TRIBUNSTYLE.COM - Baru-baru ini viral video memperlihatkan seorang pria berotot jual durian di jalan, sontak para kaum hawa pun histeris melihatnya.
Dilansir dari Ohmymedia.cc Rabu (7/6/2023), pria tersebut menjual buah durian di Terengganu, Malaysia.
Di video yang beredar, pria bernama Ery Syarif itu terlihat menjual durian tanpa mengenakan baju.
Ery Syarif hanya mengenakan celana pendek dan topi berwarna hijau lumut.
Sebelumnya, Ery Syarif membagikan video saat dirinya berjualan durian di akun TikTok-nya.
Baca juga: Ketagihan Durian, Bule Ini Memakannya Setiap Hari Selama 3 Minggu: Yakin Aku Dulu Orang Asia
Video itu lantas viral dan mengundang berbagai macam komentar dari netizen, terutama kaum hawa.
Bahkan, ada yang menulis komentar mengatakan dia tiba-tiba mengidam, padahal dia sedang tidak hamil.
Namun, ada juga yang mengkritik aksi pria tersebut.
Mereka mengkritik cara Ery Syarif mencari rezeki demi kelangsungan hidup.
Mereka berpendapat ia jualan di Terengganu dan bukannya Thailand yang kebanyakan menjual sambil memamerkan tubuhnya.
Ery Syarif sadar dirinya menerima banyak teguran gara-gara hal ini.
Dia mengaku terbuka dengan segala komen yang ditinggalkan warganet terutama soal gaya berpakaiannya yang tidak sopan.
Sementara itu, Ery mengungkapkan ini merupakan tahun pertama dirinya berjualan durian.
Dia tidak menyangka sama sekali akan viral di media sosial.
"Saya berjualan durian secara suka-suka saja.
Bukannya berjualan secara setiap hari. Ini kali pertama saya jual durian.
Sekarang saya jual kat Drawbridge atau Jambatan Angkat Kuala Terengganu," katanya.
"Tak sangka pula video saya viral. Komen negatif tu saya buat pekak saja.
Tak peduli dengan komen begitu. Saya malas nak ambil tahu.
Kalau mereka bilang soal dosa pahala, saya sarankan mereka urusi anak beranak dulu," imbuhnya.
Baca juga: Pria Ini Dibuat Kecewa Setelah Beli Durian Kualitas Premium Seharga Rp 400 Ribu, ke mana Isinya?
Ery menegaskan dirinya menjual durian bukan menjual martabat.
Ini karena dirinya masih berpakaian, hanya menampakkan bagian dada saja.
"Saya bukannya jual martabat. Saya masih pakai celana, bukan celana dalam.
Cuma nampak pusat sikit. Terima kasih yang komen positif.
Walaupun tak beli, support pun dah memadai," katanya lagi.
Ery berkata hasil dari jualan durian dirinya meraih pendapatan sebanyak RM1,000 hingga RM1,500 dalam sehari.
Jika dirupiahkan sekitar Rp 3 juta hingga Rp 4,8 juta.
Selain itu, Ery mengungkapkan dirinya merupakan seorang duda anak tiga.
Kisah Lainnya - Awalnya Jijik, Pria Australia Kini Ketagihan Buah Durian, Langsung Beli Kebun 2800 Hektar
Pertama kali Blair Limbert (31) mencicipi durian, Ia mengaku syok berat.
Pria asal Brisbane, Australia, ini mengaku otaknya tidak dapat memproses sensasi kenikmatan yang kompleks dari buah tropis tersebut.
Sekarang, Blair memiliki 2.833 hektar lahan yang akan Ia gunakan untuk merealisasikan mimpinya menyebarkan durian ke dunia barat.
Baca juga: Tak Kuat Habiskan Uang Seorang Diri, Pria WNA Cari Istri untuk Habiskan Kekayaannya, Minat?
Dilansir dari The Star (20/5/2022), Blair pertama kali mencicipi durian saat berkunjung di sebuah kebun buah tropis di Queensland, Australia.
Tak hanya durian, di sana Blair juga disajikan berbagai buah tropis lain seperti rambutan, manggis, dan cempedak.
Dari semua buah yang Blair cicipi, durian lah yang paling meninggalkan kesan.
"Awalnya aku menganggap bau (durian) sangat menyengat dan menjijikkan," ungkap Blair.
"Hal itu membuatku tidak nyaman dan aku jadi tidak suka. Lalu si petani menyerahkan sebiji durian untuk dicoba," lanjutnya.
Sesaat setelah daging durian menyentuh lidah Blair, pendapatnya langsung berubah 180 derajat.
"Aku takkan pernah melupakan momen (durian) itu mengenai lidahku, Aku tidak tahu apa yang terjadi. Ada begitu banyak rasa yang rumit sehingga tak bisa kugambarkan," ungkap Blair.
Setelah kunjungannya selesai, petani tadi berbaik hati memberikan 2 buah durian utuh kepada Blair untuk dibawa pulang.
Pengalaman Blair di kebun buah tropis ini sontak memicu tekadnya untuk bergelut di bidang budidaya durian.
Akan tetapi, membangun kebun buah tropis di Australia tidaklah mudah.
Baca juga: VIRAL Kakek 65 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun, Mahar Fantastis Jadi Sorotan, Ternyata Ini Pekerjaannya
Blair memulai bisnisnya dengan jualan cempedak di Facebook.
Dari sana, Blair berkenalan dengan rekan seperjuangannya, Ryan Hickson.
Keduanya makin akrab lantaran sama-sama memiliki passion terhadap buah tropis.
Mereka memutuskan untuk menjadi rekan bisnis dan mulai menanam pohon buah di halaman rumah ibunya Blair.
Blair dan Hickson sempat kesulitan untuk menemukan lahan dan modal untuk mengembangkan visi mereka.
Beruntung, beberapa tahun yang lalu Blair dan Hickson menemukan sebuah perkebunan yang sesuai dengan kriteria mereka di Far North Queensland.
Lokasi tersebut adalah satu-satunya tempat yang iklimnya cocok untuk budidaya buah tropis di Australia.
Pemilik kebun sudah menanam pohon buah tropis di sana sejak tahun 1970an.
Lahan seluas 50 hektar ini diisi berbagai varietas buah-buahan terbaik dari asia tenggara.
Baca juga: Janda Bawa Masuk Pria Beristri, Warga Curiga dan Intip dari Ventilasi, Ketahuan Mesum di Ruang Tamu
Baca juga: Pria Hidup 21 Tahun Dalam Kebohongan, Sang Kakak Ternyata adalah Ibu Kandungnya: Demi Nama Baik
Perkebunan tersebut juga dilengkapi dengan berbagai infrastruktur yang diperlukan, seperti tempat pembibitan komersial, gudang pengepakan buah, dan lain-lain.
Blair dan Hickson sontak mengumpulkan dana untuk mengambil alih kebun tersebut dari pemilik awalnya.
Pada bulan Juni 2021, perkebunan 'The Ripe Time' milik Blair dan Hickson pun resmi beroperasi.
"Kami pindah dan memulai hidup baru. Kurva pembelajaran (di sana) adalah yang tersulit yang pernah kami alami,"
"Kami sama sekali tidak punya pengalaman bekerja di sebuah kebun buah. Banyak yang harus kami pelajari dari titik nol,"
"Kami tidak punya mentor, tidak ada keluarga keturunan petani, tidak ada keluarga kaya. Hanya dua pemuda dengan mimpi besar." ungkap Blair.
Sekarang, Blair dan Hickson bertanggungjawab atas lahan seluas 2.833 hektar.
Keduanya berniat untuk memperluas skala bisnis mereka hingga semua lahan itu terpakai.
"Kami bermaksud untuk menjadi petani durian dan buah tropis terbesar di dunia." ungkap Blair.
(TribunStyle.com/Tiara/ARA)