Sebut Ada Tim Bayangan di Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim Kena Semprot Anggota DPR

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbudristek, Nadiem Makarim.

TRIBUNSTYLE.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kena semprot anggota DPR karena sebut ada tim bayangan.

Sebelumnya, Nadiem Makarim sempat mengatakan ada 'shadow organization' (organisasi bayangan) yang berisi 400 orang.

Dikatakan Nadiem, 400 orang itu bukan bagian dari vendor Kemendikbudristek.

Namun, posisinya setara dengan suatu direktorat di dalam kementerian.

Organisasi bayangan itu terlibat dalam mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud.

Nadiem membicarakan soal shadow organization itu saat menghadiri agenda United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pilih Buah Favoritmu dan Ketahui Apakah Kamu Memiliki Sifat Kreatif yang Sama dengan Nadiem Makarim!

Pernyataan Nadiem Makarim itu ternyata membuat beberapa anggota DPR kaget.

Salah satunya anggota DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

Guspardi mengatakan, jumlah anggota yang tidak sedikit berdampak tingginya gaji yang diberikan kepada 400 anggota bayangan yang terdiri dari product manager, software engineer dan data scientiest.

Bahkan setiap product manager dan ketua tim bayangan posisinya hampir setara dengan Dirjen atau eselon satu.

"Tentu akan menjadi beban tersendiri bila gaji yang dibayarkan dari uang APBN. Terlebih, 400 orang ini merupakan tenaga profesional di luar Kemendikbudristek.

Bisa jadi anggarannya sama atau lebih besar dari anggaran birokrasi karena dianggap sebagai kelompok profesional," kata Guspardi dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin, 26 September 2022.

Mendikbud Nadiem Makarim. (Tribun Video/Tribunnews)

Legislator asal Sumatera Barat ini mengingatkan Nadiem untuk dapat mempercepat dan mengaksekerasi terjadinya reformasi birokrasi di kementeriannya.

Satu di antara tujuan reformasi birokrasi itu menjadikan birokrasi yang efektif dan efisien dengan memberdayakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga-lembaga pemerintah.

Guspardi berharap berharap kepada Nadiem agar menerapkan azas proporsionalitas dalam menempatkan tim bayangan tersebut.

Penggunaan tim juga harus tepat guna, tepat sasaran dan jelas kewenangan serta bidang tugasnya.

"Jangan sampai mereduksi kinerja ASN yang sudah ada di Kemendikbudristek. Keberadaannya pun harus diawasi dan dievaluasi, biasanya oleh inspektur jenderal," ucap anggota Komisi II DPR RI ini.

Oleh karena itu, Nadiem harus menyampaikan secara terbuka ke publik nama-nama 400 orang Shadow Team ini.

Perlu juga dijelaskan substansi pembentukan tim dan konstribusinya terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek.

Baca juga: Mensos Risma Ngamuk Lagi, Semprot Tim Tagana, Kok Malah Korban Banjir yang Sibuk di Dapur Umum

Mendikbud, Nadiem Makarim. (YouTube Kemendikbud RI)

Jangan sampai timbul persepsi yang macam-macam dari masyarakat.

Bahkan ada yang menyamakan shadow team ala Nadiem ini dengan satgassus pimpinan Sambo di mabes polri yang akhirnya dibubarkan.

"Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dan pertanggungjawaban kepada publik," pungkas Guspardi.

Senada, Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah, juga mengkritik Nadiem.

"Anda boleh bangga ditepuk-tangan di PBB. Tapi bagi kami tidak. Kami tidak bangga sama sekali," ujar Anita di ruang rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 September 2022, dikutip dari Kompas.com.

Anita menjelaskan, persoalan di dunia pendidikan Indonesia masih sangat banyak.

Dia mengakui, Nadiem memang sosok yang pintar.

Namun, menurut Anita, anggota DPR dan rakyat Indonesia tidak bisa dibodoh-bodohi dalam menjalankan sebuah program.

"Karena kalau kami bodoh, tidak mungkin kami dipilih rakyat. Itu sudah pasti. Karena kami bicara dengan data yang ada.

Program ada, anggaran ada, dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami anda tidak berhasil," tuturnya.

Anita meminta Nadiem membuka mata terhadap persoalan-persoalan yang sebenarnya terjadi di pendidikan Indonesia.

Dengan memberi solusi terhadap masalah yang terjadi di Indonesia, lanjut Anita, baru Nadiem pantas mendapat tepuk tangan dari rakyat Indonesia.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh, Tribunnews.com/Chaerul Umam, Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Baca artikel seputar Nadiem Makarim di sini