TRIBUNSTYLE.COM - Seorang bayi yang diculik saat baru lahir menemukan ibu kandungnya setelah 38 tahun berpisah.
Selama ini, sang ibu mengira anaknya telah meninggal dunia.
Ternyata, bayi tersebut adalah korban dari sindikat perdagangan manusia di Chile.
Baca juga: VIRAL Remaja India Punya Ekor Mirip Monyet, Disebut Reinkarnasi Hanoman
Baca juga: VIRAL! Pria Berjaket Terciduk Maling HP, Langsung Habis Dihajar Emak-emak hingga Dismackdown
Dilansir dari New York Post, Hilda del Carmen Quezada melahirkan anaknya di Temuco, Chile, pada tahun 1983.
Akan tetapi, sesaat setelah dirinya siuman dari obat bius, dokter mengatakan bahwa bayinya telah meninggal dunia.
Dia bahkan tidak diperbolehkan untuk melihat jenazah sang anak.
Hilda hanya bisa pasrah menangisi sang putra yang kelak Ia namakan 'Sergio' tersebut.
Tanpa sepengetahuan Hilda, 'Sergio' ternyata masih hidup.
Ia diculik dan dijual ke Amerika Serikat oleh sebuah sindikat perdagangan manusia.
Bayi itu hanyalah salah satu dari ribuan bayi yang diperdagangkan secara ilegal pada masa pemerintahan diktator negara Chile, Augusto Pinochet.
Dilansir dari Click2Houston, ada sekitar 8.000 - 12.000 bayi yang diculik dari ibu kandungnya di Chile pada tahun 1970 sampai 1980an.
Baca juga: 13 Kali Keguguran, Wanita Ini Ngotot Punya Anak, Berhasil di Kehamilan ke-14, Lahirkan Bayi Prematur
Baca juga: 7 Tahun Nikah Belum Dikaruniai Buah Hati, Wanita Ini Rela Kerja Jadi Pengasuh Supaya Bisa Rawat Bayi
Kini, nama 'Sergio' telah berganti menjadi 'Tyler Graf'.
Tyler diadopsi oleh orang tua angkatnya di Texas, Amerika Serikat.
Sejak kecil, Tyler sudah tahu bahwa Ia adalah anak angkat.
Akan tetapi, Ia tidak pernah mengetahui bahwa dirinya adalah korban perdagangan manusia.
Tyler menyimpan rasa dendam kepada ibu kandung yang telah 'menelantarkan'nya.
"Rasa itu telah aku bawa seumur hidupku." ungkap Tyler.
Baca juga: VIRAL Ikan Mirip Bayi Naga Ditemukan Nelayan Rusia, Ini Wujud Aslinya
Tumbuh besar di AS, Tyler memiliki hidup yang relatif bahagia.
Ia sekarang bekerja sebagai pemadam kebakaran di Houston, Texas.
Layaknya takdir, masa lalu Tyler terungkap ketika seorang pemadam kebakaran asal Chile pergi mengunjungi Houston untuk sebuah program pelatihan.
Dari orang itu, Tyler mengetahui tentang keberadaan organisasi nirlaba 'Hijos y Madres del Silencio'.
Organisasi tersebut berperan dalam mempertemukan kembali keluarga yang terpisah karena perdagangan / adopsi ilegal.
Dengan bantuan organisasi ini, masa lalu Tyler pun terungkap, begitu pula dengan sosok ibu kandungnya.
Baca juga: 10 Tahun Dibui, Momen Kocak Agelina Sondakh Keder Masak di Dapur Maia, Mending Tes Ayat Al Quran
Hilda menerima panggilan telepon dari organisasi Hijos y Madres del Silencio pada bulan Mei 2021.
Kala itu, umurnya sudah 64 tahun.
Ia sempat tidak percaya mendengar kabar anaknya masih hidup.
"Saya tidak bisa memahami apa yang terjadi. Setiap otot dalam tubuhku menegang dan memeras air mata. Saya merasa seperti dipukul dengan tongkat." ungkap Hilda.
"Aku ingin berteriak. Apakah dia mendapat kasih sayang? makan yang cukup? kedinginan?" lanjutnya.
Hubungan darah Hilda dan Tyler pun dikonfirmasi melalui sebuah tes DNA.
Sejak saat itu, Tyler telah mengunjungi Hilda dan juga 3 saudari kandung yang selama ini tidak Ia ketahui.
"Kami berpelukan, dan dia menciumku, dan kami cuma bisa berdiri di sana sambil menangis." ungkap Tyler.
Sekarang, Tyler telah mendirikan lembaga nirlabanya sendiri bernama 'Connecting Roots'.
Ia mengaku ingin membantu orang-orang lain yang bernasib sama sepertinya.
(Tribunstyle/ARA)