Cerai dari Nathalie, Tangis Sule Pecah Pikirkan Nasib Anak-anaknya: Mereka Gak Dosa Jadi Korban

Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangis Sule pecah memikirkan nasib anak-anaknya setelah cerai dari Nathalie Holscher.

TRIBUNSTYLE.COM - Tangis Sule pecah memikirkan nasib anak-anaknya setelah cerai dari Nathalie Holscher.

Sule dua kali gagal membina rumah tangganya.

Kini pisah dari Nathalie Holscher, Sule merasa dibayang-bayangi rasa bersalah.

Ia mengaku anak-anaknya seakan jadi korban karena pernikahannya kandas.

Bagaimana curhatan pilu Sule?

Baca juga: Sule & Riesca Diisukan Menikah Siri, Foto Pegang Buku Nikah Tersentil, Ucapan Nathalie Terbukti?

Dengan berkaca-kaca ayah kandung Putri Delina dan Rizky Febian ini mengaku menangisi anak-anak.

Menurut Sule, anak-anak tak berdosa dan orang yang mencoba mencari kebahagiaannya sendiri.

Sule dan Nathalie Holscher sudah resmi bercerai.

Perceraian Sule juga disebut-sebut karena Putri Delina yang dianggap bermasalah dengan Nathalie Holscher.

Setelah sekian lama, Sule akhirnya angkat bicara mengenai perceraiannya dengan Nathalie Holscher.

“Menangis saya itu bukan berarti menangisi masalah,” ujar Sule, dilansir instagram madamgosip.official, Kamis (18/8/2022).

Sule mengakui kalau dirinya hanya menangisi anak-anak.

“Menangisi anak-anak, saya nangis melihat anak-anak,” jelasnya.

Diakui Sule ia sedih jika anak-anaknya terkena dampak masalah yang terjadi setelah cerai.

“Mereka yang nggak dosa menjadi korban terus ada orang yang menghilangkan kebahagiaan anak anak, dengan hanya mencari kebahagiaan sendiri,” katanya.

Tangis Sule pecah memikirkan nasib anak-anaknya setelah cerai dari Nathalie Holscher. (YouTube SULE FAMILY)

Baca juga: Pernah Bucin dengan Sule, Nathalie Holscher Kini Ngaku Kapok: Gak Mau Lagi, Jangan Terlalu Bodoh

Cara Melakukan Pengasuhan Bersama Setelah Cerai agar Anak Tidak Terabaikan

Nasib anak secara lahir dan batin setelah kedua orang tuanya bercerai tidak boleh diabaikan.

Apalagi, jika anak belum cukup dewasa, belum mampu mencari nafkah sendiri, dan masih memerlukan bimbingan orangtua.

Perceraian memang dapat dialami pasangan mana pun, tetapi jangan sampai sang buah hati menjadi korban keretakan rumah tangga.

Orangtua yang bercerai sebaiknya memikirkan dan memutuskan pola pengasuhan yang terbaik anaknya.

Tujuannya, supaya sang buah hati tidak kehilangan figur dan kasih sayang orangtua selama masa tumbuh kembang.

Salah satu cara yang dapat dilakukan orangtua yang sudah bercerai adalah menyusun parallel parenting.

Singkatnya, metode pengasuhan anak ini akan meminimalkan interaksi pasangan yang sudah bercerai namun mereka tetap bisa mengasuh anaknya.

Parallel parenting memungkinkan anak diasuh secara bergantian oleh ayah atau ibunya yang telah bercerai, dengan jadwal yang disepakati.

“Parallel parenting memungkinkan orangtua untuk menghabiskan waktu bersama dan merawat anak-anaknya secara mandiri,” jelas Joleena Louis, Esq., seorang pengacara di New York City yang berfokus pada masalah hukum keluarga.

“Struktur pengasuhan ini membantu meminimalkan komunikasi antara orangtua dan upaya untuk melindungi anak-anak dari konflik di antara mereka.”

Sementara itu, parallel parenting juga memberi kebebasan bagi orangtua untuk tidak bekerja sama atau mendapatkan persetujuan orang lain.

Hal tersebut dikatakan oleh B. Robert Farzad, partner di kantor Pengacara Hukum Keluarga Farzad & Ochoa, LLP.

"Ini bukan pola asuh tanpa kontak, yang akan menjadi ekstrem yang tidak biasa," kata Farzad.

“Kontak hanya diminimalkan hanya pada situasi serius atau masalah yang berdampak signifikan dalam kehidupan anak, seperti pendidikan, kesehatan, dan keselamatan mereka."

Louis menambahkan, jika memerlukan komunikasi, hal ini bisa dilakukan melalui pesan singkat, email, atau aplikasi.

Tingkat komunikasi menjadi pembeda antara parallel parenting dan co-parenting yang diadopsi setelah perceraian secara damai.

“Co-parenting menekankan pada kerja sama dan berkomunikasi secara teratur agar orangtua bersama-sama memenuhi kebutuhan anak,” jelas Louis.

Kerja sama antarorangtua pada co-parenting tidak ada dalam parallel parenting.

“Co-parenting dan sebagian besar model lainnya bergantung pada komunikasi dan kolaborasi yang efektif. Parallel parenting meminimalkan itu.”

Pada parallel parenting, anak memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama kedua orangtua dengan meminimalkan kemungkinan konflik rumah tangga.

Kapan memilih parallel parenting

Sifat hubungan antara orangtua menentukan model parallel parenting yang sesuai.

“Kami merekomendasikan parallel parenting untuk orangtua yang memiliki konflik satu sama lain dan ada risiko salah satu atau kedua orangtua akan menunjukkan konflik ke anak,” kata Farzad.

Tetapi jika konflik ini meluas atau ditujukan kepada anak-anak maka rencana ini dapat berubah.

“Ini mengasumsikan satu orangtua tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional terhadap anak,” kata Farzad.

“Jika salah satu orangtua melakukan kekerasan fisik atau emosional terhadap anak, bahkan parallel parenting tidak sesuai," sambungnya.

"Orangtua yang tidak melakukan kekerasan harus memiliki hak asuh tunggal atau utama -termasuk pengambilan keputusan- tergantung pada sifat dan tingkat pelecehan," tambah Farzad.

Cara menyusun parallel parenting

Keputusan untuk menjalankan parallel parenting dapat dilakukan saat perceraian terjadi ketika di pengadilan.

Metode pengasuhan ini disarankan sebagai bagian dari keputusan perceraian atau hak asuh anak jika orangtua tidak dapat melakukan pengasuhan bersama secara tradisional.

Rencana pengasuhan paralel juga dapat dilakukan di kemudian hari jika konfilik antarorangtua semakin tinggi setelah perceraian atau hak asuh diselesaikan.

Dalam menyusun parallel parenting terdapat beberapa hal-hal yang harus diperhatikan, yakni:

Waktu pengasuhan setiap orangtua

Di mana dan bagaimana pertukaran hak asuh ketika anak berpindah dari satu orangtua ke orangtua lainnya

Jadwal liburan dan apa yang harus dilakukan jika tanggal mengasuh bertabrakan

Bagaimana keputusan akan dibuat mengenai sekolah anak, kesehatan, dan lain-lain

Aturan tentang pembatalan dan penjadwalan ulang waktu mengasuh anak

Aturan tentang komunikasi.

“Semakin spesifik rencana parallel parenting berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan keputusan terkait pendidikan dan waktu pengasuhan khusus setiap orangtua dengan anak, semakin sukses rencana parallel parenting," jelas Farzad.

Artikel ini diolah dari BanjarmasinPost.co.id dengan judul: Rasa Bersalah Ini Membayangi Sule Usai Berpisah dengan Nathalie Holscher, Menangis Lihat Anak-anak