TRIBUNSTYLE.COM - Tragedi mengerikan peringatan Halloween di Itaewon, Korea Selatan telah menimbulkan banyak korban jiwa.
Korban jiwa yang diakibatkan oleh tragedi tersebut kini telah lebih dari 150 orang.
Sebagian besar korban insiden tersebut merupakan remaja berusia 20-an.
Korban meninggal dunia disebut diakibarkan karena berdesak-desakan di sebuah gang di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah video terkait peristiwa tersebut telah banyak beredar di media sosial.
Baca juga: Mengenal Daerah Itaewon yang Begitu Ramai, Kini Sisakan Pilu Jadi Lokasi Tragedi Pesta Halloween
Tampak dalam video menampilkan petugas medis dan warga sekitar bahu membahu menolong korban.
Korban mayoritas mengalami kondisi henti jantung.
Petugas medis dan warga melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) terhadap korban.
Apabila CPR dilakukan dengan cara yang salah, justru akan memperparah kondisi korban tersebut.
Lalu bagaimana langkah dan cara yang benar dan tepat ketika melakukan pertolongan pertama (CPR) agar bisa menyelamatkan nyawa korban?
Keadaan darurat seperti henti jantung (cardiac arrest) adalah hal yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.
Kondisi henti jantung dapat terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung ataupun tidak.
Kondisi henti jantung jika tak segera mendapatkan pertolongan maka akan mengakibatkan kematian.
Hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya aliran darah yang kaya oksigen yang mengalir di otak.
Hal itu tentu saja bisa memicu kerusakan pada otak.