TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pria bernama Agus (29) nekat melakukan hal tak biasa setelah putus dari sang kekasih.
Merasa galau setelah putus dari sang kekasih, Agus pun sengaja mengirimkan petasan berukuran jumbo untuk mantannya.
Menariknya, pemuda yang berasal dari Blitar, Jawa Timur itu juga menuliskan curhatan galaunya pada petasan tersebut.
Dikutip dari Surya.co.id Agus berdalih, petasan raksasa tersebut sengaja ia buat untuk mengirim pesan berisi perasaan kecewa dan resah kepada mantan pacarnya.
Maka tak heran jika di sejumlah petasan buatan Agus itu tersemat curhatan.
Agus menumpahkan kegalauannya usai putus dari pacar dengan cara menulis curhatan menggelitik dan kocak dalam bahasa Jawa guna ditempel pada petasan buatannya.
Baca juga: PETAKA Libur Lebaran, Sekeluarga Jadi Korban Perahu Terbalik, Mustakim Pilu Gagal Selamatkan Anaknya
Baca juga: Liburan Berujung Maut, Akibat Rebutan Selfie, Perahu Ditumpangi 20 Wisatawan Terbalik, 6 Orang Tewas
Di antaranya di badan petasan itu ada tulisan : "Dear mantan, mugo-mugo luputku lan luputmu dilebur koyok mbledhose mercon iki." (Dear mantan, mudah-mudahan kesalahanku dan kesalahanmu hancur seperti ledakan petasan ini)
Karuan, tulisan yang ditemukan pada lapisan luar petasan itu membuat petugas penasaran.
Akhirnya Agus mengaku, kalau petasan itu dibuatnya akan diledakkan untuk menyambut hari raya Idul Fitri.
Dan lebih khusus, petasan itu sebagai pesan yang dikirim untuk mantan pacarnya yang memutuskan hubungan beberapa bulan lalu.
Pengakuan tersebut dilayangkan Agus usai diciduk polisi.
"Ya seperti itu pengakuannya. Namun sebelum dinyalakan, keburu kami amankan," kata AKP Ardian Yudo, Kasatreskrim Polres Blitar, Minggu (16/5/2021).
Menurut AKP Ardian Yudo, Agus adalah satu dari enam orang yang dibawa ke Polres Blitar karena kedapatan memiliki petasan.
Bahkan Agus bukan sekadar memiliki namun juga pembuat petasan.
Sebab selain menyita puluhan petasan berbagai ukuran, petugas juga menemukan bahan petasan yang berupa serbuk.
Dan yang bikin polisi terkejut, ada delapan petasan yang ukurannya benar-benar besar, yaitu seukuran lengan orang dewasa.
Bisa dibayangkan kalau meledak, tentu suara petasan buatan Agus agar berbunyi keras seperti ledakan bom.
Dan di petasan itu juga ada tulisan pesan permintaan maaf ke pada mantan pacarnya, di hari Idul Fitri ini.
"Kami juga heran, saat kami sita dari rumahnya, petasan itu ada tulisan-tulisan seperti itu," ungkap AKP Ardian Yudo seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com Galau Diputusin Pacar, Agus Kirim Petasan Jumbo ke Mantan, Ungkap Pengakuan Ini saat Diciduk Polisi.
Cara Agus mengungkapkan kekecewaan atau kegalauannya lewat ledakan petasan itu memang tidak biasa.
Tetapi polisi lebih memikirkan keselamatan masyarakat seandainya petasan raksasa itu diledakkan kemudian dampaknya membahayakan orang lain.
Bukan cuma dari Agus, polisi juga menyita petasan lain dari pelaku yang berbeda.
Polisi berhasil mengumpulkan ratusan petasan.
"Tidak hanya dari Agus, kami juga menyita petasan lainn dari pelaku berbeda. Total ada 716 petasan dan serbuk petasan. Penyitaan kami lakukan agar tak ada korban akibat ledakan petasan seperti yang terjadi di wilayah lain," pungkas AKP Ardian Yudo.
Ledakan Petasan Tewaskan Warga
Langkah tegas yang dilakukan Polres Blitar tampaknya guna mencegah kejadian di Pekalongan terulang.
Ya, ledakan petasan yang terjadi di Pekalongan beberapa hari lalu memakan korban.
Ledakan keras terjadi di Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu (5/5/2021) malam, diduga dari petasan.
Ledakan ini menyebabkan satu remaja meninggal dunia dan empat lainnya terluka parah.
Pantauan Tribunjateng.com, Kamis (6/5/2021) sekitar pukul 10.15 WIB, lokasi ledakan itu berada di dalam TPQ Al Amir yang berlokasi di Gang 3 Simbang Kulon.
Di dalam ruangan tersebut, keadaannya sudah bersih dan hanya sisa-sisa pecahan kaca.
Terlihat juga darah yang sudah mengering berada di sekitar lokasi.
Terlihat, anggota dari Satreskrim Polres Pekalongan Kota, Inafis, Polsek Buaran, dan perangkat dari Kelurahan Simbang Kulon berada di lokasi untuk mengecek lokasi ledakan tersebut.
Lurah Simbang Kulon Maladzi mengatakan bahwa kejadian ini terjadi pada hari Rabu malam (5/5/2021).
"Awalnya warga tidak tahu mengenai adanya ledakan mercon, warga tahunya sekitar pukul 23.00 WIB terdengar suara ledakan yang sangat keras dan dikira ledakan tersebut dari trafo listrik," kata Lurah Simbang Kulon Maladzi kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, suara ledakan tersebut dikira warga trafo listrik yang meledak. Namun biasanya apabila trafo meledak pasti listrik akan padam.
Setelah dicek oleh warga, suara tersebut berasal dari dalam TPQ Al Amir.
"Kondisi waktu itu lima korban yang masih remaja sudah terkapar. Kemudian, warga langsung mengevakuasi korban tersebut untuk dibawa ke RSI Pekajangan dan RSU Djunaid," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari warga, kelima remaja tersebut sedang membuat petasan.
"Empat orang luka parah dan masih di rawat di rumah sakit," imbuhnya.
Menurutnya, ketinggian mercon yang dirakit tingginya 1 meter dan diameternya kemungkinan sekira kaleng cat.
"Kejadian baru pertama kali terjadi di wilayahnya," ucapannya.
Sementara itu, terlihat di rumah duka korban ledakan mercon yang beralamat di RT 14 RW 05, no 30, Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran warga mulai berdatangan untuk takziah.
(TribunnewsBogor.com/khairunnisa)
#petasan #Blitar