Umat muslim juga dilarang tidur antara sholat ashar menuju magrib.
Hal ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan seperti lingkung/pikun hingga gangguan jiwa.
Dalam efek ringan, kerap tidur setelah ashar dapat menyebabkan sesak napas, gelisah, dan murung.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadis bahwa diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”
3. Sebelum melakukan sholat isya
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu: “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum sholat isya’ dan mengobrol setelahnya.” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Untuk itu, sangat disarankan bagi tiap muslim untuk menjaga diri agar tetap terbangun hingga melaksanakan sholat isya.
Ini sejalan juga anjuran nabi yang memerintahkan untuk segera tidur setelah sholat isya.
Semakin cepat sholat isya maka akan semakin cepat juga akan terbangun dan sangat mungkin melakukan sholat malam.
Apa Itu Waktu Tidur Qailulah? Momen Seorang Muslim Dianjurkan Istirahat Siang, Panen Pahala Kebaikan
Salah satu istirahat yang dianjurkan bagi seorang muslim adalah tidur qailulah.
Qailulah dapat diartikan sebagai istirahat yang dilakukan pada pertengahan siang atau saat terik matahari sedang memuncak.
Dikutip dari rumaysho.com, Imam Al-‘Aini mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tidur di tengah siang. Sedangkan Al-Munawi mengatakan bahwa qoilulah adalah tidur di tengah siang ketika zawal (matahari tergelincir ke barat), mendekati waktu zawal atau bisa jadi sesudahnya. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 130)
Dalil yang menganjurkan tidur qailulah (tidur siang) adalah hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ