Berita Viral

Malunya Bupati Sula Fifian Adeningsih, Disemprot Emak-emak di Pasar, Suruh Bayar Utang: Mana Janjimu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang di Pasar Makdahi menagih utang Bupati Sula, Fifian Adeningsih dan viral di media sosial, Minggu (16/4/2023).

TRIBUNSTYLE.COM - Viral di media sosial, seorang pedagang menagih utang bupati yang belum dibayar selama dua tahun lamanya.

"Mana janjimu?" pedagang di pasar itu terus berteriak meminta sang bupati untuk menapati janjinya.

Tak ayal, aksi kemarahan pedagang di pasar kepada bupati itu langsung mencuri perhatian publik dan viral di media sosial.

Imbas viralnya video pejabat ditagih utang, membuat publik penasaran siapa sosok bupati yang ditagih utang tersebut.

Ternyata bupati itu bernama Fifian Adeningsih Mus, selaku Bupati Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, dia ditagih utangnya saat melakukan kunjungan kerja ke pasar.

Baca juga: Niat Hati Cari Nafkah, Pedagang Empal Gentong Tewas Disambar Petir, Ada 2 Korban Lain : Terkapar

Bupati Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus ditagih hutang saat kunjungan kerja ke pasar. (Tangkap layar Tik Tok Franky121)

Seorang pedagang berteriak pada Bupati Sula untuk menagih uang yang sudah dua tahun lamanya tak kunjung dibayar.

Kejadian memalukan ini lantas viral di media sosial dan mengundang banyak komentar dari warganet.

Bupati Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsih Mus ditagih utangnya oleh pedagang di Pasar Makdahi.

Aksi pedagang marah-marah dan meneriaki Bupati Kepulauan Sula itu terjadi saat Fifian Adeningsi Mus tengah melakukan kunjungan ke Pasar Makdahi untuk memantau ketersediaan bahan pokok jelang Lebaran.

Tak diketahui pasti berapa banyak utang yang dimiliki orang nomor satu di Kabupaten Sula itu.

Namun berdasarkan Informasi yang beredar, Fifian Adeningsih Mus memiliki utang sekitar Rp338 juta sejak 2020 dan baru dibayar pada 2022.

Namun, kabarnya utang-utang tersebut belum dibayar hingga lunas dan tersisa sebesar Rp85 juta.

Dengan berani, ibu-ibu pedagang terus berteriak dengan menggunakan bahasa daerah.

Sambil terus menggertak kaki naik ke kursi, ibu pedagang ini geram banget dan mengucapkan "Mana janji-janji mu itu".

Video pedagang yang menagih utang Bupati Kepulauan Sula itu sontak viral di media sosial.

Dan kini banyak warganet yang penasaran siapa sebenarnya sosok Fifian Adeningsi Mus.

Bupati Sula, bersama wakilnya, Saleh Marasabessy, mereka berhasil memenangkan Pemilihan umum Bupati Kepulauan Sula pada tahun 2020 lalu. (Istimewa)

Dilansir dari Tribun Medan, Minggu (16/4/2023), Fifian Adeningsi Mus merupakan seorang politikus yang memulai karir politiknya dari Partai Golongan Karya.

Namun pada Juni 2022 yang lalu ia bergabung dengan PDI Perjuangan.

Wanita kelahiran Gela, Taliabu Utara 8 September 1984 itu menjabat sebagai Bupati Kepulauan Sula periode 2021–2024.

Bersama wakilnya, Saleh Marasabessy, mereka berhasil memenangkan Pemilihan umum Bupati Kepulauan Sula pada 2020 lalu.

Fifian Adeningsih Mus dan Saleh Marasabessy dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.82-1202 Tahun 2021, Tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten dan Kota Provinsi Maluku Utara.

Fifian Adeningsih Mus diketahui menjadi kepala daerah perempuan pertama di Provinsi Maluku Utara.

Sebelum menjabat sebagai Bupati, Fifian pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu.

Fifian Adeningsih Mus merupakan anak perempuan satu-satunya dari Muhammad Taher Mus.

Dia memiliki tiga orang kakak laki-laki, di mana ketiganya juga menjabat sebagai Bupati di lingkungan Pemprov Maluku Utara.

Adapun kakak laki-lakinya itu yakni, Aliong Mus menjabat sebagai Bupati Pulau Taliabu.

Zainal Mus menjabat sebagai Bupati Banggai Kepulauan, dan Ahmad Hidayat Mus yang pernah menjabat sebagai Bupati Kepulauan Sula selama dua periode.

Fifian Adeningsih Mus memulai pendidikannya di SD Al-Hilal Bobong.

Kemudian ia melanjutkan sekolah menengahnya di SMP Negeri 1 Taliabu Barat dan SMA Negeri 1 Taliabu Barat, Pulau Taliabu.

Alumni S1 Ilmu Hukum Universitas Ibnu Khaldun Bogor tersebut sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial.

Lalu Kepala Dinas ESDM, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu sebelum akhirnya terpilih menjadi Bupati Kepulauan Sula.

Terkait video viral penagihan utang tersebut, hingga kini Tribun Medan (grup Tribun Style) masih berupaya mencari tahu informasi lebih lanjut terkait berita itu.

Baca juga: MEWEK Bima Yudho Dilaporkan ke Polisi, Tahu Orang Tuanya Digeruduk Bupati, Nggak Bisa Didik Anak

Kasus Lain, Hendak Beli Baju Lebaran, Pasutri Ditabrak Mobil Dinas Bupati Kuningan

Kecelakaan maut Mobil Dinas Bupati Kuningan menyisakan pilu.

Hal ini terjadi pada pasangan suami istri Jamaludin (38) dan Ilah Kustilah (38).

Keduanya tewas seketika setelah motor yang dikendarainya ditabrak mobil dinas Bupati Kuningan Acep Purnama.

Sedihnya mereka ternyata sedang membelikan baju lebaran untuk anak-anaknya.

Baca juga: Anak Tabrak Pelajar hingga Tewas, Ira Riswana Bantah Suaminya yang Polisi Intervensi Proses Hukum

Jono menunjukan foto pasutri Jamaludin dan Ilah Kustilah, yang menjadi korban tewas Laka Maut Mobil Dinas Bupati Kuningan, Acep Purnama, Selasa (4/4/2023). (MUHAMAD SYAHRI ROMDHON / Kompas.com)

Orangtua pasutri ini mengungkapkan, keduanya ditabrak saat hendak membelikan pakaian lebaran untuk anak-anaknya.

Jono (61) dan Karti (58) masih dirundung sedih.

Keduanya tidak menyangka bahwa anak kandungnya, Jamaludin (38), bersama istrinya, Ilah Kustilah (38), telah pergi selamanya.

Jasad pasutri ini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat rumah mereka.

Keluarga memutuskan pemakaman langsung dilakukan pada malam hari setelah dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/4/2023) petang.

Keputusan ini diambil karena tidak tega dengan kondisi jasad keduanya yang rusak.

Keduanya mengalami luka fatal di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Jono, bapak kandung Jamaludin, mengungkapkan, dirinya mendengar kabar dari anak pertama, kakaknya Jamal.

Dia menelepon Jono dengan kondisi menangis.

Kakaknya meminta Jono langsung ke rumah sakit.

Jono bergegas, dan setiba di lokasi, dirinya melihat semua keluarga di rumah sakit dalam kondisi menangis.

Bahkan, Jono tidak diperbolehkan melihat Jamaludin karena dikhawatirkan tidak sanggup melihat jasadnya.

“Jam 3 lewat, anak saya yang paling gede nangis, adik di rumah sakit."

"Dia minta saya ke rumah sakit."

"Sampai di sana, udah banyak anak saya, pada nangis, enggak boleh lihat, katanya takut kenapa-kenapa."

"Tahunya enggak lama kemudian, saya sudah berada di rumah lagi,” kata Jono saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/4/2023) petang.  

Jono menceritakan, saat itu Jamaludin dan Ilah Kustilah pamit keluar rumah untuk membeli pakaian lebaran untuk anak-anaknya.

Keduanya juga hendak merapikan sepeda motor karena akan membawa anak-anak-nya jalan-jalan.

Namun, tidak disangka, kepergian keduanya dari rumah merupakan kepergian terakhir dan selama-lamanya.

Keduanya meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya ditabrak mobil dinas Bupati Kuningan, Acep Purnama.

“Mencari kebutuhan anak, buat anaknya yang paling kecil. Mau beli baju, buat anaknya, sambil ngelas motor mampir dan sekalian,” tambah Jono.

Karti, ibu kandung Jamal, tak dapat memberikan kata-kata.

Dia lebih banyak menangis dan menyebut nama Jamal berulang kali.

Kepatuhan Jono dan istrinya yang membuat Jamal dan Karti sangat merasa kehilangan.

Jamal dikenal sebagai anak yang baik, pekerja keras, serta bertanggung jawab terhadap anak istri dan keluarganya.

Jono dan Karti berharap Bupati Kuningan benar-benar bertanggung jawab menyekolahkan ketiga cucunya yang kini menjadi yatim piatu.

Sebelumnya diberitakan, mobil yang ditumpangi Bupati Kuningan Acep Purnama menabrak sejumlah warga di tepi Jalan RE Martadinata, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (3/4/2023) siang.

Sebanyak tiga orang menjadi korban, dua orang yang merupakan pasangan suami istri tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.

Polisi telah menetapkan UK, sopir Bupati Kuningan Acep Purnama, sebagai tersangka.

Dari pemeriksaan, UK mengaku mengantuk saat membawa mobil yang dikawal patwal.

Saat itu mobil sedang melawan arus.

(*)

(TribunMedan/Istiqomah Kaloko)

Sebagoan artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Fifian Adeningsih Mus, Bupati Sula yang Diduga Miliki Utang Puluhan Juta ke Pedagang