Berita Viral

Demi Bisa Main Hp saat Kerja, Perawat Tega Beri Pasien Obat Penenang, 2 Orang Tak Tertolong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

TRIBUNSTYLE.COM - Pengadilan Jerman tengah mengadili seorang perawat telah mengaku membunuh dua pasien tua untuk membuat mereka diam sementara dia tidur karena mabuk.

Dikutip dari The Sunday Times melaporkan bahwa seorang petugas kesehatan menyamar sebagai dokter dan memberikan obat kepada pasien meskipun tidak memenuhi syarat.

Jaksa mengatakan kepada pengadilan bahwa dia melakukan hal itu agar pasien tenang sehingga dia memiliki waktu luang pada jam kerjanya di salah satu rumah sakit terkemuka di Munich.

Baca juga: Tergoda Ketampanan Remaja 16 Tahun, 3 Wanita Tega Melecehkannya Bergantian, Kondisi Korban Miris

Mereka mengklaim petugas perawatan, yang diidentifikasi sebagai Mario G, diam-diam menyuntikkan campuran obat yang mematikan ke pasiennya dan menikmati berada dalam 'posisi berkuasa'.

Salah satu yang selamat adalah penyair Jerman terkenal Hans Magnus Enzensberger, yang disadarkan kembali setelah disuntik dengan obat penenang diazepam dan lorazepam.

Dua pasien yang meninggal berusia 80 dan 89 tahun.

Jika Mario G dinyatakan bersalah, dia menghadapi hukuman seumur hidup.

"Saya membuat kesalahan besar," katanya kepada pengadilan.

Ilustrasi pasien dengan ventilator. (Pixabay)

Mario G mengaku biasanya minum alkohol sebelum shift-nya di rumah sakit Rechts der Isar.

“Karena saya mabuk, hanya ada satu pilihan bagi saya: membius mereka. Saya sangat menyesal," lanjutnya.

Penuntut mengatakan bahwa petugas kesehatan itu sangat 'egois', memilih untuk membahayakan pasiennya sehingga dia bisa leluasa main hp saat mabuk.

Pria itu berkata dia tidak bermaksud membunuh siapa pun, dia hanya ingin pasiennya tenang.

Dia menambahkan bahwa dia memperhatikan pasien biasanya memiliki kateter urin dan tertidur lelap, yang membuat shift-nya lebih mudah.

Dia mengungkapkan bahwa dia biasanya menghabiskan €150 (Rp2,5 juta) sehari untuk alkohol dan bisa minum 30 gelas miras saat keluar.

“Ketika saya harus pergi bekerja, saya menaruh setengah botol parfum pada diri saya sendiri agar kamu tidak mencium baunya,” kata petugas kesehatan itu.

Baca juga: PILU Pasien Menunggu Hampir 12 Jam untuk Berobat di Rumah Sakit, Staf Tidak Ramah dan Malah Main HP

Ilustrasi orang dengan botol minuman beralkohol (Freepik)

Tetapi hakim menyatakan keraguan bahwa konsumsi alkohol secara signifikan memengaruhi perilakunya, dengan melihat tinggi dan berat badannya.

Penuntut menambahkan bahwa motivasi pria itu mungkin untuk melihat pasien diresusitasi.

“Saya kemudian dapat memberi tahu teman dan keluarga lagi bahwa saya menjalani resusitasi di tempat kerja,” katanya di hadapan hakim.

Pria itu telah ditahan sejak 2020; namun, penyelidikan memakan waktu lama karena sulit bagi pejabat untuk membuat hubungan dengan pria tersebut.

Namun, kecurigaan muncul setelah seorang dokter memperhatikan bahwa pasien akan memburuk dalam pengawasannya.

(TribunStyle/Amr)

Baca artikel lainnya terkait berita viral