Berita Viral

'Seperti Umur 50 Tahun' Gadis Syok Lihat Hasil Tes Kesehatan Jelang Menikah, Divonis Susah Hamil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wanita menangis jelang menikah, syok lihat hasil tes kesehatan.

TRIBUNSTYLE.COM - Niat hati ingin periksa kesehatan jelang menikah, seorang gadis asal Vietnam, divonis susah hamil padahal usianya baru 27 tahun.

Wanita itu syok saat tahu penyebabnya.

Dokter kemudian memberikan saran untuk wanita tersebut dan berharap kejadian sama tak terulang lagi.

Lantas, apa penyebab wanita itu divonis susah hamil?

Baca juga: Wanita Mendadak Melahirkan Tanpa Hamil, Awalnya Dikira Nyeri Haid, Suami Kaget : Pingsan 2 Jam

Nguyen Thi Bich Hao (SN 1996) terlihat sangat cantik, tinggi dan lincah.

Hao sudah memiliki kekasih dan akan segera menikah.

Sebelum pernikahan, gadis ini ingin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi terlebih dahulu.

Di Rumah Sakit Bersalin Pusat, Hao diperiksa dan tanpa diduga, dokter mengumumkan bahwa dia tidak subur karena tidak ada folikel yang tersisa.

"Gadis itu masih sangat muda, belum menikah, tetapi hasil tes menunjukkan bahwa ovariumnya sama dengan ovarium berusia 50 tahun, yang mengalami menopause," kata Dr. Phan Chi Thanh dikutip TribunStyle.com dari Eva.vn, Jumat, (17/3/2023).

Hao mengatakan dia mulai menstruasi saat kelas 7 (13 tahun), awalnya menstruasi tidak teratur selama 3-4 bulan untuk menstruasi sekali.

Pada usia dewasa, siklus menstruasi dapat diulang setiap 6 bulan sekali.

Dalam 3 tahun terakhir, dia tidak menstruasi sama sekali, jadi dia berinisiatif untuk memeriksa sebelum menikah.

"Sebelumnya karena saya sibuk dengan pekerjaan, saya pikir itu normal, jadi saya tidak peduli.

Baru kali ini saya memeriksannya," kata wanita muda itu kepada dokter.

Dr. Thanh mengatakan bahwa berdasarkan hasil tes, pasien wanita ini didiagnosis menderita insufisiensi ovarium.

"Karena kehabisan telur, untuk bisa hamil, satu-satunya pilihan adalah meminta telur orang lain," kata Dr. Thanh berbagi.

Dr. Phan Chi Thanh sebut banyak wanita muda namun ovariumnya seperti wanita tua usia 50 tahun.

Menurut Dr. Thanh, dalam kehidupan modern, ada banyak orang yang tidak peduli dengan siklus menstruasi mereka, sementara ini adalah cermin kesehatan wanita.

Dr. Thanh mengatakan ada dua kemungkinan menstruasi yang tidak teratur.

Yang pertama adalah kegagalan ovarium, seperti halnya dengan pasien di atas.

Dengan kegagalan ovarium, penyebabnya mungkin karena:

- Penyakit tertentu seperti: Penyakit genetik, penyakit autoimun, fungsi hati dan ginjal yang buruk.

- Disebabkan oleh stres: Stres berat sangat mempengaruhi kualitas ovarium.

Ilustrasi menstruasi (timesofindia.indiatimes.com)

Menurut sang dokter, ada kasus di mana wanita yang sudah menikah telah melewatkan menstruasi mereka selama berbulan-bulan karena stres yang terlalu parah, dan menyebabkan penghambatan ovulasi.

Dalam kasus kegagalan ovarium, disarankan untuk menikah lebih awal, atau menyimpan telur di bank rumah sakit berlisensi untuk tujuan melestarikan reproduksi nanti.

Kemungkinan kedua yang menyebabkan menstruasi tidak teratur adalah karena gangguan ovulasi.

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki terlalu banyak telur, sering disebut ovarium polikistik.

Gangguan ovulasi, menurut ahli, mempengaruhi tidak hanya fungsi reproduksi, tetapi juga berdampak besar pada masalah psikofisiologis pasien.

Dari analisis di atas, Dr. Thanh merekomendasikan bahwa jika seseorang memiliki kelainan menstruasi.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah pergi ke dokter lebih awal untuk mengetahui penyebabnya, serta segera dikonsultasikan dan diobati.

Para wanita juga diminta untuk rajin berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat.

Ini benar dalam semua kasus dan terutama diperlukan untuk wanita yang gangguan menstruasi.

"Selain untuk makan, olahraga juga sangat baik untuk kesehatan wanita pada umumnya, kesehatan reproduksi pada khususnya.

Ada banyak wanita yang, berkat olahraga, memiliki siklus menstruasi, berkat penurunan berat badan, mereka hamil setelah periode infertilitas," pungkas Dr. Thanh.

Baca juga: Gadis Ini Sering Menstruasi Gara-gara Punya Pacar, Langsung Putuskan Hubungan: Sakitnya Tak Sepadan

Ilustrasi Menstruasi (timesofindia.indiatimes.com)

Tanda Siklus Menstruasi Tak Normal Menurut Dokter, Waspadai Bahayanya

Simak penjelasan dokter terkait tanda siklus menstruasi tak normal pada wanita, waspadai juga bahaya yang mengintai di belakangnya.

Memahami siklus menstruasi sangat penting bagi seorang wanita.

Siklus menstruasi sendiri bisa terjadi lebih cepat atau lebih lama dari biasanya.

Nah, kondisi tersebut kerap membuat kita bertanya-tanya, apakah siklus haid ini adalah hal yang normal atau tidak?

Baca juga: Sering Kram Perut hingga Pipis Disertai Darah, Rupanya Pria Ini Alami Menstruasi Layaknya Wanita

Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasan terkait tanda siklus menstruasi tidak normal berikut ini.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Bocah Indonesia, dr. Febriyan Nicolas K, Sp.OG, M.Kes.

Tanda Siklus Menstruasi Tidak Normal

Nico mengatakan, siklus menstruasi yang normal terjadi 21 sampai 35 hari sekali.

Jadi, jika kita mengalami menstruasi dalam rentang waktu tersebut, artinya siklus haid kita masih normal.

"Maju atau mundur selama masih dalam rentang waktu tersebut maka masih bisa kita katakan normal," ucap Nico, melansir Youtube NOVA.

Sebaliknya, apabila menstruasi terjadi lebih cepat dari 21 hari atau lebih dari 35 kali sehari, maka bisa dibilang tidak normal.

Meski begitu, kita tidak boleh langsung menarik kesimpulan bahwa siklus menstruasi kita tidak normal.

Ilustrasi siklus menstriuasi tidak normal. (Parents Magazine)

Nico mengatakan, kita harus memantau menstruasi kita selama 3 siklus berturut-turut dahulu.

Pasalnya, siklus haid baru bisa dikatakan tidak normal jika kondisi tersebut terjadi sebanyak tiga kali berutut-turut.

"Sebaiknya kamu pantau dulu selama tiga siklus berturut-turut, karena kalau satu siklus saja, bisa saja terjadi karena insidental saja di siklus tersebut."

"Tetapi jika memang terjadi kelainan di siklus haid, maka itu akan tetap terjadi dalam 3 siklus berturut-turut," jelas Nico.

Nico mengatakan bahwa wajar saja jika kita sesekali mengalami siklus haid tidak normal.

Siklus haid tidak normal bisa saja terjadi, terutama jika kita mengalami stres yang berat.

"Bisa saja di bulan itu kita menglami stres yang sangat berat sehingga siklus haid bisa saja memanjang," ujar Nico.

Baca juga: Cara Meredakan Kram Perut saat Menstruasi Pakai Bubuk Kakao, Ini 5 Manfaat Utama Cokelat Murni

Bahaya Siklus Menstruasi Tidak Normal

Lebih lanjut, Nico juga menjelaskan bahwa ada bahaya yang bisa terjadi jika kita memiliki kelainan siklus haid.

Nico mengatakan, kelainan siklus haid bisa berpengaruh pada infertilitasi atau ketidaksuburan.

"Siklus haid yang tidak teratur atau selalu lebih dari 35 hari, bisa saja menandakan bahwa kita tidak mengalami ovulasi. Sehingga sel telur yang ada tidak bisa dibuahi oleh sperma," papara Nico.

Akibatnya, kita mungkin akan lebih sulit untuk mendapatkan anak.

Selain masalah ketidaksuburan, kelainan siklus haid juga bisa membahayakan nyawa kita.

"Contohnya pada kasus anemia akut akibat pendarahan saat menstruasi membutuhkan transfusi darah dengan segera dan lain sebagainya," tutunya.

Lantas bagaimana cara agar siklus menstruasi bisa teratur?

Menurut Nico, penerapan gaya hidup yang sehat merupakan salah satu cara agar siklus haid kita teratur.

"Jaga makanan sehat begizi seimbang dan pola hidup yang sehat. Dengan begitu maka kelainan siklus haid bisa diminimalisir terutama yang disebabkan karena peningkatan berat badan berlebihan atau perubahan siklus haid karena faktor-faktor yang sifatnya insidental seperti stres," saran Nico.

Namun, jika gaya hidup sehat sudah diterapkan tetapi siklus haid masih saja tidak normal, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.

"Kalau masih tetap, maka wajib memeriksakan diri ke dokter kandungan agar bisa mendapat terapi yang optimal," pungkasnya.

(TribunStyle/Jonisetiawan, nova.grid.id / Presi)

Baca artikel lainnya terkait berita viral