Altaf selalu menceritakan kesulitannya untuk membayarkan uang kosnya.
"Dia bilang pinjam kesana kesini belum dapet untuk kekurangannya uang kontrakan. Dia bilang gitu doang," kata Sunarsih soal alasan Altaf saat belum bisa bayar kontrakan.
Hingga akhirnya Altaf membayar uang kosannya pada Kamis sore.
Selain itu, Sunarsih juga bercerita bahwa Altaf masih sempat membawa pacarnya ke kosan sebelum dia ditangkap pada Jumat (4/8/2023) siang.
Aksi Altaf membunuh Muhammad Naufal Zidan memang tak langsung ketahuan.
Dia masih bisa berkeliaran selama satu hari lebih usai membunuh Zidan di kosan korban pada Rabu (2/8/2023) petang.
Pada Jumat (4/6/2023) siang, Sunarsih melihat polisi berpakaian sipil yang mendatangi kosan yang dijaganya itu.
Tak berapa lama, Altaf pun dibawa ke kantor polisi.
Hal itu membuat sang kekasih dan juga Sunarsih yang turut menyaksikan penangkapan tersebut terkejut.
Sunarsih mengenal kekasih Altaf karena memang sering diajak ke main ke kosan.
Keduanya dibuat terkejut saat tahu Altaf ternyata pembunuh Zidan.
Padahal di mata Sunarsih, Altaf merupakan sosok yang sopan dan baik-baik saja.
Sama sekali dia tak melihat ada sikap nakal apalagi sadis yang ditunjukan mahasiswa itu selama ini.
"Makanya saya kaget, termasuk cewek dan teman sekosannya itu pada kaget, anak pendiam itu sebegitu nekatnya," kata Sunarsih.
(TribunSumsel.com/Thalia Amanda Putri).
Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com