Kompaknya Putri Candrawathi dan Ajudan Ferdy Sambo, Blokir WA Reza Hutabarat Usai Brigadir J Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reza Hutabarat sebut Putri Candrawathi dan ajudan Ferdy Sambo memblokir nomor WhatsApp-nya.

TRIBUNSTYLE.COM - Satu persatu fakta terungkap usai tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di tangan Ferdy Sambo Cs.

Siapa sangka setelah Brigadir J tewas, ternyata para ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kompak memblokir WhatsApp adik sang mendiang, yakni Reza Hutabarat.

Tak hanya itu, mereka juga bak merayakan kematian Brigadir J dengan cara makan-makan bersama.

Hal ini diungkap Reza Hutabarat saat dimintai keterangan oleh majelis hakim dalam persidangan.

Baca juga: Terungkap Sosok yang Bersihkan Darah Brigadir J Usai Ditembak Ferdy Sambo Cs, Temukan Pecahan Beling

Saat itu Reza mengaku sempat mencari tahu penyebab lain dari kematian sang kakak lewat beberapa ajudan Ferdy Sambo.

Alih-alih mendapat jawaban, Reza justru mendapati fakta dijauhi oleh teman-teman kakaknya tersebut.

Semua ajudan Ferdy Sambo ternyata sudah memblokir WhatsApp Reza.

"Pernah sempat berusaha menelepon, tapi nomor saya diblokir," kata Reza dikutip TribunStyle.com dari Kompas TV, Jumat, (4/11/2022).

"Yang ada nomor sama saya, Damson nge-blok saya, bang Mattius sempat blok saya, terus itu bang Romer nge-blok saya, bang Daden ngeblok saya.

Saya juga minta nomor bang Riki sama ada namanya Dedi, saya chat ternyata tidak aktif lagi, saya diblok juga," sebut Reza.

Reza Hutabarat sebut Putri Candrawathi blokir WhatsApp-nya setelah tewasnya Brigadir J.

Bukan hanya teman sejawat kakaknya, Brigadir J, aksi pemblokiran sesama anggota polisi itu juga dilakukan asisten Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan berencana.

"Sama asisten yang lain juga saya di blokir," ungkap Reza Hutabarat.

Bukan hanya ajudan dan asisten, yang melakukan pemblokiran nomor tersebut juga dilakukan oleh Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo.

"Ibu Putri Candrawati juga, saya sempat nge-chat Ibu Putri waktu tanggal berapa, saya lupa, saya bilang 'Selamat siang Ibu mohon izin' ternyata sudah di blok juga," katanya.

Terkait waktu mereka melakukan pemblokiran itu tidak diketahui, namun yang pasti kata Reza saat dihubungi sudah tidak masuk atau sudah di blokir.

"Saya nggak tahu mereka kapan pastinya ngeblok, tapi yang pastinya saat saya hubungi sudah tidak bisa lagi," kata Reza Hutabarat.

Baca juga: Akan Bertemu Ferdy Sambo & Putri, Keluarga Brigadir J Siap Keluarkan Uneg-uneg: di Mana Hati Nurani?

Terungkap Sosok yang Bersihkan Darah Brigadir J Usai Ditembak Ferdy Sambo Cs

Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J sebelumnya kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, (3/11/2022) kemarin.

Saat persidangan kemarin, Asisten Rumah Tangga ( ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kadir dimintai keterangan.

Dalam persidangan kali ini, terungkap fakta jika Kadir lah yang membersihkan darah Brigadir J usai nyawanya dihabisi oleh Ferdy Sambo.

Kadir pun membeberkan bagaimana cara ia membersihkan darah Brigadir J.

Ia mengaku membersihkan darah Brigadir J memakai serokan kayu.

Lalu, darah itu dibuang ke kamar mandi rumah dinas Ferdy Sambo.

Baca juga: Hakim Kesal, Susi ART Ferdy Sambo Mendadak Lupa Ingatan, Bharada E dan Pengacara Gagal Tahan Tawa

Kadir ART Ferdy Sambo bersihkan darah Brigadir J setelah tewas dibunuh. (YouTube KOMPASTV)

Kadir mengaku disuruh seseorang berbaju putih untuk membersihkan darah jasad Brigadir J.

Namun ia mengaku tidak tahu persis siapa sosok yang menyuruhnya itu.

Kodir berada di garasi saat diminta untuk membersihkan darah tersebut.

"Saya sedang di garasi kemudian ada orang 'mas tolong bersihkan dong di dalam'," kata Kadir di persidangan, dikutip TribunStyle.com dari YouTube KompasTv.

Ia kemudian menuju bawah tangga tempat di mana Brigadir J tergeletak dan langsung membersihkan bercak darah Brigadir J.

"Kemudian saya membersihkan, menggunakan serokan pel kemudian dibuang ke kamar mandi," tuturnya.

Lanjut Kadir mengatakan, ia melihat seperti pecahan beling saat dirinya membersihkan darah.

"Ketika kamu bersihkan darah apa yang kau lihat?” tanya JPU.

"Darah saja pak," kata Kadir.

"Ada yang lain?," timpal JPU

"Seperti pecahan beling di sekitaran situ Pak, dekat meja makan," jawab Kadir.

"Yang saya maksut di dekat Yosua," ujar Jaksa.

"Itu Dekat," kata Kadir.

Kadir mengaku juga melihat runtuhan tembok di sekitar jasad Brigadir J.

Kemudian saat ditanya JPU apakah ia melihat bekas tembakan, ART Ferdy Sambo itu mengaku tidak mengetahui dengan jelas.

Diketahui, dalam perkara ini ada tujuh anggota polri yang ditetapkan sebagai terdakwa melakukan perintangan penyidikan atau obstraction of justice tewasnya Brigadir J dengan menghancurkan dan menghilangkan barang bukti termasuk CCTV.

Mereka adalah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan; Agus Nurpatria; Chuck Putranto; Irfan Widianto; Arif Rahman Arifin; dan Baiquni Wibowo.

Keseluruhannya didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.

Baca juga: Peran Kuat Maruf Dinilai Lebih Dominan, Ibu Brigadir J Curiga: Ada Apa Kamu sama Putri Candrawathi?

Seperti diketahui, meninggalnya Brigadir J awalnya dikabarkan setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir J dimakamkan di kampung halaman, yakni Desa Sungai Bahar, Jambi pada 11 Juli 2022.

Belakangan terungkap bahwa Brigadir J meninggal karena ditembak di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kepolisian telah menetapkan terdakwa dalam kasus ini, diantaranya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bhada E, Kuat Maruf.

Saat ini para terdakwa tersebut telah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

(*)

Artikel ini diolah dari BangkaPos.com dengan judul Usai Brigadir J Tewas para Ajudan Sambo Kompak Blokir WA Reza, Putri Candrawathi Ternyata Ikutan