TRIBUNSTYLE.COM - Tawuran dengan sarung dilakukan oleh puluhan remaja di Ngagel, Surabaya pada awal Ramadhan 2022.
Dirasa meresahkan, polisi pun turun tangan.
Seperti apa kronologi lengkapnya?
Baca juga: Setahun Minggat Tak Mau Dicari, Remaja Cantik Wonogiri Akhirnya Pulang, Menangis di Pelukan Orangtua
Baca juga: Bocah 6 Tahun Hilang di Hutan Amazon, 1 Bulan Kemudian Ditemukan Hidup Dengan Kondisi Memprihatinkan
Aksi bocah-bocah mengawali bulan Ramadhan dengan tawuran membuat mereka digelandang polisi.
Mereka diamankan, pada Sabtu, 02 April 2022, sekira pukul 02.45 WIB.
Anggota Polsek Gubeng Polrestabes Surabaya yang berpatroli dipimpin langsung oleh Kapolsek Gubeng Kompol Sodik Efendi, mengamankan beberapa kelompok anak berusia di bawah umur di Jalan Manyar hingga Ngagel Jaya Selatan, Surabaya.
Bukan di tempat itu saja, kelompok remaja juga ada yang terjaring di depan Cafe De Jave jalan Ngagel Jaya Selatan serta depan Makan Ngagel.
Sodik menjelaskan, berdasarkan laporan Masyarakat piket fungsi mendatangi TKP terkait adanya laporan terjadi perang sarung di depan Cafe De Javu Jalan Ngagel Jaya Selatan Surabaya.
"Pelaku Perang sarung yang umurnya masih di bawah umur jumlahnya sekitar 20 orang," jelas Sodik, Sabtu (2/4/2022).
Remaja itu terdiri dari beberapa kelompok beserta barang bukti sarung yang sudah dipersiapkan sebagai senjata mereka.
"Langkah yang dilakukan oleh Polsek Gubeng yaitu karena pelakukanya masih anak dibawah umur, maka dilakukan pendekatan secara PMS ( penyelesaian Masalah Sosial), memanggil semua orang tua pelaku serta melibatkan tokoh masyarakat," tambah Sodik.
Pemanggilan orang tua serta tokoh masyarakat untuk turut serta melakukan pembinaan kepada anak tersebut agar tidak melakukan perbuatan yang membahayakan bagi keselamatan anak itu sendiri maupun orang lain.
Diolah dari artikel di TribunJatim.com yang berjudul Tawuran Pakai Sarung di Ngagel, Puluhan Remaja Tanggung Diamankan Polsek Gubeng Surabaya
Baca juga: Niat Bikin Tutorial Cara Menghentikan Mobil, Remaja Ini Tewas Tertabrak Truk, 7 Temannya Menangis
Baca juga: Viral Bocah di Bekasi Doyan Makan Sandal, Habis 5 Pasang dalam Sebulan, Ibu: Semuanya Bersih Kok
TANGIS Pelajar Pecah Lihat Guru Bakar HP Milik Murid, Ramai Dikecam
Ponsel di kalangan anak sekolah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sisi positifnya, mereka dapat menggunakan perangkat itu untuk tujuan pembelajaran dan komunikasi dengan orangtua.
Namun, ada juga yang memanfaatkan kesempatan untuk menyebarkan video porno dan lain sebagainya.
Sebagai hukuman bagi siswa yang menyalahgunakan posel, biasanya guru akan menyitanya untuk sementara waktu.
Namun hal tak biasa dilakukan oleh seorang guru yang sampai membakar ponsel milik siswa.
Sejak Minggu lalu, heboh rekaman melalui aplikasi TikTok, Twitter, dan Facebook yang menampilkan aksi tersebut.
Dalam rekaman berdurasi 15 detik itu, dua guru perempuan secara bergiliran melemparkan beberapa ponsel ke dalam kobaran api di sebuah tong besi.
Sekelompok siswi juga terlihat di area tersebut, bahkan ada yang berteriak dan saat melihat ponselnya dilempar ke dalam api.
Peristiwa itu direkam pada malam hari, diyakini terjadi di sebuah pondok pesantren.
Hingga saat ini, video yang diunggah melalui TikTok Malaysian Update News telah ditonton dua juta kali.
Namun, lokasi pasti kejadian tersebut masih menjadi misteri di kalangan warganet.
Ada yang menganggap itu terjadi di Indonesia.
Selain di TikTok, warganet di Twitter dan Facebook juga mengecam keras tindakan kedua guru perempuan tersebut dengan menyebutnya kejam dan ilegal.
Banyak dari mereka yang tidak setuju dengan tindakan guru dan berharap pendekatan yang lebih harmonis dapat diambil dalam menangani kasus penggunaan telepon seluler di sekolah.
"Pertama-tama, ini gila membakar ponsel seperti itu? 100 persen berbahaya. Jangan pernah membakar ponselmu,"
Kedua, kamu tidak berhak melakukan semua ini. Setidaknya kamu bisa menyitanya dan mengembalikannya nanti.
Ini bisa jadi dianggap mencuri," tulis salah seorang warganet.
“Penyitaan (telepon) masih bisa diterima, tapi untuk membakarnya itu sangat keterlaluan," tulis warganet lain.
“Pelajaran yang guru berikan kepada anak-anak ini seperti balas dendam dan sebuah penghinaan," tulis salah seorang warganet.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana respon keluarga para siswa.
Ibu dan ayah kesulitan mengumpulkan uang untuk membelikan anak-anak mereka telepon untuk belajar, namun akhirnya seperti ini," tulis warganet lain.
Baca artikel lainnya terkait berita viral