TRIBUNSTYLE.COM - Memang tidak mudah bagi seorang ibu mertua dan menantu hidup bersama dalam satu atap.
Sebab, keduanya akan rawan konflik karena perbedaan pandangan dan gaya hidup.
Jika hubungan mertua dan menantu ini tidak baik, maka juga dapat mempengaruhi hubungan antara suami dan istri.
Itulah yang sedang dialami oleh pasangan ini.
Dilansir dari Eva.vn, Truong Hong dan suaminya telah menikah selama 3 tahun.
Dari pernikahan itu, dia memberi suaminya 2 putri yang cantik.
Tetapi sejak anak bungsu lahir, ibu mertua dari menantu perempuan itu kerap menimbulkan konflik.
Baca juga: Menantu Cuma Pulang 2 Kali Setahun, Ibu Mertua Ogah Terima Uang Segepok, Kesal Tak Dapat yang Dimau
Disusul dengan konflik suami istri yang membuat sang istri kelelahan baik secara fisik maupun mental.
Hingga akhirnya ketika tidak ada lagi kekuatan untuk melawan, setelah masa Truong Hong membawa bayinya pergi bersamanya.
“Saya ingin tenang dan berpikir serius tentang pernikahan ini. Putra bungsu saya sudah berumur 6 bulan.
Tetapi suami saya selalu mengabaikan saya, memperlakukan saya seperti debu.
Saya hanya ingin bertanya apakah kamu pergi atas kemauan sendiri? Kalau tidak, cerai saja," kata sang istri saat bertemu lagi dengan suaminya.
Mendengar istrinya berkata demikian, suaminya, Hong Quy, pun bereaksi.
"Saya adalah anak yang berbakti, saya tidak bisa memberontak kepada orang tua saya.
Jika saya tidak tinggal bersamanya, saya bisa mendapatkan istri baru, tetapi saya hanya memiliki satu ibu, ibu yang melahirkan dan membesarkan saya."
Dia kemudian mengarahkan jarinya ke wajah istrinya dan berteriak.
"Bukankah kamu datang ke sini untuk bercerai? Saya akan melakukan apa yang kamu mau, saya ingin bercerai." ucap Hong Quy pada istrinya.
Truong Hong mnceritakan bahwa setelah menikah dan melahirkan dua anak dalam 3 tahun, dia selalu dikritik oleh ibu mertuanya.
Dia disebut malas dan tidak bisa mendapatkan uang untuk membantu keluarganya.
Baca juga: AWALNYA Ogah Tinggal Bareng Menantu, Ibu Mertua Kini Luluh, Cara Selesaikan Konflik Banjir Pujian
"Kamu datang ke sini untuk apa? mending ternak babi bisa dijual seharga 1.500 yuan (lebih dari 3 juta rupiah).
Mertua saya sering memarahi saya seperti itu," isak tangis sang mempelai wanita sembari ceritakan apa yang dialaminya.
Truong Hong juga mengatakan bahwa karena konfliknya dengan ibu mertua, menyebabkan hubungan dengan suami memburuk.
Sebab suaminya selalu membela ibunya tanpa mengetahui perbedaan antara benar dan salah.
Ibu mertua Truong selalu memarahi dan bahkan menyebutnya keras kepala.
Sang suami juga ikut-ikutan menyalahkan Truong dan menyebut istrinya malas karena bangun tidur jam 8-9 pagi.
Hong Quy juga mengatakan jika sang istri tidak menghormati ibunya karena sering membantah.
Baca juga: Lepaskan Bebanmu Mertua Gugat Cerai Menantu Perempuan, Kasihan Melihatnya Mengurus Suami Lumpuh
Kesal dengan ucapan Hong Quy, Truong pun membela diri.
"Keluargamu sama sekali tidak melihat pengorbananku, hanya menggali keburukanku.
Keluargamu yang tidak menghormatiku, siapa yang tahan dipermalukan terus menerus?" teriak Truong.
Setelah diberi saran oleh psikolog pernikahan, keduanya pun memutuskan untuk menenangkan diri demi anak-anak.
Mereka sepakat memberi waktu sama sama lain untuk saling berpikir terkait nasib pernikahan mereka.
....
Kisah Lainnya - Menantu Cuma Pulang 2 Kali Setahun, Ibu Mertua Ogah Terima Uang Segepok, Kesal Tak Dapat yang Dimau
Setiap orang tua selalu memiliki harapan tersendiri pada anak dan menantu mereka.
Berbagai hal dilakukan agar keinginan mereka pada anak dan menantunya diwujudkan.
Namun kekecewaan dirasakan oleh sepasang mertua yang tinggal di sebuah desa di Vietnam ini, meski sang mertua telah diberi uang segepok oleh menantunya, mereka tetap kecewa.
Lantas apa yang sebenarnya mereka inginkan?
Ternyata seseorang ibu mertua dan suaminya menginginkan anaknya segera memiliki cucu.
Perempuan tersebut berharap agar menantunya bisa mencontoh dirinya.
Baca juga: AWALNYA Ogah Tinggal Bareng Menantu, Ibu Mertua Kini Luluh, Cara Selesaikan Konflik Banjir Pujian
Ia dan suaminya bahkan berusaha memberikan uang 2 miliar untuk anak dan menantunya guna membeli rumah.
Mereka berharap kehidupan anak-anaknya di rantau baik-baik saja.
Dengan uang tersebut, kedua anaknya hanya menambah uang 800 juta lewat berhutang di bank.
Anak-anak sang ibu mertua akhirnya harus membayar cicilan tersebut, dengan gaji salah satu anaknya hilang.
Walhasil keluarga muda tersebut harus menghemat pengeluaran.
Gaji anak laki-laki ibu tersebut adalah Rp 6 juta dan bekerja di insansi pemerintah.
Sedangkan menantu wanitanya bekerja di perusahaan swasta dengan gaji Rp 12 juta / bulan.
Lantaran masih memiliki utang di bank, pasangan ini tak mau memiliki anak terlebih dulu.
Baca juga: Wali Kota Nikahi Gadis 16 Tahun, Ibu Mertua Ternyata Kecipratan Nikmat, Diberi Jabatan Mentereng
Mereka baru berencana mempunya anak jika utang mereka telah lunas.
Namun berjalannya waktu, ibu tersebut belum mendapati anak dan istrinya berusaha untuk memiliki momongan.
Selain itu, mereka juga jarang pulang ke rumah untuk menengok orang tuanya.
Hal ini terbukti dari kehadiran mereka yang hanya terlihat saat Imlek dan tahun baru, yakni pada tanggal 30 April dan 1 Januari.
Sang ibu mertua mengaku sedih saat memikirkan kedua anaknya.
Memiliki reputasi di jalanan dengan rumah siap pakai, mereka bahkan tidak bisa mendapatkan penghasilan sebanyak dua kakek nenek tua di pedesaan yang berbisnis kecil-kecilan.
Padahal ibu mertua dan suaminya tetap memberi makan 2 anak mereka yang masih SMA dan SMP.
Setiap kali anak-anak pulang, mereka juga memberi dua anak sang mertua masing-masing beberapa ratus ribu.
Namun sang menantu perempuan tidak tahu cara berbelanja atau memberi kepada orang tua saat pulang.
Ia berpikir bahwa jika ia tinggal di pedesaan untuk waktu yang lama, ia akan memberikan banyak uang kepada mertuanya.
Saat tiba, sang anak perempuan memberikan 3 juta di Tahun Baru.
Kemudian menantu perempuan itu diam-diam mengambil uang di sakunya untuk memberikan 5 juta perak kepada ibu mertuanya.
Namun sayang, ibu mertuanya menolak.
“Kami datang untuk bermain, tidak tahu harus memberikan apa kepada orang tua kami, jadi kami memberi mereka sedikit uang untuk membeli buku untuk dua adik kami di tahun ajaran baru yang akan datang."
Mendengar apa yang dikatakan menantu perempuannya, sang ibu mertua mmengacau, jadi ia mengembalik sejumlah uang itu dan berkata:
"Kamu berbicara seperti ini, aku tidak ingin bersuara. Tanpa uang sebanyak ini dari Anda, saya masih bisa mengurus pendidikan anak-anak Sepanjang tahun".
Diberitahu oleh ibu mertuanya, menantu perempuannya ragu-ragu dan menyedihkan untuk memiliki anak.
Sang ibu mertua sangat frustasi untuk memikirkan keinginanya memiliki cucu.
Entah kapan mereka berdua bisa sembuh dari trauma sehingga sang ibu mertua masih bisa punya cucu untuk di gendong.
(TribunStyle.com /Putri Asti /Triroessita)
Artikel terkait berita viral baca juga di sni >>