Berita Viral

MIRIS Bocah di Bone Terasingkan saat Wisuda TK, Orangtua Tak Mampu Bayar Toga, Duduk Jauh dari Teman

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilu nasib bocah terpaksa duduk berjauhan dengan teman-temannya saat wisuda TK imbas orangtua tak mampu bayar seragam toga.

TRIBUNSTYLE.COM - Malangnya nasib seorang bocah Taman Kanak-kanak (TK) di Bone. Provinsi Sulawesi Selatan kala pesta kelulusan di sekolahnya.

Bocah laki-laki tersebut terpaksa duduk berjauhan dari teman-temannya karena tak memakai toga seperti murid yang lain.

Ternyata, hal itu lantaran orangtua si bocah tidak mampu menebus seragam toga yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Nasib malang bocah terpaksa duduk berjauhan dari teman-temannya saat wisuda TK karena orangtua tak mampu membayar seragam toga.

Nasib pilu dialami seorang bocah TK di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan kala perayaan kelulusan di sekolahnya.

Akibat kedua orantuanya tak mampu membayar seragam toga yang disiapkan pihak sekolah, bocah tersebut terpaksa duduk berjauhan dari teman - temannya.

Baca juga: NASIB Malang Siswi SMA di Tangsel, Dihamili Guru Lalu Diminta Aborsi, Korban Diberi Uang Rp 3 Juta

Kisah bocah tersebut Viral di TikTok usai diunggah oleh akun @anhy_88, Rabu (7/6/2023).

Dalam unggahan tersebut terlihat sejumlah murid TK dengan didampingi oleh orangtua sedang merayakan kelulusan.

Tampak murid TK yang baru saja lulus tersebut mengenakan seragam toga layaknya mahasiswa.

Namun di tengah kebahagiaan para murid TK tersebut, terlihat seorang bocah yang duduk menjauh mengenakan pakaian bebas.

Rupanya ia adalah salah satu murid TK yang lulus pada hari tersebut namun kedua orantuanya tak mampu menebus seragam wisuda layaknya teman yang lain.

Bocah laki-laki itu hanya tertunduk melihat teman-temannya memakai seragam toga

"ya Allah sesak nya tuh dada saat adik merayakan kelulusan TK cuam dia ngga pakai baju wisuda karena orangtua nggak mampu membayarnya itu pun berhutang," tulis akun tersebut.

Alhasil saat murid lainnya asik berfoto mengenakan toga, bocah tersebut hanya mampu menyaksikan dari kejauhan.

Beruntung ada salah satu orangtua yang bersedia meminjamkan toga anaknya untuk bisa dipakai berfoto oleh bocah tersebut.

"Alhamdulillah ada orang baik meminjamkan baju anaknya jadi adik aku sempat pakai bajunya berfoto 1x, dan ini lah hasilnya," ujar sang kakak.

Rupanya bocah tersebut tak bisa mengenakan toga di hari kelulusan TK nya lantaran orangtua mereka yang terlambat mencari pinjaman uang.

"Orangtua aku lambat meminjamkan uang karena ijazah 200 ribu kalau baju wisuda dan foto 50 ribu jadi total 250 ribu, di sini gurunya baik@ semua cuman dia ngga tau kalau orangtua adik aku ngga mampu bayarnya," tambahnya lagi.

Baca juga: VIRAL 2 Bocah SMP Dibully di Bandung hingga Diancam Dihabisi Nyawanya, Usai Mediasi Terulang Lagi

Nasib malang bocah tersebut pun langsung memancing rasa haru netizen.

"Neneng Evi601 : kedepannya kamu akn jd ank sukses de,"

"Mutiara Imuet : semangat ya nak smoga jdi anak yg sukses aamin yra,"

"ArtiDia : TAK MASALAH....yg penting tujuan sekolah TK tercapai. Bisa baca tulis, bersosialisasi,"

"inah : pihak sekolah hrus lbih bijak menerapkan ketentuan, Krn tdk smua anak didiknya berasal dr Kel mampu, setidaknya bsa dbantu beri fasilitas dr sekolah,"

"kasnensuhaedin6suhaedin : yakin suatu saat kamu nak akan jadi orang sukses.karena momen itu yg akan menjadi cerita mu di saat kamu jadi orang sukses.kamu akan bisa bercerita,"

Kasus Lainnya -  Viral video perundungan terhadap dua siswa SMP di daerah Cicendo, Kota Bandung

Perilaku bullying atau perundungan tersebut ternyata sudah sampai ke polisi, tetapi ternyata belum selesai.

Pada awalnya, para pelaku membully 2 siswa SMP tersebut hinga ada ancaman akan membunuh korban.

Namun setelah adanya mediasi, korban ternyata dibully lagi hingga akhirnya viral lagi dan jadi atensi warganet.

Tangkapan layar video perundungan anak SMP di kawasan Cicendo, Kota Bandung. (tangkap layar)

Video tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdaribandung, Kamis (8/6/2023).

Salah satu pelaku bahkan disebut mengancam korban dengan obeng di sekolah.

"Aksi bullying dilakukan sejumlah pelajar SMP, bahkan salah satu pelaku mengancam ingin membunuh korban dengan obeng di sekolah. Kejadian di wilayah Cicendo, Kota Bandung," tulis akun tersebut.

Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik, tampak sejumlah siswa SMP tidak hanya melakukan perundungan.

Baca juga: FAKTA soal IQ Bocah SD Pindah ke SLB Diungkap Kakak, Firman Pilu Sering Dibully Teman Saat Sekolah

Bahkan, korban hingga dipukuli dan ditendang pada bagian kepalanya.

Tak hanya sekali, para pelaku tampak bergiliran memukuli korban yang sudah tidak berdaya.

Ternyata, korban perundungan tidak hanya dialami satu anak saja.

Namun, anak lain yang diduga rekan korban pun turut menjadi sasaran pemukulan dan perundungan oleh pelaku.

Tak Terima Disuruh Wajib Lapor, Pelaku Kembali Lakukan Perundungan

Ilustrasi siswa SMP (Go Bekasi)

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Santoso membenarkan insiden perundungan tersebut dilakukan di kawasan Cicendo, Bandung.

Budi juga mengatakan pelaku merupakan siswa SMP dan perundungan terjadi pada Jumat (2/6/2023).

"Itu kejadian Jumat lalu dan hari Selasa pihak sekolah dan anak-anak itu sudah ada pertemuan, hari Kamis dan mediasi di Polsek Cicendo, nanti kita liat seperti apa mediasi di Polsek nya," ujar Budi.

Terpisah, pelaksana harian Polsek Cicendo, AKP I Wayan Mirasni menambahkan pelaku perundungan berjumlah enam orang.

Wayan juga mengungkapkan mediasi antara pelaku dan korban pun telah dilakukan.

Adapun hasil mediasi yakni para pelaku harus melakukan wajib lapor setiap Senin dan Kamis.

"Enam anak itu akhirnya mengakui dan minta maaf dan melakukan ganti rugi luka korban," ujar Wayan.

Namun, para pelaku pun tidak terima atas diharuskannya wajib lapor sehingga kembali melakukan perundungan kembali.

Wayan pun mengungkapkan upaya mediasi akan dilakukan besok Jumat (9/6/2023) di Polsek Cicendo.

"Karena anak itu diwajibkan lapor Senin-Kamis, mereka tidak terima dan melakukan perundungan lagi, besok kita akan mediasi lagi dan dikumpulkan di Polsek jam 4 sore," katanya.

(*)

(BanjarmasinPost.co.id/Danti Ayu Sekarini , Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman)

Diolah dari artikel BanjarmasinPost.co.id